Kamila Andini Sutradara Terbaik
Penganugerahan Bali MFF 2022
DENPASAR, NusaBali
Puncak Penganugerahan BaliMakãrya Film Festival (MFF) 2022 di Courtyard TS Suite, Seminyak, Jumat (21/10) malam, berlangsung semarak dan penuh kejutan.
Pada malam itu para sineas Indonesia mencuri perhatian dengan menyabet penghargaan pada kategori bergengsi.
Malam penyerahan award berupa Piala Penjor dihadiri langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dr Hilmar Farid tersebut dan dimeriahkan penampilan musisi I Wayan Balawan.
Melihat para pemenang yang diumumkan, para sineas Indonesia cukup bersinar dalam ajang BaliMakãrya Film Festival 2022.
Sutradara muda Indonesia Kamila Andini menjadi pemenang pada kategori Best Director berkat kepiawaiannya membesut film Nana. Sementara untuk kategori Best Film Penjor Award for Southeast Asian Feature Competition, film berjudul 'Ajoomma' (Singapura) sukses menjadi pemenang.
Pemeran Indonesia Arswendy Beningswara (Nana) kembali mengharumkan nama Indonesia setelah menyabet Best Actor (Nana) bersama Asmara Abigail (Stone Turtle) yang meraih predikat Best Actrees.
Sementara khusus pada kategori Piala Penjor Award for Indonesian Film Showcase, untuk Best Film diraih film berjudul Galang (sutradara Adrianto Dewo), untuk Best Director diraih Ismail Basbeth (film Potret Mimpi Buruk), Best Actor M Aldifi Tegarajasa (Tegar) dan penerima Best Actress Salvita Decorte (Potret Mimpi Buruk).
BaliMakarya Film Festival juga memberikan penghargaan Penjor Award for Best Southeast Asian Documentary yang diraih Children of The Mist by Ha Le Diem (Vietnam).
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pelaksanaan BaliMakãrya Film Festival yang digelar di Bali. Menurutnya, MFF memiliki potensi menjadi festival film yang berpengaruh bukan saja di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. “Event ini satu di antara sedikit festival film yang fokusnya menampilkan karya-karya di Asia Tenggara, ini kelebihan dari event ini,” ungkap Hilmar Farid.
Lebih lanjut Hilmar berharap nantinya semakin banyak karya-karya di wilayah Asia Tenggara yang ikut dalam kompetisi BFF pada tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut berkaca dari setelah pandemi Covid-19, di mana film festival yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini animonya cukup besar.
“Dukungan kementerian sudah komitmen memastikan festival film bisa berkembang lebih lanjut, tentu berharap ada kerjasama dari berbagai pihak, terutama berbagai sponsor baik dari Bali sendiri maupun nasional maupun internaisonal,” sebutnya.
Hilmar menambahkan, pembicaraan soal strategi di masa depan sudah dibicarakan pihaknya dengan komunitas perfilman, mengingat ajang film ini bukan ajang kompetisi saja, tetapi juga menjadi tempat para produser, sutradara, penyelenggara film untuk berkumpul. “Karena ada potensi yang ada di sini, kita berharap film festival ini nantinya bisa menjadi hub yang penting di wilayah ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kamila Andini mengaku senang dan terharu menerima penghargaan best director dalam ajang ini. “Saya kaget dan bahagia, karena terpilih sebagai sutradara terbaik dalam ajang BaliMakarya tahun ini. Award ini menjadi motivasi untuk lebih berkarya di masa mendatang,” ujarnya.
Direktur program BaliMakãrya Film Festival John Badalu mengungkapkan pelaksanaan film festival berjalan dengan baik. John Badalu menjelaskan masing -masing karya mempunyai cerita yang unik dan isu yang kuat untuk ditampilkan ke dalam bahasa audio visual yang mengagumkan.
“Para juri cukup berdebat untuk menentukan pemenang karena kekuatan di semua film yang masuk kompetisi sangat merata,” ungkap John Badalu.
Ia menyebut karya anak bangsa juga bersaing dengan bagus. “Ada dua film di kompetisi Southeast Asia dan film Nana menang di Best Actor, Actress dan Best Director. Ini membuktikan kalau kualitas film Indonesia juga diakui di kancah perfilman internasional,” tandasnya.
Seperti diketahui ajang BaliMakarya Film Festival 2022 digelar di Bali 16-21 Oktober 2022. Ajang yang digelar untuk tahun kedua ini diinisiasi oleh komunitas film nasional BaliMakãrya. *cr78
1
Komentar