nusabali

550 dari 10 Negara Sharing Inovasi di Kuta

  • www.nusabali.com-550-dari-10-negara-sharing-inovasi-di-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Indonesian Quality and Productivity Management Association (IQPMA) atau biasa dikenal Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktifitas Indonesia dan Wahana Kendali Mutu menggelar event Konvensi Internasional untuk Mutu dan Produktifitas di Hotel Harris Sunset Road, Kecamatan Kuta, Badung pada Senin (24/10).

Dalam event yang digelar selama tiga hari itu melibatkan sekitar 550 persen dari 10 negara. Melalui pergelaran itu diharapkan bisa melahirkan inovasi baru dalam mengembangkan perusahaan setiap peserta.

Ketua Penyelenggara Konvensi Internasional untuk Mutu dan Produktifitas Budihartono, mengatakan konvensi semacam ini secara filosofis lebih merupakan ajang kompetisi dan sharing inovasi dari berbagai jenis usaha atau industri mulai dari fertilizer, farmasi, pertambangan, manufaktur, dan serta industri barang dan jasa lainnya. Masing-masing tim akan unjuk kebolehan atas inovasi yang mereka ciptakan dan pengaruhnya terhadap mutu serta produktivitas atau kinerja. Mereka dinilai oleh juri yang kompeten dari dalam dan luar negeri, lalu diberi apresiasi.

“Salah satu keuntungan keikutsertaan dalam konvensi ini adalah masing-masing tim memiliki peluang untuk menguji sekaligus mengadopsi manakala ada inovasi yang layak dikembangkan bagi perusahaannya. Sangat dimungkinkan terjadi cross knowledge opportunities,” kata Budihartono saat menggelar konferensi pers di Hotel Harris Sunset Road.

Di lokasi yang sama, President of IQPMA Suradi, mengatakan ajang seperti ini sangat penting dan bermanfaat bagi individu maupun tim memperoleh kesempatan mempresentasikan karya-karya unggulan di ajang international.

Menurut Suradi, konvensi ini sangat bermanfaat bagi para pimpinan atau manajemen perusahaan, karena dapat membuka wawasan baru dalam menyikapi penerapan Sistem Manajemen Mutu Terpadu dan perkembangannya. “Belum lagi dalam ajang seperti ini juga terbuka terjalinnya kerja sama internasional, minimal terjadi sharing pengalaman dan inovasi untuk meningkatkan mutu dan produktivitas perusahaan,” katanya.

Dia juga merasa bersyukur karena pandemi Covid 19 berangsur normal dan pihaknya dapat menyelenggarakan acara ini di Pulau Dewata. Acara semacam ini secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan efek ekonomi bagi penyelenggara wisata, industri kecil, serta memperkenalkan adat dan budaya Bali yang memiliki daya magis bagi pariwisata internasional. Suradi mengaku jika jumlah peserta resmi dalam event itu sekitar 550 orang, ditambah tim pendukung, maka paling tidak akan membantu mendongkrak tingkat hunian kamar hotel, persewaan kendaraan, kuliner, dan lain-lain. “Belum lagi ada program kunjungan ke beberapa objek wisata Bali. Ya, diharapkan mereka akan belanja kerajinan maupun oleh-oleh khas Bali,” harap Suradi.

Sementara, Ketua Bidang Luar Negeri Damayanti, mengatakan jumlah peserta dan pembicara di konvensi sekitar 550 orang, terdiri dari 114 tim dari 10 negara, di antaranya dari Thailand, Malaysia, Singapore, Fiji, Sri Lanka, Philippine, Russia dan Amerika Serikat. Kompetisi dibagi dalam empat stream atau kelompok besar tim presentasi. Masing-masing stream akan menampilkan sekitar 28-29 tim presentasi. “Selain berkompetisi dan sharing inovasi, dalam konvensi ini juga dihadirkan para pakar manajemen maupun teknologi inovasi untuk memberikan materi,” katanya. *dar

Komentar