Aktor Teater Satrio Welang Lombakan Karya Puisinya
DENPASAR, NusaBali
Aktor Teater Bali Satrio Welang menyelenggarakan lomba puisi bertajuk Lomba Baca Puisi Teater Sastra Welang Bali se-Indonesia 2022.
Pada lomba ini para peserta dibebaskan memilih dua dari 30 puisi karya Satrio Welang yang dibuatnya 10 tahun terakhir untuk dibacakan secara virtual.
Sebanyak 80 peserta dari beberapa kota di Indonesia turut mengikuti lomba yang diselenggarakan pada awal bulan Oktober ini. Mereka berasal dari kota seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bukittinggi, Balikpapan, Mataram, Singaraja, dan kota-kota lainnya. Uniknya mereka berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pelukis hingga driver ojek online.
"Kreatifitas peserta sungguh menarik, baik itu dalam teknik pembacaan yang beragam, proses pengambilan gambar, penyuntingan, pemilihan lokasi dan lain-lain," terang Satrio Welang, Minggu (23/10).
Dia mengatakan, selain bertujuan untuk mempublikasikan karya-karya puisinya, lomba ini juga diharapkan menelusup ke ruang-ruang kreatif tiap peserta. Kegiatan ini berupaya merangkul kembali mereka yang lama meninggalkan dunia seni. Membuka ruang lebar bagi mereka untuk berekspresi, tanpa batas dinding instansi. Dengan penggunaan smartphone sebagai media rekam, penggunaan jaringan dunia maya, proses berkesenian dapat berjalan.
Dewan juri terdiri dari Satrio Welang sendiri, penyair Pranita Dewi dan Kadek Surya Kencana. Pengumuman pemenang dilakukan pada 11 Oktober 2022. Juara I diraih Beby Sastradirja (Tangerang) yang membawakan puisi berjudul ‘Tahanan’ dan ‘Jatuhnya Sepotong Bulan’. Disusul oleh Galih R (Tasikmalaya) meraih juara II dengan membacakan ‘Surat Kematian Seniman’ dan puisi ‘Biar Aku’. Sementara juara III diraih Adib Faydhurahman (Balikpapan) yang membacakan puisi berjudul ‘Tahanan’ dan ‘Pusaran’.
“Kami berupaya menggelorakan semangat berkesenian lewat bahasa, lewat kata, lewat puisi. Puisi menuntun kita menuju kemurnian dan mendorong kita untuk terus bertarung menjadi pribadi yang lebih baik. Lomba ini bukan tujuan, melainkan sebagai kendaraan saja, bagaimana peristiwa kesenian, perayaan puisi dapat terjadi,“ ungkap Satrio Welang.
Berikutnya Satrio kembali menggelar lomba, yakni lomba pembacaan dramatik naskah monolog terbarunya berjudul ‘Nini’. Pendaftarannya dibuka hingga 30 Desember 2022. Acara yang juga dalam bentuk virtual ini memberi ruang kreatif pembacaan dramatik atas naskah monolog yang dituliskannya. *cr78
Komentar