Sempat Todongkan Pistol ke Anggota Paspampres, Perempuan Berpistol Hendak Terobos Istana
JAKARTA, NusaBali
Seorang wanita membawa pistol diduga hendak menerobos Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Wanita itu sempat menodongkan pistol jenis FN ke anggota Paspampres sebelum ditangkap. Peristiwa itu terjadi pada, Selasa (25/10) pukul 07.00 WIB di pintu masuk Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara.
Komandan Paspampres, Marsekal Muda TNI Wahju Hidayat Sujatmiko, menjelaskan kronologi perempuan yang mendekati Istana Kepresidenan dengan membawa senjata api jenis FN pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB. "Kemungkinan perempuan tersebut berencana menerobos masuk ke Istana Kepresidenan, namun anggota Paspampres melihat seorang perempuan dengan tingkah laku mencurigakan. Perempuan tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka yang berada dekat lampu lalu lintas," kata Marsekal Muda Wahju Hidayat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa kemarin.
Dia pun membeberkan kronologi singkat kejadian tersebut. Diawali pada pukul 07.10 WIB terpantau seorang perempuan berumur sekitar 30 tahun menggunakan pakaian gamis bercadar berusaha menuju ke pembatas jalan raya Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara. Pada saat yang bersamaan anggota Paspampres atas nama Prajurit Dua Angga Prayoga yang sedang berjaga di dalam pos Istana Merdeka melihat gerakan yang mencurigakan dari perempuan tak dikenal.
Dari pembatas jalan, Orang Tidak Dikenal itu, yaitu perempuan dengan mengenakan cadar tersebut terlihat menuju area pagar istana yang merupakan zona
‘Ring 1’ Paspampres. Pada saat OTK itu mendekat ke arah pagar, Prajurit Dua Angga Prayoga melihat OTK mengeluarkan senjata api --kemudian diidentifikasi merek FN-- dan langsung menodongkan ke arah Prayoga sehingga personel Paspampres itu, dibantu Prajurit Satu Gede Yuda meringkus perempuan itu dan merebut senjata api yang dia bawa.
Atas kesigapan dari kedua personel Paspampres, maka perempuan itu bisa diringkus dan diserahkan kepada polisi yang berada di Pos Gatur untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut. "Saat ini perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Untuk lebih lanjut silakan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya," kata Sujatmiko.
Terpisah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan tindakan perempuan bercadar yang menodongkan senjata api ke anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Merdeka pada Selasa pagi bukan aksi teror.
"Bukan teror, jangan berandai-andai, belum, nanti aja kalau ada perkembangan kita sampaikan. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi, belum tentu teror," kata Fadil di Jakarta. Meski demikian, Fadil mengatakan penyidik kepolisian akan tetap mendalami apakah yang bersangkutan mempunyai afiliasi dengan organisasi tertentu dan mempelajari motif atas tindakannya.
Polda Metro Jaya mempunyai satuan tugas khusus untuk menyelidiki dan mencegah terjadinya aksi teror. Kapolda menyatakan, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. "Polda Metro Jaya kan juga mempunyai satgas wilayah untuk mendalami kegiatan terkait dengan teror, poinnya adalah masyarakat tidak usah khawatir situasi Jakarta kondusif, kita mampu mencegah," ujarnya.
Tak ada kata-kata yang diucapkan pelaku saat diamankan. "Tidak ada kata-kata yang diucapkan pada saat diamankan oleh anggota Paspampres dan kemudian bersama-sama dengan anggota lalu lintas," kata Irjen Fadil Imran. Fadil mengatakan pelaku sempat meronta saat diamankan. Akan tetapi, kata dia, polisi berhasil melumpuhkan pelaku. "Yang bersangkutan sedikit meronta tapi bisa dilumpuhkan," jelasnya.
Ke mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peristiwa tersebut terjadi? Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Jokowi diketahui bertolak ke Kaltim melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 07.05 WIB tadi. Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar pukul 09.55 Wita. Belakangan diketahui perempuan bercadar yang hendak menerobos Istana Merdeka sambil membawa senjata api itu diketahui berinisial SE,24. SE tinggal di bilangan Jakarta Utara. Ketua Rukun Tetangga setempat berinisial N mengakui bahwa perempuan yang telah ditangkap karena mencoba menerobos Istana Merdeka itu merupakan warganya.
"Iya benar itu warga saya SE. Sudah lama dia, lahir di sini. Orangtua (terduga pelaku) di sini," ucap N dilansir kompas.com. Aksi perempuan bercadar itu, kata N, sempat membuat geger warga setempat. "Kaget juga tante ini datang kasih tau berita, setelah itu tante ini bawa berita dateng lagi tiga orang. Nanya 'ini benar warga sini?'. Saya jawab 'benar warga sini'," tutur N menirukan percakapan bersama tetangganya. *ant
1
Komentar