Puncak KTT G20, Kegiatan Masyarakat di Nusa Dua Dibatasi

Diantaranya, Sekcam Kuta Selatan I Wayan Sujaka Arianta, Danramil 1611-08 Kuta Selatan, Bendesa adat dan Kaling se-Kelurahan Benoa, Selasa (25/10) pagi.

Rakor ini membahas tentang adanya pembatasan kegiatan masyarakat di Kuta Selatan pada acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) pada 15-16 November 2022.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengatakan Rakor ini intinya sosialisasi dan koordinasi pengamanan selama KTT G20. Rakor ini digelar di Kelurahan Benoa karena merupakan tempat pelaksanaan semua kegiatan KTT G20 termasuk juga hotel tempat delegasi menginap.

"Pengamanan menjadi hal utama. Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh aparat Desa Adat dan kelurahan dapat menyampaikan kepada masyarakat tentang mekanisme pengamanan selama Presidensi KTT G20," ungkap Kombes Bambang.

Saat puncak KTT G20 akan ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu pembatasan kegiatan yang mulai dari diberlakukannya work from home (WFH) dan belajar daring bagi siswa sekolah. Hal tersebut bukan bermaksud membuat orang liburan namun guna membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah.

Pembatasan kegiatan kantoran dan sekolah ini berkaitan dengan pelonggaran lalu lintas di sekitar Nusa Dua. Pengendara yang melintas di jalur tol menuju Sawangan dibatasi. Sedangkan di wilayah Peminge hanya diperbolehkan untuk kendaraan listrik.

“Apapun permasalahan yang terjadi saat ini kami harapkan sebisa mungkin diselesaikan dengan humanis dengan mengedepankan peran pengamanan berbasis adat yaitu Sipandu Beradat,” harap mantan Kapolres Sukoharjo ini.

Sementara Dandim 1611/Badung, Kolonel Inf Dody Trio Hadi mengatakan sebagian besar hotel di Nusa Dua Digunakan untuk inap para delegasi. Dia juga mengatakan pada saat puncak nanti dihadiri oleh 41 negara. Dirinya meminta dukungan dari masyarakat agar event tersebut dapat berjalan sesuai rencana serta aman dan lancar.

Tak hanya penutupan jalan, tetapi juga penutupan pedagang kaki lima sepanjang jalur tertentu untuk sementara tidak berjualan. Bagi pemilik hewan ternak seperti sapi dan anjing liar wajib dikandang oleh pemiliknya agar tidak mengganggu pada saat delegasi melintas.

“Sebelumnya kami mohon maaf adanya ketidaknyamanan dengan adanya pembatasan-pembatasan tersebut. Namun kami hanya menginginkan agar jalannya pelaksanaan kegiatan dapat berjalan aman dan sukses,” harap Dandim.

Dandim juga meminta kepada para Kaling dan masyarakat lainnya agar peduli dengan lingkungan sekitar apabila mendengar dan melihat adanya permasalahan maupun adanya warga pendatang agar berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sehingga dapat melakukan pencegahan dini dan deteksi dini, wajib waspada namun tetap dengan cara yang ramah.

“Mencapai kata aman dan lancar adalah upaya kita bersama. Mari kita semua mendukung jalannya pelaksanaan kegiatan KTT G20," ajak Kolonel Dody. *pol