Kurangi Ketergantungan Impor, Buleleng akan Kembangkan Kedelai Varietas Baru
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng akan mengembangkan kedelai varietas baru jenis Dena 1 dan Detam.
Dua kedelai jenis ini memiliki keunggulan yang menyerupai kedelai impor. Dengan pengembangan ini, sedikit tidaknya diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada kedelai impor yang harganya terus naik.
Kabid Tanaman Pangan Distan Buleleng I Gusti Ayu Maya Kurnia mengatakan pengembangan tersebut masih dalam tahap penjajakan dan akan dilakukan pada tahun 2023. Saat ini masih tahap konsultasi dengan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Jawa Timur, untuk menentukan varietas yang cocok ditanam di Buleleng.
Ada dua varietas yang diusulkan yakni kedelai jenis Dena 1 dan Detam. Kedua varietas tersebut, diyakini memiliki kualitas bulir sama dengan kedelai impor yang digunakan sebagai bahan baku tempe dan tahu. "Ini juga untuk menjawab keluhan perajin tahu tempe terkait harga kedelai impor yang selalu naik," jelasnya, ditemui Selasa (25/10) siang.
Jika pihak Balitkabi sudah menentukan varietas kedelai baru yang lebih cocok untuk ditanam di wilayah Buleleng, akan dibuatkan 1 demplot bekerja sama dengan petani di wilayah Kecamatan Banjar atau Buleleng. "Nanti akan dijajagi petani yang mau membuat demplot. Kedelai ini bisa ditanam sampai ketinggian 500 mdpl," beber Maya.
Pengembangan kedelai ini rencananya dianggarkan melalu APBN yang menjadi satu dengan program nasional Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajele). Selain kedelai, saat ini juga dilakukan pengembangan kacang hijau dengan total lahan sekitar 100 hektare di sejumlah desa. Khusus kacang hijau ini sudah dipanen dan menghasilkan 97,87 ton.
Pengembangan kacang hijau ini tersebar di tiga desa di wilayah Kecamatan Buleleng, yakni di Desa Sari Mekar dengan lahan 30 hektare, 23 hektare di 3 subak di Desa Poh Bergong, 15 hektare di Desa Petandakan. Kemudian 10 hektare di Desa Kayu Putih, Kecamatan Sukasada.
Kacang hijau ini sudah dipanen pada April - Juli 2022, dengan masa tanam pada Maret - Februari. Hasil panen dijual langsung oleh petani. ‘’Kami berikan bantuan bibit saja, per hektare diperlukan bibit 19 kilogram jenis varietas Vima 3. Kami berharap petaninya intens menamam, ini akan memudahkan kerja sama pengusulan bantuan dan pembelian hasil panen," tukasnya. *mz
1
Komentar