Pengawas Sekolah Minta TPP Disesuaikan
Sampaikan Aspirasi ke DPRD Badung
TPP yang diterima saat ini nilainya sama dengan yang diterima guru.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 33 pengawas sekolah dari tingkat TK, SD, dan SMP di Kabupaten Badung mendatangi DPRD Badung Selasa (25/10) siang. Mereka menyampaikan aspirasi agar besaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) disesuaikan.
Para pengawas sekolah yang dikomandoi Koordinator Pengawas Sekolah Ketut Gede Birawa Anuraga diterima langsung Ketua DPRD Badung Putu Parwata. Dalam kesempatan tersebut, Birawa Anuraga mengatakan kedatangan melakukan audensi dengan DPRD Badung yakni untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi pengawas sekolah. Pada intinya, kata dia, mereka menginginkan TPP disesuaikan. Sebab TPP yang diterima saat ini nilainya sama dengan yang diterima guru.
“Masalah nilai (besaran TPP, Red) kami serahkan sepenuhnya kepada Bapak Bupati. Terpenting nilainya dibedakan. Sebab yang saya terima sekarang sama dengan guru Rp 2 juta lebih. Sedangkan sebelum pandemi, kami diberikan lebih dari yang diterima guru,” kata Birawa Anuraga.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata, mengatakan menerima aspirasi yang disampaikan oleh para pengawas sekolah. Dia menegaskan segera menindaklanjuti hal ini, lantaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengawas sekolah merupakan jenjang tertinggi setelah guru dan kepala sekolah.
Bahkan Parwata langsung memerintahkan jajarannya untuk bersurat kepada eksekutif terkait aspirasi puluhan pengawas sekolah ini. “Saya selaku Ketua DPRD akan segera menindaklanjuti. Kami berharap pemerintah segera mengeksekusi memberikan kebijakan terhadap TPP pengawas sekolah. Saya kira wajar TPP para pengawas sekolah ini disesuaikan, karena selama ini TPP mereka disamakan dengan guru,” kata Parwata.
Menurut politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini, bupati telah memberikan signal positif terkait harapan para pengawas sekolah, sehingga pihaknya optimistis aspirasi yang disampaikan dapat terealisasi. “Bapak bupati sudah katakan CGT (cenik gae to),” tegas Parwata.
Sementara, Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Gusti Made Dwipayana belum bisa dimintai komentar terkait hal ini. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (25/10) tidak ada jawaban. *ind
Para pengawas sekolah yang dikomandoi Koordinator Pengawas Sekolah Ketut Gede Birawa Anuraga diterima langsung Ketua DPRD Badung Putu Parwata. Dalam kesempatan tersebut, Birawa Anuraga mengatakan kedatangan melakukan audensi dengan DPRD Badung yakni untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi pengawas sekolah. Pada intinya, kata dia, mereka menginginkan TPP disesuaikan. Sebab TPP yang diterima saat ini nilainya sama dengan yang diterima guru.
“Masalah nilai (besaran TPP, Red) kami serahkan sepenuhnya kepada Bapak Bupati. Terpenting nilainya dibedakan. Sebab yang saya terima sekarang sama dengan guru Rp 2 juta lebih. Sedangkan sebelum pandemi, kami diberikan lebih dari yang diterima guru,” kata Birawa Anuraga.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata, mengatakan menerima aspirasi yang disampaikan oleh para pengawas sekolah. Dia menegaskan segera menindaklanjuti hal ini, lantaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pengawas sekolah merupakan jenjang tertinggi setelah guru dan kepala sekolah.
Bahkan Parwata langsung memerintahkan jajarannya untuk bersurat kepada eksekutif terkait aspirasi puluhan pengawas sekolah ini. “Saya selaku Ketua DPRD akan segera menindaklanjuti. Kami berharap pemerintah segera mengeksekusi memberikan kebijakan terhadap TPP pengawas sekolah. Saya kira wajar TPP para pengawas sekolah ini disesuaikan, karena selama ini TPP mereka disamakan dengan guru,” kata Parwata.
Menurut politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini, bupati telah memberikan signal positif terkait harapan para pengawas sekolah, sehingga pihaknya optimistis aspirasi yang disampaikan dapat terealisasi. “Bapak bupati sudah katakan CGT (cenik gae to),” tegas Parwata.
Sementara, Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Gusti Made Dwipayana belum bisa dimintai komentar terkait hal ini. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (25/10) tidak ada jawaban. *ind
Komentar