Culali-Yeh Mampeh Jadi Jalur Maut
Jalur Culali-Yeh Mampeh/Toya Mampeh di Desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli, menjadi jalur maut.
Jalan Terjal dan Banyak Longsor
BANGLI, NusaBali
Hal tersebut karena kondisi jalan setempat ada longsor di beberapa titik, hingga rawan lakalantas (kecelakaan lalulintas).
Dari penuturan warga, di jalur ini dominan terjadi lakalantas tunggal karena truk tergelincir akibat jalanan licin dan medan terjal. ‘’Jalur ini benar- benar rawan,’’ ujar I Ketut Redana, salah seorang warga sekitar, Kamis (4/5). Dia menceritakan beberapa kali kejadian lakalantas naas menimpa kalangan sopir truk angkut pasir di jalur itu. ‘’Dalam sehari ada saja truk yang tergelincir karena kondisi jalan terjal dan rusak parah,’’ tambah Redana.
Karena itulah Redana berharap Pemkab Bangli secepatnya menangani jalur Culali – Toya Mampeh. Dia khawatir kondisi jalan semakin parah hingga berimbas tinggi pada intensitas lakalantas. ‘’Banyak ruas jalan longsor belum mendapat penanganan sampai sekarang,’’ ujarnya. Ia menambahkan, dirinya beberapa kali menyaksikan truk tergelincir karena terjebak medan jalan yang rusak parah dan terjal tersebut.
Dikatakan, beberapa kali jalan inilongsor, berbarengan dengan bencana longsor di beberapa lokasi di Kintamani. Namun longsor jalan Culali-Toya Mampeh belum mendapat penanganan memadai.
Dihubungi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PU Bangli Putu Wida Gunawan menyatakan Pemkab Bangli sudah pernah berencana memperbaiki jalur itu tahun 2016. Namun hal itu tak bisa diwujudkan karena gagal tender. ‘’Sudah pernah diupayakan, namun hasilnya seperti itu,’’ jelas Wida Gunawan.
Rencananya perbaikan jalur Culali-Toya Mampeh akan dilakukan pada 2018 dengan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari pembagian PHR Kabupaten Badung. Caranya dengan mengajukan proposal. ‘’Prosesnya memang harus demikian,’’ tandasnya.
Jelas Wida Gunawan, panjang ruas jalan yang diperbaiki 2,5 kilometer, termasuk pengangkatan badan jalan di salah satu tanjakan terjal. Di tanjakan itu sopir sulit mengendalikan kendaraan mereka sehingga kerap ngatret sendiri. ‘’Karena ini pekerjaan fisik dan kondisinya parah, kita tak lakukan perbaikan tambal sulam. Nanti habis biaya untuk itu,’’ paparnya. Ia mengaku persoalan itu sudah disampaikan kepada para sopir.
Sementara untuk penanganan bagian-bagian yang rusak ringan, Wida Gunawan mengakui para sopir lah yang berswadaya, menguruk dan menambalnya. ‘’Itu memang sudah disampaikan kepada kami,’’ kata Wida Gunawan. Dia menambahkan, ruas jalan Culali-Toya Mampeh adalah jalur Batur-Bumbung Klambu. Namun di lapangan lumrah disebut jalur Culali-Toya Mampeh. *k17
BANGLI, NusaBali
Hal tersebut karena kondisi jalan setempat ada longsor di beberapa titik, hingga rawan lakalantas (kecelakaan lalulintas).
Dari penuturan warga, di jalur ini dominan terjadi lakalantas tunggal karena truk tergelincir akibat jalanan licin dan medan terjal. ‘’Jalur ini benar- benar rawan,’’ ujar I Ketut Redana, salah seorang warga sekitar, Kamis (4/5). Dia menceritakan beberapa kali kejadian lakalantas naas menimpa kalangan sopir truk angkut pasir di jalur itu. ‘’Dalam sehari ada saja truk yang tergelincir karena kondisi jalan terjal dan rusak parah,’’ tambah Redana.
Karena itulah Redana berharap Pemkab Bangli secepatnya menangani jalur Culali – Toya Mampeh. Dia khawatir kondisi jalan semakin parah hingga berimbas tinggi pada intensitas lakalantas. ‘’Banyak ruas jalan longsor belum mendapat penanganan sampai sekarang,’’ ujarnya. Ia menambahkan, dirinya beberapa kali menyaksikan truk tergelincir karena terjebak medan jalan yang rusak parah dan terjal tersebut.
Dikatakan, beberapa kali jalan inilongsor, berbarengan dengan bencana longsor di beberapa lokasi di Kintamani. Namun longsor jalan Culali-Toya Mampeh belum mendapat penanganan memadai.
Dihubungi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PU Bangli Putu Wida Gunawan menyatakan Pemkab Bangli sudah pernah berencana memperbaiki jalur itu tahun 2016. Namun hal itu tak bisa diwujudkan karena gagal tender. ‘’Sudah pernah diupayakan, namun hasilnya seperti itu,’’ jelas Wida Gunawan.
Rencananya perbaikan jalur Culali-Toya Mampeh akan dilakukan pada 2018 dengan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari pembagian PHR Kabupaten Badung. Caranya dengan mengajukan proposal. ‘’Prosesnya memang harus demikian,’’ tandasnya.
Jelas Wida Gunawan, panjang ruas jalan yang diperbaiki 2,5 kilometer, termasuk pengangkatan badan jalan di salah satu tanjakan terjal. Di tanjakan itu sopir sulit mengendalikan kendaraan mereka sehingga kerap ngatret sendiri. ‘’Karena ini pekerjaan fisik dan kondisinya parah, kita tak lakukan perbaikan tambal sulam. Nanti habis biaya untuk itu,’’ paparnya. Ia mengaku persoalan itu sudah disampaikan kepada para sopir.
Sementara untuk penanganan bagian-bagian yang rusak ringan, Wida Gunawan mengakui para sopir lah yang berswadaya, menguruk dan menambalnya. ‘’Itu memang sudah disampaikan kepada kami,’’ kata Wida Gunawan. Dia menambahkan, ruas jalan Culali-Toya Mampeh adalah jalur Batur-Bumbung Klambu. Namun di lapangan lumrah disebut jalur Culali-Toya Mampeh. *k17
1
Komentar