Ubud Perlu Faskes Andal Sambut Second Home Visa
GIANYAR, NusaBali.com – Kebijakan visa second home memberikan kesempatan kepada WNA untuk tinggal di Indonesia hingga sepuluh tahun dan kawasan Ubud merupakan ‘rumah’ favorit.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ketika memberikan sambutan dalam sebuah acara peresmian rumah sakit swasta, Kenak Medika, di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Jumat (28/10/2022) malam.
“Polling menunjukkan bahwa kawasan Ubud merupakan favorit untuk mereka (WNA) tinggal lama di Bali. Persoalannya tentu fasilitas kesehatan jadi persoalan pokok,” cetus mantan Bupati Gianyar yang akrab disapa Cok Ace ini.
Visa second home ini bisa berdampak banyak pebisnis maupun eksekutif perusahaan multinasional yang akan menjadikan Ubud sebagai rumah kedua mereka. Oleh karena itu, selain sektor perhotelan yang sudah matang, sangat perlu dipersiapkan salah satu sektor penunjangnya pula yakni fasilitas kesehatan yang andal.
Sebabnya, tokoh Puri Agung Ubud itu mengingatkan pentingnya keberadaan fasilitas kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar guna menyongsong kebijakan visa second home dari Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI ini.
Sayangnya, dari 17 rumah sakit dan klinik penyedia layanan medical tourism yang diumumkan oleh Bali Tourism Board (BTB), sebagian besar berada di wilayah Bali selatan. Sejauh ini, titik rumah sakit penyedia layanan medical tourism berkumpul di wilayah Kota Denpasar dan Badung selatan.
Sedikitnya di Kabupaten Gianyar sendiri, baru ada satu rumah sakit penyedia layanan medical tourism yakni RSU Kasih Ibu Saba di Jalan Pantai Saba nomor 9, Kecamatan Blahbatuh. Itu pun tidak berada di wilayah Kecamatan Ubud.
Terlepas dari masih sedikitnya fasilitas kesehatan yang andal di kawasan Ubud, Cok Ace cukup berbahagia lantaran sudah mulai bermunculan rumah sakit dengan kualitas menjanjikan. Kendati pun rumah sakit tersebut sebagian besar masih dikelola swasta.
Meski demikian, saat ini setidaknya ada usaha khusus mengenai pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai destinasi medical tourism. Walaupun masih harus ditempuh kurang lebih satu jam dari pusat kawasan Ubud.
“Saat ini Pemerintah Provinsi Bali sedang gencar-gencarnya mendukung Pemerintah Pusat dalam mengembangkan KEK Sanur sebagai destinasi wisata medis,” tandas Cok Ace yang juga praktisi pariwisata ini. *rat
Komentar