Bali Miliki 11 Tata Rias Pengantin Baku
DENPASAR, NusaBali.com - Meski pulau kecil, Bali ternyata memiliki keragaman budaya yang tidak kalah ramainya. Termasuk soal ragam rias pengantin. Masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas masing-masing. Pun dalam satu kabupaten/kota memiliki ragamnya tersendiri.
Keragaman tersebut ditelisik Harpi (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia) Melati. Mereka akan menggelar Rapat Kerja Nasional X di Prime Plaza Hotel Sanur, 31 Oktober-3 November 2022.
Nah, pada 29-30 Oktober juga digelar semacam Pra Rakernas beragendakan lokakarya dan pembakuan nasional 6 gaya tata rias pengantin khas Bali oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Keenam pakem tata rias (payas) Bali tersebut adalah payas ningrat Buleleng, payas abra Gianyar, payas agra Klungkung, payas dirga Jembrana, payas gora Bangli, dan payas gede Karangasem.
Enam payas tersebut akan menambah lima payas pengantin Bali sebelumnya yang telah dibakukan secara nasional, yakni payas agung Badung, payas madya Badung, payas agung Buleleng, payas agung Tabanan, dan payas madya Tabanan. Sehingga total ada 11 payas pengantin Bali yang telah dibakukan.
Dengan tambahan 6 pakem payas pengantin juga berimbas delapan wilayah tradisional di Bali seluruhnya kini memiliki gaya payas pengantinnya masing-masing. Dengan begitu dominannya penggunaan payas pengantin Badung yang terjadi saat ini nantinya mulai bisa dikurangi.
"Buleleng sudah punya. Pakailah payas pengantin Buleleng, jangan mencari ke Badung lagi atau ke Gianyar. Yang di Gianyar mau menikah, pakailah payas Gianyar," ujar Ketua DPD Harpi Melati Bali Ni Wayan Sumerti Pande, pada Konferensi Pers Rakernas Harpi Melati X, di Kubu Kopi Denpasar, Sabtu (29/10/2022).
Sumerti Pande mengungkapkan penelusuran pakem payas pengantin selain dilakukan Harpi Melati Bali juga menggandeng akademisi ISI Denpasar sekaligus desainer Bali AA Ngr Anom Mayun K Tenaya MSi yang juga getol melakukan penelitian pakem payas pengantin Bali di setiap kabupaten di Bali untuk disertasi doktoralnya. Jadi nama-nama payas pengantin juga disesuaikan dengan hasil penelusuran pada lontar-lontar yang diteliti.
Setelah nanti resmi dibakukan, maka pada gala dinner sekaligus pembukaan Rakernas X Harpi Melati, Senin (31/10/2022) malam, keenam payas pengantin juga akan melakukan pergelaran.
Anggota Dewan Kehormatan DPD Harpi Melati Bali Ni Luh Gede Juli Wirahmini menambahkan, setelah dilakukan pembakuan, nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi.
"Sebelum dibakukan kami tidak bisa mempresentasikan tata rias tersebut. Setelah dibakukan, sosialisasi akan dilakukan di setiap DPC untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan juga perias pengantin," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Nasional Rakernas X Harpi Melati R Ahmad Kannas Koesasih Soe Koesoemadinata, dalam kesempatan tersebut menyampaikan Rakernas akan dihadiri sekitar 400 peserta dari 29 DPD Harpi Melati dan 165 DPC Harpi Bali se-Indonesia.
Rakernas diisi dengan sejumlah acara seperti seminar, gala dinner, pentas musik dan budaya hingga penampilan peragaan tata rias pengantin yang sesuai pakem tidak saja dari Bali tapi juga dari sejumlah daerah di Nusantara.
Komentar