Penyisiran Anjing Liar, 63 Ekor Dititipkan ke Shelter
Di Badung diperkirakan terdapat 80.000 ekor HPR yang tersebar di enam kecamatan.
MANGUPURA, NusaBali
Penyisiran anjing liar oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung, jelang pelaksanaan KTT G20 pada November mendatang terus dilakukan. Tercatat ada 63 ekor anjing yang dititipkan ke shelter atau tempat penitipan anjing supaya tidak berkeliaraan.
Dalam penyisiran, Diperpa turut melibatkan Dinas Kesehatan, TNI/Polri, BPBD dan komunitas penyayang binatang. Upaya ini dilakukan demi mengantisipasi hal-hal tidak dinginkan, terutama merebaknya kasus rabies.
“Dari hasil penyisiran ada 63 ekor anjing yang dititipkan, namun ada juga yang diambil kembali pemiliknya. Sampai sekarang kami masih lakukan relokasi sambil mengimbau warga untuk sementara waktu agar mengikat anjing peliharaannya di rumah agar tidak berkeliaran selama KTT G20 berlangsung,” kata Kepala Diperpa Badung I Wayan Wijana, Minggu (30/10).
Sejak dilakukan relokasi dan penyisiran anjing liar, lanjut Wijana, sudah tidak ditemukan anjing berkeliaran terutama di tempat-tempat sekitar lokasi utama KTT G20. Meski demikian penyisiran tetap dilanjutkan untuk memastikan keamanan pelaksanaan KTT G20. “Memang sejak kami lakukan penanganan dengan relokasi ke shelter, jumlah yang berkeliaran terutama di tempat-tempat sekitar ring satu (lokasi utama venue G20, Red) sudah tidak terlihat anjing berkeliaran. Di kawasan GWK, minggu lalu kita hanya temukan satu ekor. Hal ini juga tidak terlepas dari imbauan pihak kecamatan agar warga mengikat anjingnya,” jelas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini.
Sementara untuk kegiatan vaksinasi rabies sudah hampir rampung untuk Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Namun, Wijana tak menyebut detail berapa Hewan Penular Rabies (HPR) yang sudah divaksinasi. Berdasarkan catatan, di Badung diperkirakan terdapat 80.000 ekor HPR yang tersebar di enam kecamatan. Khusus untuk di Kecamatan Kuta Selatan sebagai lokasi utama pelaksanaan KTT G20, diperkirakan ada sekitar 13.000 ekor.
“Untuk vaksinasi rabies khusus Kuta Selatan dan Kuta sudah hampir selesai. Sekarang kami lanjutkan ke wilayah sekitar Kuta Utara, seperti di Kerobokan, lanjut ke daerah utara,” kata Wijana.
Sebelumnya, Camat Kutsel Ketut Gede Arta berharap pihak penyayang binatang dapat memberikan bantuan dalam pengendalian anjing liar, khusus dalam menyambut KTT G20. Selain itu dia juga meminta bantuan pihak komunitas agar merelokasi anjing liar untuk ditempatkan di shelter sementara waktu. “Jadi ini adalah langkah positif untuk mencegah banyaknya anjing di sejumlah titik di Kuta Selatan,” ujar Gede Arta. *ind, asa
Dalam penyisiran, Diperpa turut melibatkan Dinas Kesehatan, TNI/Polri, BPBD dan komunitas penyayang binatang. Upaya ini dilakukan demi mengantisipasi hal-hal tidak dinginkan, terutama merebaknya kasus rabies.
“Dari hasil penyisiran ada 63 ekor anjing yang dititipkan, namun ada juga yang diambil kembali pemiliknya. Sampai sekarang kami masih lakukan relokasi sambil mengimbau warga untuk sementara waktu agar mengikat anjing peliharaannya di rumah agar tidak berkeliaran selama KTT G20 berlangsung,” kata Kepala Diperpa Badung I Wayan Wijana, Minggu (30/10).
Sejak dilakukan relokasi dan penyisiran anjing liar, lanjut Wijana, sudah tidak ditemukan anjing berkeliaran terutama di tempat-tempat sekitar lokasi utama KTT G20. Meski demikian penyisiran tetap dilanjutkan untuk memastikan keamanan pelaksanaan KTT G20. “Memang sejak kami lakukan penanganan dengan relokasi ke shelter, jumlah yang berkeliaran terutama di tempat-tempat sekitar ring satu (lokasi utama venue G20, Red) sudah tidak terlihat anjing berkeliaran. Di kawasan GWK, minggu lalu kita hanya temukan satu ekor. Hal ini juga tidak terlepas dari imbauan pihak kecamatan agar warga mengikat anjingnya,” jelas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini.
Sementara untuk kegiatan vaksinasi rabies sudah hampir rampung untuk Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Namun, Wijana tak menyebut detail berapa Hewan Penular Rabies (HPR) yang sudah divaksinasi. Berdasarkan catatan, di Badung diperkirakan terdapat 80.000 ekor HPR yang tersebar di enam kecamatan. Khusus untuk di Kecamatan Kuta Selatan sebagai lokasi utama pelaksanaan KTT G20, diperkirakan ada sekitar 13.000 ekor.
“Untuk vaksinasi rabies khusus Kuta Selatan dan Kuta sudah hampir selesai. Sekarang kami lanjutkan ke wilayah sekitar Kuta Utara, seperti di Kerobokan, lanjut ke daerah utara,” kata Wijana.
Sebelumnya, Camat Kutsel Ketut Gede Arta berharap pihak penyayang binatang dapat memberikan bantuan dalam pengendalian anjing liar, khusus dalam menyambut KTT G20. Selain itu dia juga meminta bantuan pihak komunitas agar merelokasi anjing liar untuk ditempatkan di shelter sementara waktu. “Jadi ini adalah langkah positif untuk mencegah banyaknya anjing di sejumlah titik di Kuta Selatan,” ujar Gede Arta. *ind, asa
1
Komentar