Cuaca Ekstrem, Balawista Ingatkan Wisatawan Patuhi Rambu Larangan
MANGUPURA, NusaBali
Kondisi gelombang tinggi belakangan ini berdampak terhadap aktivitas di sejumlah objek wisata pantai, termasuk di Pantai Kuta.
Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Badung mengimbau kepada wisatawan agar taat terhadap rambu larangan berenang yang dipasang di sepanjang pantai.
Kepala UPT Balawista Kuta I Ketut Ipel, mengatakan Balawista selalu mengingatkan para pengunjung pantai untuk senantiasa waspada ketika melakukan aktivitas, seperti berenang ataupun sejenisnya. Utamanya pada pesisir pantai barat Kabupaten Badung, yang kini sudah mulai diterjang sampah kiriman akibat gelombang cukup tinggi.
“Sepekan belakangan kondisi cuaca memang tampak kurang bersahabat. Jadi untuk ke depan, para pengunjung kami harapkan tetap waspada terhadap kondisi apapun di pantai,” kata Ipel, Minggu (30/10).
Selain besarnya ombak, arus, dan pasang air laut, menurut Ipel sampah kiriman salah satu hal yang kini turut menjadi perhatian. Disadari hal itu juga dapat mengakibatkan kecelakaan di air. Menurut dia sampah berupa kayu dan bambu dinilai sangat membahayakan. “Jadi kami memang tidak merekomendasikan pengunjung untuk berenang di daerah-daerah yang banyak sampahnya. Untuk itu, wisatawan diharapkan selalu memperhatikan rambu yang kami pasang,” imbaunya.
Jika memang tidak memungkinkan, Balawista dipastikan akan memasang bendera larangan berenang. Pengunjung diharapkan untuk memperhatikan bendera-bendera dimaksud, guna mengantisipasi potensi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Sesuai SOP yang ada, petugas Balawista melakukan pengawasan selama 12 jam, yakni dari pukul 07.00 hingga 19.00 Wita. Selebihnya monitoring akan dilakukan oleh masing-masing pengelola, seperti halnya di Pantai Kuta melalui Pengelola Wisata Pantai Kuta atau yang akrab disapa Satgas Pantai Kuta.
“Kalau di atas jam 7 malam (pukul 19.00 Wita) kami tidak merekomendasikan pengunjung untuk melakukan aktivitas di air, karena itu berisiko,” tegas Ipel. *dar
Komentar