DLHK Akan Gandeng PUPR untuk Mencari Sumber Limbah di Tukad Mati
Masalah limbah yang dialirkan ke Tukad Mati, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Badung hingga kini belum teratasi.
MANGUPURA, NusaBali
Masalah itu belum juga diketahui sumbernya karena aliran limbah tersebut melalui gorong-gorong. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) berencana menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk mencari sumber masalahnya.
"Kami sudah berupaya untuk mencari sumber cairan itu, namun hasilnya nihil. Kami tak bisa menduga-duga atau menuduh tanpa ada bukti. Agar kami bisa menemukan sumbernya saya selaku pimpinan akan menggandeng PUPR untuk bersama-sama mengatasinya," kata Kadis DLHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan saat dikonfirmasi, Kamis (4/5) kemarin.
Dia berjanji dalam waktu dekat akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan lanjutan. Karena menurutnya cairan itu adalah sudah pasti limbah. "Minggu depan kami akan turun lagi. Secara kasat mata kami bisa menyimpulkan itu adalah limbah. Kami akan berkoordinasi dengan Lurah dan Kaling sekitar, agar kami bisa masuk ke rumah-rumah penduduk untuk mengecek satu-persatu. Saya mensinyalir limbah itu berasal dari usaha restoran, laundry dan hotel yang memproduksi limbah dengan volume besar. Nanti akan kami cek apakah usaha di sekitar drainase mempunyai IPAL atau tidak. Kalau tidak, itu patut dicurigai dan akan kami cek. Tapi sepatutnya di Kuta mestinya tidak terjadi seperti itu, sebab sudah ada saluran DSDP. Saya mengharapkan masyarakat untuk peduli lingkungan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LPM Kuta, Gusti Agung Made Agung sangat menyayangkan lamanya penanganan terhadap masalah itu. Diketahuinya masalah itu sudah berlangsung dua tahun. "Saya sangat mengharapkan dinas terkait untuk segera mengambil langkah tegas terhadap masalah ini. Jangan sampai ada kesan di masyarakat, pemerintah kerja sama dengan pembuang limbah. Meskipun tak demikian masalah limbah ini mestinya perlu menjadi atensi utama," ujarnya.
Lebih lanjut Made Agung mengatakan, permasalahan lingkungan di Kuta merupakan fokus program yang digalakkan LPM Kuta saat ini. Pihaknya mengharapkan agar ada sinergi dengan dinas terkait untuk secara bersama-sama mengatasi masalah lingkungan. "Masalah limbah juga menjadi atensi kami pada bulan gotong royong LPM Kuta. Kami harap dinas bisa segera turun mendata, suapaya tidak saling menduga," tutupnya. * cr64
"Kami sudah berupaya untuk mencari sumber cairan itu, namun hasilnya nihil. Kami tak bisa menduga-duga atau menuduh tanpa ada bukti. Agar kami bisa menemukan sumbernya saya selaku pimpinan akan menggandeng PUPR untuk bersama-sama mengatasinya," kata Kadis DLHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan saat dikonfirmasi, Kamis (4/5) kemarin.
Dia berjanji dalam waktu dekat akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan lanjutan. Karena menurutnya cairan itu adalah sudah pasti limbah. "Minggu depan kami akan turun lagi. Secara kasat mata kami bisa menyimpulkan itu adalah limbah. Kami akan berkoordinasi dengan Lurah dan Kaling sekitar, agar kami bisa masuk ke rumah-rumah penduduk untuk mengecek satu-persatu. Saya mensinyalir limbah itu berasal dari usaha restoran, laundry dan hotel yang memproduksi limbah dengan volume besar. Nanti akan kami cek apakah usaha di sekitar drainase mempunyai IPAL atau tidak. Kalau tidak, itu patut dicurigai dan akan kami cek. Tapi sepatutnya di Kuta mestinya tidak terjadi seperti itu, sebab sudah ada saluran DSDP. Saya mengharapkan masyarakat untuk peduli lingkungan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LPM Kuta, Gusti Agung Made Agung sangat menyayangkan lamanya penanganan terhadap masalah itu. Diketahuinya masalah itu sudah berlangsung dua tahun. "Saya sangat mengharapkan dinas terkait untuk segera mengambil langkah tegas terhadap masalah ini. Jangan sampai ada kesan di masyarakat, pemerintah kerja sama dengan pembuang limbah. Meskipun tak demikian masalah limbah ini mestinya perlu menjadi atensi utama," ujarnya.
Lebih lanjut Made Agung mengatakan, permasalahan lingkungan di Kuta merupakan fokus program yang digalakkan LPM Kuta saat ini. Pihaknya mengharapkan agar ada sinergi dengan dinas terkait untuk secara bersama-sama mengatasi masalah lingkungan. "Masalah limbah juga menjadi atensi kami pada bulan gotong royong LPM Kuta. Kami harap dinas bisa segera turun mendata, suapaya tidak saling menduga," tutupnya. * cr64
Komentar