Guru Ikuti Program Pendampingan Pendidikan Seksual
DENPASAR, NusaBali
Tingginya angka kekerasan seksual di masyarakat khususnya terhadap perempuan melatarbelakangi Yayasan Doa Ibu Abadi (DIA Foundation) menggagas program Onward Advocacy through Sexuality Education (OASE).
Program pendampingan pendidikan seksual di sekolah ini dibuka Sub Koordinator Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikpora Bali mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, bertempat di aula Kantor Disdikpora Bali, Jumat (28/10).
Ketua DIA Foundation Sutaningrat Puspa Dewi SPd, MSc, mengungkapkan catatan Kemendikbud Ristek tahun 2020 terdapat 2.400 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Angka tersebut meningkat di 2021, di mana sampai bulan Juli naik menjadi 2.500 kasus. Disamping itu Kemendikbud Ristek pada April 2022 juga melaporkan 22 persen siswa yang mengikuti asesmen nasional pernah mengalami kekerasan seksual.
"Saya melihat ini satu hal yang mengkhawatirkan dan peran pendidikan menjadi semakin penting. Seyogyanya tidak hanya difokuskan pada peningkatan intelektualitas,” kata Puspa.
Puspa menambahkan, program yang didanai Pertamina dan Pertamina Foundation ini secara garis besar terdiri dari dua kegiatan, yakni proses edukasi dan diseminasi. Edukasi dalam bentuk pengadaan buku dan dalam bentuk pelatihan secara daring. Sementara diseminasi dalam bentuk penerbitan buku kompendium yang berisi hasil karya seluruh peserta dalam mengimplementasikan isi program. Selain itu diseminasi juga dilakukan dengan kampanye melalui media sosial Instagram.
Dari 34 kandidat guru yang mendaftar di seluruh kabupaten/kota di Bali (kecuali Buleleng dan Klungkung), terpilih 20 guru yang tersebar pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Nantinya mereka akan mengikuti program hingga pertengahan Desember 2022.
Sales Branch Manager Pertamina Denpasar Muhammad Yoga Prabowo dalam kesempatan tersebut mengatakan pentingnya peran pendidikan seksual, namun cenderung masih tabu dibicarakan. Untuk itu pihaknya mendukung program OASE yang digagas DIA Foundation. "Dengan adanya kegiatan OASE ini cakupannya lebih luas dan inovatif dengan menjaring guru-guru yang ada di Bali untuk bisa menularkan kepada anak didiknya," ucapnya.
Kepala Disdikpora Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa dalam sambutan yang dibacakan Sub Koordinator Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikpora Bali Putu Agus Indrajaya mengajak seluruh peserta program berkomitmen mengikuti pelatihan dengan baik dan bersungguh-sungguh agar memperoleh hasil yang maksimal.
Boy Jayawibawa menyampaikan pendidikan seksualitas yang baik dapat diwujudkan dengan pelatihan strategi bagi orangtua dan guru. Dia mengatakan, pendidikan seksualitas merupakan pengajaran dan pembelajaran tentang aspek kognitif emosional fisik dan sosial dari seksualitas. “Ini bertujuan untuk membekali anak-anak dan remaja dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memberdayakan mereka,” ujarnya. *cr78
Komentar