200 Personel Polisi Siaga di Gilimanuk
Pengamanan Jelang KTT G20 di Padangbai Juga Diperketat
Untuk memaksimalkan pemeriksaan, personel yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk dibekali peralatan deteksi berupa mirror detector dan metal detector.
NEGARA, NusaBali
Pengamanan masuk Bali di wilayah hukum Polres Jembrana diperketat jelang pelaksanaan puncak KTT G20 di Nusa Dua, Badung pada 15-16 November mendatang. Dalam Operasi Puri Agung yang rencananya dilaksanakan mulai 7 November Polres Jembrana menyiapkan 200 personel untuk berjaga di Pelabuhan Gilimanuk.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Senin (31/10) mengatakan saat ini juga masih berlangsung Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Agung 2022. Dalam Operasi Cipkon yang akan berlangsung hingga Selasa (1/11) hari ini dilakukan berbagai kegiatan antisipasi gangguan keamanan jelang puncak KTT G20. Baik itu berupa pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk maupun pemeriksaan lalulintas masuk Bali yang juga ditingkatkan di wilayah Jembrana.
"Untuk pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk tetap dilaksanakan sesuai SOP. Baik itu pemeriksaan kendaraan, orang maupun barang. Pintu masuk Bali tetap kita jaga 24 jam, dan dilakukan penebalan dari personel yang terlibat Operasi Cipkon," ujar AKBP Juliana. Di samping pemeriksaan manual dengan pengamatan visual petugas, kata AKBP Dewa Juliana, juga ada 2 ekor anjing pelacak atau K9 yang membantu pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk.
Begitu juga untuk memaksimalkan pemeriksaan, para personel yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk dibekali peralatan deteksi berupa mirror detector dan metal detector. "Nanti mulai tanggal 3-4 November, kita juga akan laksanakan latpraops (Latihan Pra Operasi Puri Agung) untuk kesiapan operasi terpadu untuk pengamanan menjelang KTT. Kita sudah persiapan sebanyak 200 personel untuk penebalan di Pelabuhan Gilimanuk," ucap Kapolres Jembrana asal Gianyar ini.
Selain di Pelabuhan Gilimanuk, sambung AKBP Dewa Juliana juga tetap dilakukan antisipasi kawasan pesisir. Untuk melapisi pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, juga digencarkan kegiatan 2-1 atau operasi lalu lintas secara terjadwal di masing-masing Polsek jajaran yang juga dibantu langsung dari jajaran Polres.
"Segala lini tetap kita antisipasi. Nanti selain penempatan 200 personel di Pelabuhan Gilimanuk, sambang pesisir akan terus kita tingkatkan melalui masing-masing Polsek maupun Satuan Polairud. Itu untuk mengantisipasi kemungkinan penyelundupan lewat jalur di luar pelabuhan resmi di Gilimanuk," ujar AKBP Juliana.
AKBP Juliana menambahkan, dalam setiap kegiatan patroli maupun sambang pesisir, juga diadakan kegiatan dialogis bersama masyarakat untuk bersama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing. Termasuk mengingatkan masyarakat ikut menyukseskan seluruh rangakaian acara KTT G20 di Bali. "Kita imbau masyarakat bersama-sama menjaga Bali. Karena peran dan kerjasama dari masyarakat ini sangat penting untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif," pungkas AKBP Juliana.
Kondisi serupa juga dilakukan di Pelabuhan Padangbai di Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana melakukan pengamanan 24 jam, memeriksa setiap barang bawaan penumpang secara berlapis, manual, gunakan anjing pelacak dan metal detektor.
"Kami siaga 24 jam, bukan saja melakukan pengamanan di darat, juga melakukan pemantauan di tengah kapal," jelas Kompol Suadnyana dihubungi usai melakukan pemantauan di Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin kemarin. Seluruh petugas di Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, dioptimalkan melakukan pengamanan. Secara reguler melakukan pemantauan di tiga pos, Pos I memeriksa barang bawaan penumpang yang hendak berlayar, Pos II memeriksa barang bawaan penumpang yang baru turun dari kapal, dan Pos III memeriksa identitas penumpang pejalan kaki, yang baru turun dari kapal.
Tetapi lebih spesifik lagi, barang bawaan penumpang diperiksa, terutama mobil box menggunakan anjing pelacak dan metal detektor. Di samping itu barang bawaan truk-truk agar diperlihatkan sebelum melanjutkan perjalanan.
Semua barang katanya wajib melalui pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Tujuannya agar semua barang penumpang legal, sehingga tidak ada barang ilegal, termasuk bahan peledak tidak bisa lolos dari pantauan.
"Kami tidak mau ambil risiko meloloskan barang bawaan penumpang dengan mudah, apalagi jelang pelaksanaan KTT G20, Bali mesti bersih dari aksi kejahatan, Bali mesti aman. Sebab, keamanan di Bali jaminan kelancaran KTT G20," jelas Kompol Suadnyana. Hanya saja, diakui Kompol Suadnyana, pemeriksaan barang bawaan penumpang menggunakan anjing pelacak, sangat terbatas. Kemampuannya anjing mencium barang hanya sekitar 2 jam per hari, selanjutnya anjing kelelahan. Sehingga pemeriksaan lebih banyak gunakan metal detektor.
Walau penumpang relatif sepi, tetapi Kompol Suadnyana tidak mau lengah. Guna memudahkan pengamanan, maka diberlakukan satu pintu keluar masuk Pelabuhan Padangbai, hanya gunakan pintu depan, pintu timur ditutup, sehingga lebih memudahkan melakukan pemantauan. Di sekitar Pelabuhan Padangbai juga telah lama dipasang CCTV (closed circuit television) sebagai alat bantu melakukan pemantauan. Sesuai ramalan BMKG Wilayah III Denpasar, cuaca di Selat lombok hembusan angin cukup kencang 2-20 knot per jam, tetapi pelayaran lancar, dan bongkar muat di dua dermaga di Pelabuhan Padangbai juga lancar. Tercatat selama 24 jam sebanyak 13 kapal atau 13 trip yang dioperasikan, shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita sebanyak 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita sebanyak 6 kapal. *Ode
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Senin (31/10) mengatakan saat ini juga masih berlangsung Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Agung 2022. Dalam Operasi Cipkon yang akan berlangsung hingga Selasa (1/11) hari ini dilakukan berbagai kegiatan antisipasi gangguan keamanan jelang puncak KTT G20. Baik itu berupa pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk maupun pemeriksaan lalulintas masuk Bali yang juga ditingkatkan di wilayah Jembrana.
"Untuk pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk tetap dilaksanakan sesuai SOP. Baik itu pemeriksaan kendaraan, orang maupun barang. Pintu masuk Bali tetap kita jaga 24 jam, dan dilakukan penebalan dari personel yang terlibat Operasi Cipkon," ujar AKBP Juliana. Di samping pemeriksaan manual dengan pengamatan visual petugas, kata AKBP Dewa Juliana, juga ada 2 ekor anjing pelacak atau K9 yang membantu pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk.
Begitu juga untuk memaksimalkan pemeriksaan, para personel yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk dibekali peralatan deteksi berupa mirror detector dan metal detector. "Nanti mulai tanggal 3-4 November, kita juga akan laksanakan latpraops (Latihan Pra Operasi Puri Agung) untuk kesiapan operasi terpadu untuk pengamanan menjelang KTT. Kita sudah persiapan sebanyak 200 personel untuk penebalan di Pelabuhan Gilimanuk," ucap Kapolres Jembrana asal Gianyar ini.
Selain di Pelabuhan Gilimanuk, sambung AKBP Dewa Juliana juga tetap dilakukan antisipasi kawasan pesisir. Untuk melapisi pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, juga digencarkan kegiatan 2-1 atau operasi lalu lintas secara terjadwal di masing-masing Polsek jajaran yang juga dibantu langsung dari jajaran Polres.
"Segala lini tetap kita antisipasi. Nanti selain penempatan 200 personel di Pelabuhan Gilimanuk, sambang pesisir akan terus kita tingkatkan melalui masing-masing Polsek maupun Satuan Polairud. Itu untuk mengantisipasi kemungkinan penyelundupan lewat jalur di luar pelabuhan resmi di Gilimanuk," ujar AKBP Juliana.
AKBP Juliana menambahkan, dalam setiap kegiatan patroli maupun sambang pesisir, juga diadakan kegiatan dialogis bersama masyarakat untuk bersama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing. Termasuk mengingatkan masyarakat ikut menyukseskan seluruh rangakaian acara KTT G20 di Bali. "Kita imbau masyarakat bersama-sama menjaga Bali. Karena peran dan kerjasama dari masyarakat ini sangat penting untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif," pungkas AKBP Juliana.
Kondisi serupa juga dilakukan di Pelabuhan Padangbai di Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, Kompol Made Suadnyana melakukan pengamanan 24 jam, memeriksa setiap barang bawaan penumpang secara berlapis, manual, gunakan anjing pelacak dan metal detektor.
"Kami siaga 24 jam, bukan saja melakukan pengamanan di darat, juga melakukan pemantauan di tengah kapal," jelas Kompol Suadnyana dihubungi usai melakukan pemantauan di Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Senin kemarin. Seluruh petugas di Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai, dioptimalkan melakukan pengamanan. Secara reguler melakukan pemantauan di tiga pos, Pos I memeriksa barang bawaan penumpang yang hendak berlayar, Pos II memeriksa barang bawaan penumpang yang baru turun dari kapal, dan Pos III memeriksa identitas penumpang pejalan kaki, yang baru turun dari kapal.
Tetapi lebih spesifik lagi, barang bawaan penumpang diperiksa, terutama mobil box menggunakan anjing pelacak dan metal detektor. Di samping itu barang bawaan truk-truk agar diperlihatkan sebelum melanjutkan perjalanan.
Semua barang katanya wajib melalui pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Tujuannya agar semua barang penumpang legal, sehingga tidak ada barang ilegal, termasuk bahan peledak tidak bisa lolos dari pantauan.
"Kami tidak mau ambil risiko meloloskan barang bawaan penumpang dengan mudah, apalagi jelang pelaksanaan KTT G20, Bali mesti bersih dari aksi kejahatan, Bali mesti aman. Sebab, keamanan di Bali jaminan kelancaran KTT G20," jelas Kompol Suadnyana. Hanya saja, diakui Kompol Suadnyana, pemeriksaan barang bawaan penumpang menggunakan anjing pelacak, sangat terbatas. Kemampuannya anjing mencium barang hanya sekitar 2 jam per hari, selanjutnya anjing kelelahan. Sehingga pemeriksaan lebih banyak gunakan metal detektor.
Walau penumpang relatif sepi, tetapi Kompol Suadnyana tidak mau lengah. Guna memudahkan pengamanan, maka diberlakukan satu pintu keluar masuk Pelabuhan Padangbai, hanya gunakan pintu depan, pintu timur ditutup, sehingga lebih memudahkan melakukan pemantauan. Di sekitar Pelabuhan Padangbai juga telah lama dipasang CCTV (closed circuit television) sebagai alat bantu melakukan pemantauan. Sesuai ramalan BMKG Wilayah III Denpasar, cuaca di Selat lombok hembusan angin cukup kencang 2-20 knot per jam, tetapi pelayaran lancar, dan bongkar muat di dua dermaga di Pelabuhan Padangbai juga lancar. Tercatat selama 24 jam sebanyak 13 kapal atau 13 trip yang dioperasikan, shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita sebanyak 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita sebanyak 6 kapal. *Ode
1
Komentar