nusabali

Rabies Kembali Telan Korban Jiwa, Distan Galakkan Vaksinasi

  • www.nusabali.com-rabies-kembali-telan-korban-jiwa-distan-galakkan-vaksinasi

SINGARAJA, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies kembali memakan korban jiwa baru-baru ini di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Korbannya, seorang pria berusia 57 tahun, Nyoman Yordaya. Dia meninggal dunia, Rabu (26/10) lalu usai dirujuk ke di RSUD Buleleng.  Dua bulan sebelumnya, korban sempat digigit anjing rabies namun tak mendapatkan penanganan vaksin. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Made Sumiarta menyampaikan, pihaknya menggalakan vaksinasi menyasar anjing khususnya yang menjadi peliharaan warga terutama wilayah yang masuk zona merah kasus penularan virus rabies. Hal ini untuk menekan kasus gigitan anjing yang berpotensi menularkan rabies.


Sumiarta mengakui, belakangan ini gigitan anjing masih terjadi. Kondisi ini tidak lepas karena popualsi anjing di Buleleng yang terbilang tinggi. Di sisi lain, pemeliharaan anjing dimasyarakat maish belum maksimal, karena anjing peliharaan dibiarkan hidup liar. Kondisi ini bisa saja memicu anjing terjangkit virus rabies.

"Potensi gigitan anjing masih ada karena selain populasi anjing yang tinggi, dari pengamatan kami di lapangan memang masih ada anjing yang dibiarkan hidup liar, sehingga ini berpotensi hewan peliharaan itu terjangkit rabies," katanya, Selasa (1/11) siang.

Menurut Sumiarta, banyaknya populasi anjing liar di lapangan menguat pihaknya kerap kesulitan menelusuri keberadaan anjing ketika terjadi gigitan. Dari kasus gigitan hingga menelan korban jiwa, anjing yang menggigit tersebut juga kerap lebih dahulu dieleminasi. Akibatnya, petugas juga kesulitan memastikan apakah anjing yang menggigit tersebut apakah terjangkit rabies atau tidak.

"Sering terjadi seperti itu, ketika ada gigitan kita kesulitan telusuri apakah anjingnya posisitf rabies atau tidak, karena lebih awal anjingnya dieleminasi, sehingga kondisi ini menyebabkan penelusuran kita di lapangan terputus," jelasnya.

Kendati demikian, Distan Buleleng tetap melakukan pencegahan untuk menekan kasus gigitan anjing yang menularkan rabies dengan vaksinasi.  Agar vaksin anjing rabies tepat sasaran, maka pihkanya menerapkan skema vaksinasi anjing rabies yang memprioritaskan daerah yang masuk zona merah kasus rabies.

Pihaknya menggunakan stok vaksin rabies bantuan Kementrian Kementrian Pertanian RI. Saat ini Distan Buleleng masih memiliki stok vaksin rabies sebanyak 5.000 dosis. "Kalau stok vaksin masih aman dan untuk daerah yang masuk zona merah akan diutamakan dengan istilah vaksin emerjensi vaksin rabies, seperti di Desa Tirtasari karena ada kasus gigitan," tandasnya. *mz

Komentar