Rekonsiliasi Digelar untuk Percepatan Penurunan Stunting di Bali
DENPASAR, NusaBali
Tim Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali, Selasa (1/11), bertempat di Swiss-Bel Resort Watu Jimbar, Sanur, Denpasar.
Rekonsiliasi bertujuan memberi penguatan teknis dan manajerial bagi daerah untuk menyelenggarakan percepatan penurunan stunting.
Kegiatan dibuka Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bali mewakili Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) sekaligus Ketua TPPS Provinsi Bali yang berhalangan hadir.
Wagub Cok Ace dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bappeda Bali, menyampaikan penurunan stunting merupakan program nasional yang harus segera diselesaikan dengan melibatkan lintas OPD dan pihak-pihak terkait.
“Percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi yang konvergen meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung,” kata Wagub Cok Ace.
Kegiatan rekonsiliasi penting dilakukan untuk meningkatkan pemahaman, menyelaraskan, mengintegrasikan, dan melakukan evaluasi program kegiatan yang diselenggarakan dari tingkat provinsi hingga tingkat desa.
Wagub Cok Ace mengatakan prevalensi stunting di Bali sebesar 10,9 persen lebih rendah dari angka nasional 24,4 persen. Di sisi lain dia mengingatkan bahwa target penurunan stunting di Provinsi Bali yakni sebesar 9,28 persen pada tahun 2022, 7,71 persen pada 2023, dan 6,15 persen pada 2024.
Sementara itu, Inspektur Utama (Irtama) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Ari Dwikora Tono, juga mengingatkan pentingnya upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali meskipun angkanya saat ini berada di bawah angka rata-rata nasional.
“Di antara kabupaten masih ada yang rendah ada yang tinggi (stuntingnya), artinya Bali juga perlu memberi perhatian penurunan stunting,” ujarnya.
Ari Dwikora mengatakan, BKKBN sebagai ketua pelaksana program percepatan penurunan stunting tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu pihak yang terlibat program penurunan stunting perlu bertemu agar setiap pihak tidak berjalan sendiri-sendiri.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menyebut rekonsiliasi bertujuan melakukan evaluasi terhadap program percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali. "Mengevaluasi kegiatan kita selama satu semester ini sampai di mana hasilnya, kita analisis data yang ada permasalahannya. Setelah tahu akar permasalahan jadi lebih fokus jadinya penanganan atau tindak lanjutnya," ujarnya. *cr78
1
Komentar