Goa Jepang Penelokan Dihias Relief Sri Jaya Pangus

Salah satunya, penataan Goa Jepang yang dihias dengan relief berkisahkan cerita Raja Sri Jaya Pangus. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli I Wayan Sugiarta mengatakan tahun ini dilakukan penataan objek wisata Kintamani meliputi pengembangan anjungan penelokan, Goa Jepang dan pendestrian. Penataan ini untuk mewujudkan Kintamani sebagai destinasi kelas dunia.  "Penataan kasawan objek wisata merupakan salah satu bentuk penjabaran dari visi misi bupati," jelasnya Selasa (1/11).

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Perkim Bangli Komang Putra Ariana mengatakan penataan Goa Jepang itu, meliputi penataan di bagian bibir goa. Bibir goa akan dipasang ornamen Bali. Sementara celah di antra goa yang satu dengan lainnya akan dihias relief. Relief yang dipasang ada lima bidang. Setiap relief miliki ketinggian 3,2 meter dan panjang 9 meter. Relief ini menggambarkan cerita khas dan sejarah di Kintamani.

"Relief menggambarkan cerita dari kisah cinta Raja Bali, Sri  Jaya Pangus dengan Puteri Kang Cing Wie yang merupakan puteri seorang saudagar asal Cina," ungkapnya. Dengan penataan ini, selain melihat keindahan alam, wisatawan juga bisa mengetahui serajah di Kintamani.

Banyak kisah di balik perkawinan Sri Jaya Pangus dengan Kang Cing Wie. Perkawinan ini melahirkan sejumlah tradisi dan aktualasasi budaya Bali dan Cina. Misal,  penggunaan uang kepeng atau pis bolong dalam setiap upacara keagamaan Hindu Bali.

Menurut Komang Ariana, relief yang menghiasi areal Goa Jepang tersebut, berbahan batu padas lokal. Dari segi struktur menyerupai dinding goa dan warnanya mirip tebing. Penataan anjungan Penelokan selain penataan Goa Jepang, juga penataan anjungan tempat wisatawan menyaksikan keindahan ponarama gunung dan Danau Batur. Proyek ini dengan kontrak kegiatan bernilai Rp 5,2 miliar, masa kerja 180 hari kalender. “Proses pengerjaan harus tuntas pada 12  Desember 2022," ujarnya.*esa