ADWI 2022, Menparekraf Tuntaskan Kunjungi ke 50 Besar Dewi
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuntaskan visitasi ke 50 desa wisata di Tanah Air dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Dengan adanya 50 desa wisata (Dewi) terbaik dalam ADWI 2022, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.
“Tujuan program ADWI ini agar semakin mendorong daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ucapnya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, lewat keterangan resmi, seperti dilansir Antara, Selasa (1/11).
Para pemenang disebut akan diberikan pendampingan agar semakin kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk perkiraan ancaman resesi global di tahun depan.
“Namun, saya yakin dengan desa wisata kita mampu memberikan solusi untuk kebangkitan ekonomi kita. Saya ucapkan selamat, termasuk desa wisata terfavorit Buluh Duri yang mengembangkan potensi alam dan mampu mendapatkan 140 ribu likes di sosial media,” ungkap dia.
Semua program ADWI akan dilengkapi dengan pelatihan, pendampingan, termasuk pemasaran potensi wisata dan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng mitra seperti BCA, ASTRA, GRAB, dan ADIRA untuk mendukung pembiayaan di desa wisata.
Sebagai dukungan terhadap pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Kemenparekraf menargetkan tahun 2024 bakal ada 244 desa wisata yang telah tersertifikasi sebagai desa wisata mandiri.
Tahun 2023, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf juga menargetkan 75 desa wisata terkurasi yang berarti ada penambahan 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu saya road trip dan tahun ini juga saya road trip, setiap desa memiliki kesan tersendiri, dan rata-rata saya tidur di homestay dan penginapan sekitar desa tersebut untuk merasakan kehangatan masyarakat di sana. Jadi kekuatan desa ini selain alam dan budaya adalah masyarakatnya, Nature, Culture, and People,” ujar Menparekraf. *
“Tujuan program ADWI ini agar semakin mendorong daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ucapnya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, lewat keterangan resmi, seperti dilansir Antara, Selasa (1/11).
Para pemenang disebut akan diberikan pendampingan agar semakin kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk perkiraan ancaman resesi global di tahun depan.
“Namun, saya yakin dengan desa wisata kita mampu memberikan solusi untuk kebangkitan ekonomi kita. Saya ucapkan selamat, termasuk desa wisata terfavorit Buluh Duri yang mengembangkan potensi alam dan mampu mendapatkan 140 ribu likes di sosial media,” ungkap dia.
Semua program ADWI akan dilengkapi dengan pelatihan, pendampingan, termasuk pemasaran potensi wisata dan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng mitra seperti BCA, ASTRA, GRAB, dan ADIRA untuk mendukung pembiayaan di desa wisata.
Sebagai dukungan terhadap pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Kemenparekraf menargetkan tahun 2024 bakal ada 244 desa wisata yang telah tersertifikasi sebagai desa wisata mandiri.
Tahun 2023, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf juga menargetkan 75 desa wisata terkurasi yang berarti ada penambahan 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu saya road trip dan tahun ini juga saya road trip, setiap desa memiliki kesan tersendiri, dan rata-rata saya tidur di homestay dan penginapan sekitar desa tersebut untuk merasakan kehangatan masyarakat di sana. Jadi kekuatan desa ini selain alam dan budaya adalah masyarakatnya, Nature, Culture, and People,” ujar Menparekraf. *
Komentar