Tap-In e-Money Bermasalah, Penumpang ‘Teman Bus’ di Bali Bisa Bayar Pakai QRIS
DENPASAR, NusaBali.com – Pengguna jasa transportasi umum ‘Teman Bus’ yang dilayani gratis sejak Desember 2020, per Senin (31/10/2022) sudah dikenai tarif Rp 4.400. Sayangnya sejumlah calon penumpang terkendala saat proses tap-in e-money , sehingga tidak bisa memanfaatkan transportasi massal ini.
Kendala tap-in ini juga diakui oleh salah seorang driver Teman Bus Koridor III. Dan terpaksa, calon penumpang yang gagal tap-in tidak bisa diangkut.
“Sebab SOP-nya bagi mereka yang membawa kartu yang tidak connect dengan alat kita, maka kami tolak, tidak kami izinkan untuk naik. Karena itu merupakan SOP dari pusat,” ujar salah seorang driver saat ditemui di Terminal Ubung, Rabu (2/11/2022).
Dari penelusuran NusaBali.com, beberapa kartu e-money yang bisa digunakan saat ini adalah Flazz Bank BCA dan Brizzi dari Bank BRI. Sedangkan e-money Bank Mandiri dan Tap Cash dari Bank BNI masih belum lancar.
Sementara itu manajemen pengelola Teman Bus yakni Buy The Service (MP BTS) tak menampik jika tap-in terjadi kendala.
Selain saat ini tim teknis mengupayakan memperbaiki kendala dimaksud, terobosan pembayaran dengan menggunakan QR Code atau QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sudah difasilitasi bagi calon penumpang.
“Salah satu cara mengatasinya adalah penumpang melakukan pembayaran menggunakan QRIS. Jika penumpang tidak memiliki QRIS, mereka bisa meminta tolong kepada penumpang lain untuk proses pembayaran. Dari kita tidak bisa membantu alasannya karena kami menjalankan tugas berdasarkan SOP dari atasan,” ujar Tim Pengawas Manajemen Pengelola Buy The Service (MP BTS) di Sentral Parkir Kuta, Ade Yoga Pratama.
SOP tersebut terkait pihaknya tidak diperkenankan memperjualbelikan kartu e-money atau sejenisnya. Pihak pengelola juga tidak dapat memperjualbelikan saldo atau isi ulang kartu e-money karena dari pihak bank, minimarket atau merchant lainnya telah menyediakan jasa tersebut.
Berbeda dengan volume penumpang di Terminal Ubung yang sedikit mengalami penurunan, di Sentral Parkir Kuta rata-rata penumpang Teman Bus sebanyak 100 orang yang didominasi pada saat waktu jam kerja dan saat pulang kerja.
“Kita mulai dari pukul 04.30 Wita dan pada saat jam kerja termasuk murid sekolah sudah banyak menggunakan Teman Bus karena mereka nyaman dengan fasilitas yang ada. Dan pemberhentian operasional pukul 19.00 Wita,” ujar Ade Yoga.
Salah satu penumpang Teman Bus, Ni Nyoman Yuni Lestari mengatakan dirinya telah berlangganan sejak peluncuran Teman Bus di tahun 2020. Walaupun kini telah berbayar, ia tidak merasa keberatan sama sekali akan hal tersebut.
“Saya tidak keberatan karena tarifnya juga murah. Tetapi tadi kartu e-money saya bermasalah dan harus menggunakan QRIS. Jadi semoga permasalahan ini cepat teratasi,” ujar Ni Nyoman Yuni Lestari yang seorang pekerja ini.
Lebih lanjut, Ni Nyoman Yuni Lestari menjelaskan alasannya tetap menggunakan transportasi Teman Bus dibandingkan menggunakan transportasi pribadi.
“Saya akan terus menggunakan Teman Bus karena jika menggunakan mobil pribadi nanti kena macet. Jadi lebih baik menggunakan ini, fasilitasnya juga nyaman sekalian mengajarkan anak saya juga agar senang menggunakan transportasi umum,” pungkas Ni Nyoman Yuni Lestari saat hendak ke Tabanan. *ris
1
Komentar