Pembangunan Shelter Tsunami di Seminyak Terkendala Banjir Rob
Penataan Pantai Samigita Dekati 60 Persen
MANGUPURA, NusaBali
Penataan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) masih terus berlanjut hingga saat ini.
Salah satu yang alami kendala dalam pengerjaan adalah pembangunan shelter tsunami Seminyak, sebab kerap berhadapan dengan banjir rob.
Walau begitu pihak PT Tunas Jaya Sanur (TJS) - Bianglala KSO, selaku pelaksana proyek mengklaim progres penataan sudah mendekati angka 60 persen. “Kalau secara keseluruhan sudah di atas 50 persen. Bahkan estimasi kami mendekati 60 persen,” kata Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS) - Bianglala KSO Nyoman Agus Sandika, Rabu (2/11).
Satu hal yang menurut dia masih sedikit terlambat, yakni pembangunan shelter tsunami di Seminyak. Hal tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, seperti banjir rob dan kondisi muara sungai sekitar. Sementara shelter tsunami di Kuta sudah mulai menyusun kolom. “Mudah-mudahan dalam kurun waktu sepekan ini sudah naik. Rangka Patung Baruna juga sudah di lokasi,” tegas Sandika.
Dia juga tidak memungkiri, sebelumnya progres pengerjaan penataan Pantai Samigita juga sempat terhambat dalam hal pekerjaan kayu. Faktornya yakni kondisi kayu ulin sebagai bahannya, yang terbilang sulit di pasaran. Namun saat ini pihaknya sudah terus mendorong pihak vendor untuk menyediakan kayu tersebut. “Kalau untuk kayu memang sempat terhambat, tapi saat ini sudah kita komunikasi lagi,” kata Sandika.
Di sisi lain, kini juga sudah tampak pembangunan fondasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat kuliner. Bangunan tersebut, kata Sandika, akan didirikan pada 13 titik berbeda di kawasan Kuta. Dahulu bangunan-bangunan kuliner itu rencana didirikan secara berkelompok pada area pekerjaan Segmen 4. Namun kemudian atas permintaan tim pembangunan desa adat, akhirnya terjadi perubahan.
“Belasan unit bangunan kuliner yang awalnya rencana terkumpul pada satu area, akan dipecah dan dibangun terpisah antara satu dengan lainnya. Jumlahnya juga menciut, dari awalnya sebanyak 15 unit menjadi 13 unit saja,” kata Sandika.
Meski capaian masih sekitar 60 persen, Sandika optimistis pengerjaan akan selesai tepat waktu sesuai tanda tangan kontrak dengan Pemkab Badung. Dalam kontrak proyek penataan Pantai Samigita selesai hingga Desember 2022. Penataan Pantai Samigita direncanakan dikerjakan selama 230 hari. Selama pengerjaan berlangsung, lokasi tempat tinggal atau bedeng para pekerja ditempatkan jauh dari kawasan pantai. Hal ini semata agar kawasan pantai tetap dalam kondisi seperti saat ini. Bukan hanya bedeng, pabrikasi juga tidak dilakukan di tempat. *dar
Komentar