Wakapolri Buka Latihan Pengamanan Puncak KTT G20
MANGUPURA, NusaBali
Jajaran kepolisian menggelar latihan secara terpusat di Bali selama 3 hari, 3-5 No¬vember 2022, untuk persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Latihan pra operasi pengamanan puncak KTT G20 pada 15-16 November 2022 ini dibuka langsung oleh Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kamis (3/11) pagi, di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung kawasan Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kamis (3/11) pagi.
Saat membuka latihan kemarin, Wakapolri didampingi Komandan Korps Brimob Komjen Anang Revandoko dan Inspektur Pengawasan Umum Polri (Irwasum) Polri, Komjen Pol Agung Budi Maryoto. Kegiatan itu juga dihadiri para pejabat tinggi Polri lainnya, seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Ahmad Dofiri, Kepala Densus 88 Anti Teror Irjen Pol Marthinus Hukom, dan Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana.
Latihan yang digelar selama 3 hari ini dikuti oleh 9.300 personel. Ribuan personel itu merupakan gabungan dari Mabes Polri, Polda Jawa Timur, Polda Bali, dan Polda Nusa Tenggara Barat. Wakapolri mengungkapkan latihan ini sangat penting dilakukan. Tujuannya, agar para personel memahami apa yang harus dilakukan nanti saat pengamanan berlangsung.
"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anggota secara teknis, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di samping itu, mereka juga harus tahu potensi-potensi kerawanan yang terjadi di mana ditugaskan nanti, cara bertindak apa yang harus dilakukan menjelang, saat, dan pasca KTT G20," tandas Komjen Gatot Eddy.
Jenderal bintang tiga di pundak ini mengatakan operasi pengamanan pertemuan para elite dari berbagai negara nantinya akan melibatkan anggota TNI. Struktur atau Pola pengamanannya sudah diatur, seperti ring satu dikendalikan Paspampres, ring dua dikendalikan TNI, dan ring tiga dikendalikan Polri.
"Kita akan berkolaborasi dan bersinergi dengan teman-teman dari TNI, Kemen¬terian Lembaga, Pemda, dan masyarakat, termasuk pecalang yang ada di Bali. Sehingga kita betul-betul melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi semua potensi kerawanan yang ada," katanya.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jalannya pertemuan yang akan dihadiri oleh kepala negara itu, dilakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan. Dalam hal ini, peran dari fungsi intelijen sangat dibutuhkan. Seluruh personel diminta untuk dapat melakukan antisipasi gangguan sekecil apa pun harus bisa diredam.
Oleh karena itu, tahapan-tahapan harus dilakukan, mulai persiapan personel, sarana prasarana, hingga kemampuan mereka menghadapi potensi kerawanan. Menurut Komjen Gatot, semua personel yang dilibatkan sudah tiba di Bali, termasuk sarana dan prasarana berupa kendaraan listrik.
"Pemetaan potensi kerawanan itu hasil daripada fungsi intelijen yang merupakan gabungan dari Polri, TNI, BIN, dan lembaga terkait lainnya. Sehingga dengan demikian kegiatan KTT G20 ini berjalan dengan aman dan lancar. Kegiatan operasi Puri Agung ini merupakan operasi terpusat, yang melibatkan beberapa Polda.”
Sementara, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan persiapan pengamanan KTT G20 yang akan digelar di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung itu sudah matang. Perwira melati tiga di pundak itu berharap dukungan dari masyarakat dengan cara menjaga Kamtibmas dan mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku saat puncak pertemuan nanti.
"Nanti akan ada pengalihan atau berusaha arus lalu lintas. Bahkan ada penutupan lalulintas sejak sejam sebelum kepala negara memdarat. Selain itu ada pula pembatasan-pembatansan lainnya yang dibutuhkan dukungan dari masyarakat Bali khususnya," harap Kombes Satake Bayu.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, melakukan pengecekan terhadap kesiapan kendaraan listrik baik sepeda motor ataupun mobil dalam rangka pengamanan (KTT G20 di Nusa Dua, 15-16 November 2022 depan. Kamis kemarin, Irjen Dedi Prasetyo meninjau kendaraan listrik di Lotte Grosir Bali Jalan Bypass Ngurah Rai Denpasar.
Irjen Dedi mengatakan penggunaan kendaraan listrik saat pelaksanaan KTT G20 lebih hemat dan ramah lingkungan, serta mengurangi kebisingan dan polusi udara. “Penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi yang ramah lingkungan dalam penggunaan energi,” katanya.
Menurut Irjen Dedi, rencananya jumlah kendaraan listri yang digunakan saat gelar¬an puncak KTT G20 nanti, berupa roda empat sebanyak 88 unit, namun yang dipakai pengawalan 82 unit. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, sebanyak 92 unit dan semuanya digunakan untuk pengawalan delegasi yang mengikuti KTT G20. *pol
1
Komentar