Bupati Suwirta Paparkan Konsep Pasar Tematik

Bupati Suwirta didampingi Kadis Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa, dan Kepala UPT Pasar Semarapura I Komang Sugianta. Rombongan Bupati Klungkung diterima Kepala Biro Perdagangan Kementerian Perdagangan, Yunus Sirundu.

Bupati Suwirta mengatakan, Pasar Seni Semarapura dengan 1.282 pedagang. Lokasi strategis di pusat Kota Semarapura dan dekat Objek Wisata Kerta Gosa, Puri Klungkung, Museum Semarajaya, Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Desa Wisata Kamasan, Objek Wisata Kali Unda, dan Pusat Kebudayaan Bali. Usulan anggaran keseluruhan Rp 75 miliar, untuk bangunan fisik Rp 73.995.780.000 dan penunjang Rp 1.004.220.000. “Luas bangunan yang direncanakan 9.366,55 meter persegi dengan konsep Neo Vernacular dan konsep Green Building Arsitektur Vernacular,” ujar Bupati Suwirta.

Konsep tersebut merupakan arsitektur yang mengangkat kearifan lokal didukung dengan teknologi. Masing-masing ornament atau fasade motif lukisan Kamasan klasik, Tenun Rangrang Nusa Penida, panel surya, pemanfaatan air hujan, dan IPAL (Industri Pengolahan Air Limbah). Paparan tersebut mempertimbangkan masukan dari hasil kunjungan lapangan tim dari Bappenas dan Kementerian Perdagangan, beberapa waktu lalu. Pasar Seni Semarapura akan ditata menjadi pasar tematik untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Klungkung.

Pasar tradisional yang ada di jantung kota Klungkung menjadi pusat perdagangan di wilayah Bali Timur untuk komoditi kain tenun endek, songket, cepuk, rang-rang, lukisan wayang, dan kerajinan logam. “Pedagang menyambut positif rencana penataan ini dengan harapan mendatangkan lebih banyak pengunjung sehingga menggerakkan perekonomian di dalam maupun luar pasar,” ujar Bupati Suwirta. Di hari yang sama Bupati Suwirta juga bertemu dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Bupati Suwirta sempat berbincang-bincang terkait usulan pasar-pasar desa ke depannya. *wan