RSUD Klungkung Mulai Layanan Digital
Pasien yang tidak bawa handphone bisa memantau alur mengurus resep pada layar monitor.
SEMARAPURA, NusaBali
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung mulai memberlakukan pelayanan medis berbasis digital sejak Selasa (1/11). Layanan digital meliputi e-resep, e-rekam medis atau rekam medis elektronik (RME), dan lainnya. Banyak pasien atau keluarga pasien belum paham menggunakan e-resep. Ada tiga menu pada e-resep yakni menunggu, sedang dilayani, dan obat siap.
Pantauan di lapangan, usai menjalani pemeriksaan, pasien tidak lagi mendapatkan resep kertas dari dokter. Sebab petugas medis langsung menginput resep dalam sistem yang terintegrasi ke Bagian Farmasi. “Saya belum paham peralihan resep dari manual ke digital,” ujar seorang keluarga pasien, Wayan Atmaja, Kamis (3/11). Terpisah, Kabid Penunjang Pelayanan Medis RSUD Klungkung, Wayan Suardana, memaklumi masih ada pasien atau keluarga pasien kebingungan dengan peralihan ke e-resep.
Suardana menjelaskan, dokter tidak lagi menulis resep di atas kertas. “Resep dilayani langsung oleh petugas farmasi setelah dokter menginput data obat,” ujar Suardana. Dengan tidak mendapat resep kertas, pasien maupun keluarga pasien kebingungan. Ada keraguan pasien tidak dilayani karena tidak membawa resep. Suardana bersama tim akan menggencarkan sosialisasi peralihan ke layanan digital. Diakui hari pertama layanan digital agak krodit, hari kedua mulai lancar.
Bagi pasien yang tidak membawa handphone atau tidak mengerti penggunaan handphone bisa memantau pengurusan resep pada layar monitor. Bagi yang membawa handphone bisa menscan barcode. Dalam monitor sudah ada tiga menu yakni menunggu, sedang dilayani, dan obat siap. Tinggal dicocokkan nomor antrian dan nomor rekam medisnya. Dalam menu itu juga ada nama pasien. Maka, pasien bisa mengatur waktunya dengan baik. “Penggunaan e-resep untuk mempercepat pelayanan dan menghindari terjadinya human error,” jelas Suardana. *wan
Pantauan di lapangan, usai menjalani pemeriksaan, pasien tidak lagi mendapatkan resep kertas dari dokter. Sebab petugas medis langsung menginput resep dalam sistem yang terintegrasi ke Bagian Farmasi. “Saya belum paham peralihan resep dari manual ke digital,” ujar seorang keluarga pasien, Wayan Atmaja, Kamis (3/11). Terpisah, Kabid Penunjang Pelayanan Medis RSUD Klungkung, Wayan Suardana, memaklumi masih ada pasien atau keluarga pasien kebingungan dengan peralihan ke e-resep.
Suardana menjelaskan, dokter tidak lagi menulis resep di atas kertas. “Resep dilayani langsung oleh petugas farmasi setelah dokter menginput data obat,” ujar Suardana. Dengan tidak mendapat resep kertas, pasien maupun keluarga pasien kebingungan. Ada keraguan pasien tidak dilayani karena tidak membawa resep. Suardana bersama tim akan menggencarkan sosialisasi peralihan ke layanan digital. Diakui hari pertama layanan digital agak krodit, hari kedua mulai lancar.
Bagi pasien yang tidak membawa handphone atau tidak mengerti penggunaan handphone bisa memantau pengurusan resep pada layar monitor. Bagi yang membawa handphone bisa menscan barcode. Dalam monitor sudah ada tiga menu yakni menunggu, sedang dilayani, dan obat siap. Tinggal dicocokkan nomor antrian dan nomor rekam medisnya. Dalam menu itu juga ada nama pasien. Maka, pasien bisa mengatur waktunya dengan baik. “Penggunaan e-resep untuk mempercepat pelayanan dan menghindari terjadinya human error,” jelas Suardana. *wan
1
Komentar