KTT G20, Polri Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah
Panglima TNI Tinjau Posko Satgas Pengamanan KTT G20
Melalui kamera, alat ini berfungsi mengambil beberapa data berupa bentuk wajah, mata, hidung, dan lain sebagainya untuk dikonversikan ke dalam data.
DENPASAR, NusaBali
Polri menggunakan teknologi pengenalan wajah atau face recognation untuk mendukung pengamanan puncak perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada 15-16 November 2022.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Denpasar, Jumat (4/11) mengatakan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk memantau pergerakan orang yang dicurigai atau orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) agar polisi bisa segera mengambil tindakan. Face recognition merupakan teknologi yang bekerja secara bertahap mengidentifikasi seseorang dengan analisis akurat dan detail menggunakan teknologi pencitraan 2D atau 3D.
Melalui kamera, alat ini berfungsi mengambil beberapa data berupa bentuk wajah, mata, hidung, dan lain sebagainya untuk dikonversikan ke dalam data atau informasi digital dan nantinya bakal disesuaikan dengan data wajah lainnya yang ada dalam database. "Command Center ini juga menggunakan face recognition sehingga jika ada satu DPO yang kita curigai di titik-titik yang sudah kita antisipasi, kita bisa mengambil langkah-langkah apa yang kita lakukan sesuai cara bertindak yang disiapkan," kata Wakapolri saat meninjau Command Center Polda Bali sekaligus memantau ribuan personel Polri yang terlibat dalam latihan pra Operasi Puri Agung 2022 yang menggelar simulasi pengamanan, Jumat pagi kemarin.
Jenderal bintang tiga di pundak ini mengatakan seluruh kamera CCTV pada setiap titik yang telah ditentukan sudah aktif dan sudah bisa dipantau secara terpusat melalui Command Center di ITDC, Nusa Dua dan Command Center Polda Bali. Dengan demikian bila memantau seseorang yang dicurigai, anggota di lapangan bisa langsung mengambil langkah-langkah. Melalui latihan ini juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan pada latihan sebelumnya.
Sementara, Jumat kemarin ribuan personel Polri terlibat dalam latihan pra Operasi Puri Agung 2022 menggelar simulasi pengamanan. Simulasi ini digelar langsung di sejumlah titik di Nusa Dua, Kecamatan Kita Selatan, Badung sesuai dengan titik-titik lintasan para delegasi yang datang mengikuti pertemuan puncak KTT G20.
Latihan pra operasi yang digelar secara terpusat ini pantau langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dari Command Center Polda Bali, Jalan WR Supratman, Nomor 7 Denpasar. Komjen Eddy Pramono melakukan pemantauan bersama dengan Komandan Korps (Kakor) Brimob Komjen Anang Revandoko, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kepala Densus 88 Anti Teror Irjen Pol Marthinus Hukom, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana, dan sejumlah pejabat utama Mabes Polri lainnya. "Hari ini kita melaksanakan lanjutan kegiatan latihan pra Operasi Puri Agung 2022. Latihan simulasi terhadap potensi gangguan keamanan langsung di lokasi yang akan digunakan saat puncak KTT G20. Tadi saya melihat langsung simulasi di lapangan melalui Command Center Polda Bali. Pengamatan dilakukan melalui Command Center, karena bisa melihat dan mengontrol semuanya. Kita bisa mengetahui di mana ploting anggota maupun saran dan prasarana," ungkap Komjen Gatot Eddy kepada wartawan.
"Besok (hari ini) merupakan hari terakhir gelar latihan. Nanti terakhir akan digelar latihan Tactical Floor Game (TWG) dan Tactical Digital Game (TDG). Harapannya, rencana pengamanan yang sudah direncanakan sebelumnya bisa berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Semoga kegiatan KTT G20 ini tidak ada gangguan sekecil apapun," harap jenderal lulusan Akpol 1988 ini.
Untuk kelancaran pengamanan para tamu negara di darat, nanti akan ada rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas dimaksud sudah disiapkan oleh jajaran lalu lintas. Bahkan sudah ada Surat Edaran Gubernur Bali. SE itu yang secara terus menerus disosialisasikan kepada masyarakat. Rekayasa lalu lintas ini diharapkan berjalan sesuai dengan rencana, sehingga tidak terjadi kemacetan.
Wakapolri Komjen Eddy Pramono mengatakan pengamanan ini tidak hanya berkonsentrasi di Bali saja, tetapi di seluruh Idonesia. Operasi ini dilakukan secara terpusat. Artinya tidak hanya di Bali saja. Untuk pengamanan KTT G20 digelar di tiga Polda, yaitu Polda Jawa Timur, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai penyangga pengamanan di Polda Bali sebagai tempat digelarnya KTT G20. Untuk keamanan dalam negeri juga sudah disiapkan langkah-langkahnya.
"Kita sudah siapkan langkah-langkah pengamanan. Contohnya, hari ini (kemarin) ada unjuk rasa di Jakarta. Kita sudah siapkan personel pengamanannya. Selain itu, di seluruh daerah di Indonesia juga sudah disiapkan personel pengamanan bila terjadi hal yang tak diinginkan. Intinya, kami sudah mempersiapkan pengamanan dalam negeri kita," tandasnya.
Selain menggelar simulasi langsung di lapangan juga dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TFG) yang dipimpin oleh Kabagbinlatops Robinops Sops Polri Kombes Pol Laksana.
Simulasi yang digelar di Aula PRG Polda Bali ini merupakan sebuah pemaparan untuk menyimulasikan pergerakan dari unsur-unsur, pelaku atau orang, melalui sebuah peta yang diletakkan di lantai yang disetia tempat kegiatan berisi jumlah personel,sarana dan prasarana yang dipakai. "Simulasi ini sangat penting dilakukan. Dengan adanya TFG ini diharapkan melalui persiapan yang matang dan baik, maka segala potensi kerawanan yang sudah dipetakan dapat diminimalkan, sehingga pelaksanaan presidensi G20 berjalan aman dan lancar," ujar perwira menengah melati tiga di pundak ini.
Terpisah Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat kemarin melaksanakan peninjauan posko-posko Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20). Tujuannya agar puncak pertemuan yang digelar di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada 15-16 November 2022 ini dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Tiba di Lanud I Gusti Ngurah Rai dari Jakarta menggunakan pesawat khusus TNI AU, Panglima TNI Jenderal Andika beserta rombongan disambut Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, Wakabais, Pangkoopsud II, Kaskogabwilhan II, Danrem 163/WSA, Danlantama V, Danlanud Ngurah Rai dan Danlanal Denpasar.
Selanjutnya selaku Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgas Pamwil) dalam perhelatan KTT G20, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto langsung mendampingi Panglima TNI dalam pelaksanaan peninjauan seluruh Posko Satgas KTT G20. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sejauh mana persiapan telah dilakukan untuk menghadapi event skala internasional ini.
Adapun posko yang ditinjau oleh Panglima TNI, yaitu Posko Satgas Kogabpadpam, Satgas Komlek (Komunikasi dan Elektronika), Satgas Penerangan, Satgas Udara, serta Satgas Bandara dan Satgas Pelabuhan. Usai melakukan peninjauan, Jenderal Andika menegaskan semua persiapan sudah matang. "Dari sisi persiapan pengamanan sudah sangat matang. Prajurit TNI yang dilibatkan dalam operasi pengamanan ini sebanyak 14.000 personel. Sisanya berasal dari Polri dan institusi lainnya," ungkap Jenderal Andika. *pol, ant
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Denpasar, Jumat (4/11) mengatakan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk memantau pergerakan orang yang dicurigai atau orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) agar polisi bisa segera mengambil tindakan. Face recognition merupakan teknologi yang bekerja secara bertahap mengidentifikasi seseorang dengan analisis akurat dan detail menggunakan teknologi pencitraan 2D atau 3D.
Melalui kamera, alat ini berfungsi mengambil beberapa data berupa bentuk wajah, mata, hidung, dan lain sebagainya untuk dikonversikan ke dalam data atau informasi digital dan nantinya bakal disesuaikan dengan data wajah lainnya yang ada dalam database. "Command Center ini juga menggunakan face recognition sehingga jika ada satu DPO yang kita curigai di titik-titik yang sudah kita antisipasi, kita bisa mengambil langkah-langkah apa yang kita lakukan sesuai cara bertindak yang disiapkan," kata Wakapolri saat meninjau Command Center Polda Bali sekaligus memantau ribuan personel Polri yang terlibat dalam latihan pra Operasi Puri Agung 2022 yang menggelar simulasi pengamanan, Jumat pagi kemarin.
Jenderal bintang tiga di pundak ini mengatakan seluruh kamera CCTV pada setiap titik yang telah ditentukan sudah aktif dan sudah bisa dipantau secara terpusat melalui Command Center di ITDC, Nusa Dua dan Command Center Polda Bali. Dengan demikian bila memantau seseorang yang dicurigai, anggota di lapangan bisa langsung mengambil langkah-langkah. Melalui latihan ini juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan pada latihan sebelumnya.
Sementara, Jumat kemarin ribuan personel Polri terlibat dalam latihan pra Operasi Puri Agung 2022 menggelar simulasi pengamanan. Simulasi ini digelar langsung di sejumlah titik di Nusa Dua, Kecamatan Kita Selatan, Badung sesuai dengan titik-titik lintasan para delegasi yang datang mengikuti pertemuan puncak KTT G20.
Latihan pra operasi yang digelar secara terpusat ini pantau langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dari Command Center Polda Bali, Jalan WR Supratman, Nomor 7 Denpasar. Komjen Eddy Pramono melakukan pemantauan bersama dengan Komandan Korps (Kakor) Brimob Komjen Anang Revandoko, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kepala Densus 88 Anti Teror Irjen Pol Marthinus Hukom, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana, dan sejumlah pejabat utama Mabes Polri lainnya. "Hari ini kita melaksanakan lanjutan kegiatan latihan pra Operasi Puri Agung 2022. Latihan simulasi terhadap potensi gangguan keamanan langsung di lokasi yang akan digunakan saat puncak KTT G20. Tadi saya melihat langsung simulasi di lapangan melalui Command Center Polda Bali. Pengamatan dilakukan melalui Command Center, karena bisa melihat dan mengontrol semuanya. Kita bisa mengetahui di mana ploting anggota maupun saran dan prasarana," ungkap Komjen Gatot Eddy kepada wartawan.
"Besok (hari ini) merupakan hari terakhir gelar latihan. Nanti terakhir akan digelar latihan Tactical Floor Game (TWG) dan Tactical Digital Game (TDG). Harapannya, rencana pengamanan yang sudah direncanakan sebelumnya bisa berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Semoga kegiatan KTT G20 ini tidak ada gangguan sekecil apapun," harap jenderal lulusan Akpol 1988 ini.
Untuk kelancaran pengamanan para tamu negara di darat, nanti akan ada rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas dimaksud sudah disiapkan oleh jajaran lalu lintas. Bahkan sudah ada Surat Edaran Gubernur Bali. SE itu yang secara terus menerus disosialisasikan kepada masyarakat. Rekayasa lalu lintas ini diharapkan berjalan sesuai dengan rencana, sehingga tidak terjadi kemacetan.
Wakapolri Komjen Eddy Pramono mengatakan pengamanan ini tidak hanya berkonsentrasi di Bali saja, tetapi di seluruh Idonesia. Operasi ini dilakukan secara terpusat. Artinya tidak hanya di Bali saja. Untuk pengamanan KTT G20 digelar di tiga Polda, yaitu Polda Jawa Timur, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai penyangga pengamanan di Polda Bali sebagai tempat digelarnya KTT G20. Untuk keamanan dalam negeri juga sudah disiapkan langkah-langkahnya.
"Kita sudah siapkan langkah-langkah pengamanan. Contohnya, hari ini (kemarin) ada unjuk rasa di Jakarta. Kita sudah siapkan personel pengamanannya. Selain itu, di seluruh daerah di Indonesia juga sudah disiapkan personel pengamanan bila terjadi hal yang tak diinginkan. Intinya, kami sudah mempersiapkan pengamanan dalam negeri kita," tandasnya.
Selain menggelar simulasi langsung di lapangan juga dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TFG) yang dipimpin oleh Kabagbinlatops Robinops Sops Polri Kombes Pol Laksana.
Simulasi yang digelar di Aula PRG Polda Bali ini merupakan sebuah pemaparan untuk menyimulasikan pergerakan dari unsur-unsur, pelaku atau orang, melalui sebuah peta yang diletakkan di lantai yang disetia tempat kegiatan berisi jumlah personel,sarana dan prasarana yang dipakai. "Simulasi ini sangat penting dilakukan. Dengan adanya TFG ini diharapkan melalui persiapan yang matang dan baik, maka segala potensi kerawanan yang sudah dipetakan dapat diminimalkan, sehingga pelaksanaan presidensi G20 berjalan aman dan lancar," ujar perwira menengah melati tiga di pundak ini.
Terpisah Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat kemarin melaksanakan peninjauan posko-posko Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20). Tujuannya agar puncak pertemuan yang digelar di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada 15-16 November 2022 ini dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Tiba di Lanud I Gusti Ngurah Rai dari Jakarta menggunakan pesawat khusus TNI AU, Panglima TNI Jenderal Andika beserta rombongan disambut Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, Wakabais, Pangkoopsud II, Kaskogabwilhan II, Danrem 163/WSA, Danlantama V, Danlanud Ngurah Rai dan Danlanal Denpasar.
Selanjutnya selaku Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgas Pamwil) dalam perhelatan KTT G20, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto langsung mendampingi Panglima TNI dalam pelaksanaan peninjauan seluruh Posko Satgas KTT G20. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sejauh mana persiapan telah dilakukan untuk menghadapi event skala internasional ini.
Adapun posko yang ditinjau oleh Panglima TNI, yaitu Posko Satgas Kogabpadpam, Satgas Komlek (Komunikasi dan Elektronika), Satgas Penerangan, Satgas Udara, serta Satgas Bandara dan Satgas Pelabuhan. Usai melakukan peninjauan, Jenderal Andika menegaskan semua persiapan sudah matang. "Dari sisi persiapan pengamanan sudah sangat matang. Prajurit TNI yang dilibatkan dalam operasi pengamanan ini sebanyak 14.000 personel. Sisanya berasal dari Polri dan institusi lainnya," ungkap Jenderal Andika. *pol, ant
1
Komentar