Sosialisasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat KTT G20, Pemkab Libatkan Tokoh Masyarakat
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung meminta tokoh masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Kuta Selatan membantu memberikan edukasi terkait pembatasan kegiatan masyarakat saat KTT G20, sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 35425/SEKRET/2022.
Harapannya pelaksanaan agenda penting negara itu bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan aman. Hal ini disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi saat mengumpulkan tokoh masyarakat di Kantor Camat Kuta Selatan, pada Jumat (4/11) sore. Dikatakan, rapat bersama dengan tokoh masyarakat ini menekankan pentingnya mengikuti SE Gubernur Bali, maupun sejumlah regulasi lain yang diterbitkan terkait pelaksanaan KTT G20. Dalam SE itu pada dasarnya mengatur pembatasan aktivitas masyarakat, bukan melarang. Untuk itu masyarakat yang ada disekitar venue acara diminta memahami dan menerjemahkan hal itu dengan baik.
“Kelancaran pelaksanaan KTT G20 sangat perlu adanya dukungan semua komponen masyarakat Badung secara khusus dan Bali secara umum. Melalui rapat ini kami berharap menyatukan persepsi dalam menyambut event internasional itu,” kata Adi Arnawa.
Menurut Adi Arnawa, semua upaya yang telah dilakukan selama ini semata untuk memastikan pelaksanaan KTT G20 berjalan lancar. Dia juga menilai, perhelatan KTT G20 di Bali merupakan bentuk kepercayaan besar yang diberikan negara kepada Bali. Sebelumnya event itu sempat hendak dilaksanakan di Jakarta. Namun Presiden Joko Widodo kemudian memilih Bali dengan mempertimbangkan recovery pariwisata. “Untuk itu tentu Bali harus mampu menjaga kepercayaan itu dengan baik dan menjadi tuan rumah yang nyaman bagi para tamu negara dan tamu undangan,” tegasnya.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatam ini menambahkan, menjadi tuan rumah yang baik merupakan kewajiban bagi Badung. Sebab event itu juga bermanfaat sebagai sarana promosi yang dapat menggaungkan kondisi pariwisata Bali dan Indonesia kepada seluruh dunia, serta mengundang berbagai investor untuk berinvestasi. Jika citra yang ditampilkan aman, nyaman, dan kondusif, maka hal itu akan dapat mengundang daya tarik wisatawan internasional untuk datang berlibur kembali ke Bali. “Dengan demikian maka PAD daerah akan meningkat. Hal itu tentu menjadi berkah bagi kita pasca dihadapkan situasi sulit akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Adi Arnawa.
Berkaca dari pentingnya agenda itu, mantan Kadispenda Badung ini meminta kepada para tokoh untuk ikut menginformasikan hal itu kepada masyarakat. Terutama terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor tentang pembatasan kegiatan masyarakat. Sukses pelaksanaan acara merupakan salah satu bukti loyalitas kepada negara, serta dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi.
“Ikuti aturan yang diberlakukan. Kalau tidak perlu jangan ke kawasan untuk menghindari timbulnya kemacetan. Saya harap masyarakat bisa bersabar dan menerjemahkan dengan baik arti pembatasan itu. Kalau ada upacara agama harus dilaksanankan saat event, agar itu dilaksanakan seminimal mungkin. Tanpa maksud mengurangi arti penting upacara itu,” harap Adi Arnawa.
Sementara Camat Kutsel Ketut Gede Arta, mengatakan kesadaran kolektif masyarakat sangat diharapkan demi suksesnya KTT G20. Dia meyakini masyarakat sangat siap untuk mendukung. “Semoga kita mampu mewujudkan Kuta Selatan menjadi DTW yang berkelas dunia. Ini harus kita wujudkan bersama dan saling melengkapi,” kata Gede Arta. *dar
1
Komentar