Sterilisasi, Karyawan Hotel Disediakan ID Khusus
Sejumlah Kepala Negara Sudah Booking Hotel di The Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 8 hotel yang ada di kawasan The Nusa Dua, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung sudah dikonfirmasi sebagai tempat menginap sejumlah kepala negara yang akan menghadiri event KTT G20 pada 15-16 November mendatang.
Total sudah ada 8 kepala negara yang mengkonfirmasi akan menginap di dalam kawasan yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) ini. Sebagai langkah pengamanan, para karyawan pun harus menggunakan ID khusus saat sedang bekerja di hotel dalam kawasan.
Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan 8 hotel di dalam kawasan The Nusa Dua tersebut adalah The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua Bali, Grand Hyatt Bali, The St Regis Bali Resort, Melia Bali, Merusaka Nusa Dua, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, dan Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali.
"Selain 8 hotel yang telah dipilih sebagai akomodasi kepala negara serta delegasi, beberapa side event juga akan dilaksanakan di beberapa tenant/akomodasi yang saat ini tengah bersiap agar seluruh penyelenggaraan KTT dapat berjalan sukses dan maksimal," ujarnya, Jumat (4/11). Diakui Ardita, sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua sudah sangat siap menjadi bagian dari penyelenggaraan KTT G20 dan side event-nya. The Westin Resort Nusa Dua Bali, dipilih sebagai lokasi Media Center KTT G20, sementara Sofitel Bali Nusa Dua Beach Hotel dan Museum Pasifika sebagai lokasi spouse program/side event serta Bali Collection sebagai lokasi pameran UMKM.
Ardita juga mengatakan meski kegiatan puncak tidak digelar di dalam kawasan, namun mengingat para kepala delegasi, kepala negara yang ikut dalam kegiatan ini, cukup banyak yang tinggal di dalam kawasan The Nusa Dua. "Melihat kondisi itu, tentu kami telah melakukan persiapan dengan baik. Bahkan, standar-standar juga sudah ditentukan serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak," jelasnya.
Terkait prosedur di dalam kawasan, dari pihak Setneg, Paspampres, serta unsur keamanan lain, memang akan ada beberapa hal yang akan diterapkan di kawasan. Sementara, untuk di luar kawasan, pengaturannya akan dilakukan oleh pihak Kepolisian dan pihak keamanan terkait. Pada puncak kegiatan, untuk di dalam kawasan disepakati akan diberlakukan penggunaan kartu ID khusus yang sudah ditetapkan. Karena sesuai konsep pengaturan keamanan, terutama di lokasi kepala negara itu tinggal atau menginap, akan diberlakukan Ring 1.
"Kawasan Nusa Dua secara umum merupakan zona dua, dalam artian ada area tertentu diberlakukan sesuai pengamanan kepala negara, dan ada area tertentu yang dibolehkan untuk aktivitas wisatawan, hal ini dikarenakan kawasan Nusa Dua ini merupakan kawasan terintegrasi dengan kegiatan wisatawan," urai Ardita.
Sesuai arahan, para wisatawan yang menginap di The Nusa Dua atau wisatawan yang baru check-in, mereka masih tetap bisa melaksanakan aktivitas dengan beberapa persyaratan yang ditetapkan dan diatur. Namun saat ada pergerakan kepala negara, maka secara otomatis akan dilakukan pembatasan, baik pembatasan jalan dan aktivitas lain. Wisatawan kata dia, masih bisa menginap di 8 hotel yang akan dijadikan tempat menginap kepala negara.
Namun, dalam hal ini, tentunya akan ada pembatasan-pembatasan dengan pemberlakuan standar pengamanan kepala negara. "Kami tegaskan, wisatawan masih bisa melakukan aktivitasnya," ungkap Ardita. Untuk parkir, saat ini juga dilakukan pembatasan. Di mana untuk central parkir di ITDC, nantinya akan digunakan sebagai penempatan kendaraan VVIP. Kemudian di dua lokasi lain, menjadi tempat SPKLU, sekaligus juga untuk penempatan kendaraan kepala negara. Untuk parkir di luar kawasan, telah disiapkan juga seperti di Lapangan Lagoon.
Sehingga, karyawan hotel yang akan masuk, tidak boleh membawa kendaraannya ke dalam kawasan. Karena di dalam kawasan hanya boleh menggunakan kendaraan listrik. "Kami juga sudah koordinasi dengan pihak hotel yang ada di dalam kawasan untuk mencari lokasi parkir bagi karyawan yang bekerja. Nantinya, karyawan ini akan dijemput menggunakan bus listrik dari titik parkir mereka. Jadi, hanya kendaraan listrik yang bisa beraktivitas di dalam kawasan selama kegiatan berlangsung," pungkasnya. *dar
Komentar