Delegasi G20 Kunjungi Koperasi Agro Ekowisata di Jatiluwih

Delegasi ini memilih berkunjung ke koperasi tersebut karena koperasi ini dinilai mampu berusaha dari sektor hulu ke hilir. Koperasi ini juga memiliki restoran Taru Mas Garden yang menjual hasil petani khas Tabanan, diolah menjadi mie dan pizza beras merah. Kunjungan delegasi tersebut difasilitasi Kementerian Koperasi dan UMKM. Mereka yang berkunjung ini terdiri dari pejabat kementerian pertanian, dosen pertanian, dan lembaga keuangan dari ajang perhelatan internasional.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan I Wayan Sukanrayasa mengungkapkan kunjungan sudah dilakukan Kamis (3/11). Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan berkesempatan untuk mendampingi delegasi yang berkunjung. "Mereka sangat antusias bahkan mereka juga ikut demo masak," akunya, Jumat (4/11).

Antusias mereka berkunjung selain demo memasak menggunakan cara tradisional, para delegasi juga menilai koperasi berhasil dalam membantu memasarkan produk hasil petani di Jatiluwih. Seperti, koperasi membeli beras yang dihasilkan petani Subak Jatiluwih, mulai dari beras merah organik cendana, beras putih dan beras hitam.

"Koperasi Kertha Agro Ekowisata Jatiluwih ini punya pengembangan usaha restoran. Hasil dari petani ini mereka juga olah menjadi makanan yang diminati. Seperti mie beras merah, bakbapo beras merah hingga pizza beras mereh," jelas Sukranayasa.

Saking antusiasnya, kata Sukranayasa, para delegasi ini berkunjung, saat pulang mereka banyak membeli olahan bahan baku beras kualitas organik. Sehingga kegiatan field trip ini sekaligus memberi berkah bagi usaha lokal dan menjadi promosi gratis dalam rangka memperluas pemasaran. "Kami bersyukur salah satu koperasi kita mendapat kunjungan ini bukti bahwa koperasi ikut memberi berkah bagi usaha lokal," tegasnya.

Ketua Koperasi Kertha Agro Ekowisata Jatiluwih yang sekaligus juga pengelola Restoran Taru Mas Garden I Wayan Mustra mengungkapkan, Koperasi Kertha Agro Ekowisata Jatiluwih berdiri sudah 2 tahun. Anggotanya berjumlah 537 orang terdiri dari anggota Subak Jatiluwih. "Selama ini berdirinya koperasi memang berperan untuk menjual hasil panen petani," jelasnya.

Terkait kunjungan delegasi tersebut, papa Mustra,  mereka belajar tentang dengan sistem pertanian di Subak Jatiluwih. Karena sistem pertanian di Jatiluwih berbeda dengan yang lain masih mengedepankan tradisional. "Tentu dengan cara ini cita rasa hasil pertanian ketika diolah menjadi lebih berbeda dan sehat," tandasnya.*des