Ekonomi Bali Melesat, Tumbuh 8,09%
Pertumbuhan berasal dari penyediaan akmamin, transportasi dan pergudangan
DENPASAR,NusaBali
Pada triwulan III 2022, ekonomi Bali tumbuh 0,60 persen dibanding triwulan II 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, pada triwulan III ekonomi Bali sebesar 38,17 triliun. Sedang pada triwulan II tercatat Rp 37,94 triliun. Sedangkan secara tahunan (year on year/yoy), atau triwulan III 2022 dengan triwulan III 2021 ekonomi Bali tumbuh 8,09 persen .
Jika diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2022 sampai triwulan III-2022 atau Januari – September 2022 selama 9 bulan tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen. Besaran tersebut berdasarkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kadek Muriadi Wirawan menjelaskan Senin (7/11).
“Kalau dilihat sumber pertumbuhan utama di Bali itu berasal dari penyediaan akomodasi makanan dan minuman serta transportasi dan pergudangan,” jelasnya.
Kontribusi akmamin sebesar 18,43 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 53,71 persen.
Disampaikan Kadek Muriadi Wirawan, sejalan dengan rendahnya kasus harian Covid-19, aktivitas ekonomi di Bali pun berangsur-angsur menuju kondisi normal.” Kembali dibukanya jalur penerbangan internasional ke Bali sejak 4 Februari 2022, juga menjadi momentum pergerakan roda perekonomian Bali.”
Persiapan menjelang perhelatan akbar G-20, berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Bali dan melonjaknya kunjungan wisatawan mancanegara kata Kadek Muriadi Wirawan menjadi corak perekonomian di triwulan III-2022.
“Dibukanya kembali jalur penerbangan internasional berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” ucap Kadek Muriadi Wirawan pada bagian lain penyampainnya.
Selama Januari-September 2022, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 1.185.829 kunjungan meningkat hingga lebih dari 2 juta persen dibandingkan periode Januari-September 2021 yang hanya tercatat sebanyak 43 kunjungan wisatawan mancanegara.
Selain wisatawan mancanegara, peningkatan nilai tambah pada kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum di Bali juga disumbangkan oleh kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatatkan jumlah wisnus pada Januari-September 2022 sebanyak 5.746.042 kunjungan meningkat dibandingkan Januari-September 2021 yang hanya 2.689.694 kunjungan. *K17
Jika diakumulasikan pertumbuhan triwulan I-2022 sampai triwulan III-2022 atau Januari – September 2022 selama 9 bulan tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen. Besaran tersebut berdasarkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kadek Muriadi Wirawan menjelaskan Senin (7/11).
“Kalau dilihat sumber pertumbuhan utama di Bali itu berasal dari penyediaan akomodasi makanan dan minuman serta transportasi dan pergudangan,” jelasnya.
Kontribusi akmamin sebesar 18,43 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 53,71 persen.
Disampaikan Kadek Muriadi Wirawan, sejalan dengan rendahnya kasus harian Covid-19, aktivitas ekonomi di Bali pun berangsur-angsur menuju kondisi normal.” Kembali dibukanya jalur penerbangan internasional ke Bali sejak 4 Februari 2022, juga menjadi momentum pergerakan roda perekonomian Bali.”
Persiapan menjelang perhelatan akbar G-20, berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Bali dan melonjaknya kunjungan wisatawan mancanegara kata Kadek Muriadi Wirawan menjadi corak perekonomian di triwulan III-2022.
“Dibukanya kembali jalur penerbangan internasional berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” ucap Kadek Muriadi Wirawan pada bagian lain penyampainnya.
Selama Januari-September 2022, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 1.185.829 kunjungan meningkat hingga lebih dari 2 juta persen dibandingkan periode Januari-September 2021 yang hanya tercatat sebanyak 43 kunjungan wisatawan mancanegara.
Selain wisatawan mancanegara, peningkatan nilai tambah pada kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum di Bali juga disumbangkan oleh kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatatkan jumlah wisnus pada Januari-September 2022 sebanyak 5.746.042 kunjungan meningkat dibandingkan Januari-September 2021 yang hanya 2.689.694 kunjungan. *K17
Komentar