Bank Sampah di Tembok Terima Bantuan Alat Daur Ulang Sampah
*
SINGARAJA, NusaBali
Bank Sampah Kedas Mesari, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, menerima bantuan mesin cacah plastik dan mesin pres papan.
Bantuan ini dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) RI. Bank Sampah ini, satu-satunya bank sampah desa di Bali yang mendapatkan bantuan tersebut dari KPP RI.
Selain mendapatkan bantuan satu set mesin pres papan plastik, Bank Sampah Kedas Mesari juga mendapat bantuan satu unit kendaraan roda tiga dan bangunan tempat penampungan sementara. Bantuan ini diberikan kepada desa yang berada di pesisir laut. Untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke laut, terutamanya sampah anorganik.
Ketua Bank Sampah Kedas Mesari Desa Tembok Dewa Wili Asmawa mengatakan, dengan bantuan mesin cacah plastik dan mesin pres papan dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP RI ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah residu sampah plastik yang harus dibawa ke TPA.
"Bantuan yang diberikan akan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke laut, terutama sampah anorganik. Sampah anorganik seperti plastik sangat berdampak buruk terhadap kelangsungan ekosistem laut. Residu sampah plastik, masih dapat diolah dan bisa mempunyai nilai ekonomi.," katanya, Selasa (8/11).
Satu set alat ini, mempunyai daya produksi hingga menghasilkan hingga 50 kilogram cacahan sampah plastik dalam dua minggu. Cacahan sampah itu bisa diolah menjadi papan plastik. Kemudian dibentuk menjadi meja, kursi dan lainnya sehingga bisa menjadi unit usaha baru di Bank Sampah Desa Tembok.
Pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah disebut telah berdampak positif bagi masyarakat Desa Tembok. Diharapkan, dengan bantuan alat yang diberikan dapat secara signifikan mengurangi jumlah sampah plastik.
Sementara itu, Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tia Nurbaida Nurbaiti, mengatakan, pemberian alat ini merupakan amanat dari Perpres 83 tahun 2018 terkait dengan penangan sampah di pesisir. Dari program ini, diharapkan hingga tahun 2025 nanti 70 persen sampah di pesisir laut dapat tertangani dengan baik.
Dengan kondisi ini, ekosistem laut akan menjadi lebih terjaga dari polusi sampah. "Kami harapkan dengan bantuan mesin ini penanganan sampah data tuntas dari sumbernya," singkatnya. *mz
1
Komentar