Dampak Ekonomi G20 Belum Merata
Kader Golkar Minta Ada Perhatian untuk UMKM
DENPASAR,NusaBali
Perhelatan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung akan digelar pada 15-16 November mendatang.
Namun, dampak ekonomi dari event internasional tersebut belum merata dirasakan kalangan rakyat menengah ke bawah, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kader Golkar Bali yang juga salah satu pelaku UMKM di Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung berharap agar ada perhatian pemerintah terhadap UMKM secara merata.
Kata Ngurah Agung, perhelatan KTT G20 membuka peluang kerja bagi pekerja pariwisata, karena event dunia ini membangkitkan sektor pariwisata di Bali. Namun, kata dia, hujan rejekinya tidak merata. “Perhelatan KTT G20 di Bali ini kita sangat dukung dan apresiasi. Karena mampu menjadi obat bagi dunia pariwisata Bali yang terpuruk karena Pandemi Covid-19. Tetapi, harus dipertimbangkan juga agar dampaknya secara ekonomi menyentuh usaha rakyat kecil. Hujannya (rejeki) nggak merata,” ujar Ngurah Agung di Denpasar, Selasa (8/11).
Pria yang juga pengelola usaha kerajinan tangan di Denpasar ini menyebutkan, perhelatan G20 di Nusa Dua, Badung, yang kecipratan rejeki hanya hotel-hotel berbintang di Kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. “Sementara pengusaha hotel di luar Nusa Dua Badung yang kebanyakan pengusaha lokal masih megap-megap nggak kebagian rejeki G20. Ini harus jadi perhatian semua pemangku kepentingan di Bali agar dampak G20 merata,” ujar politisi Golkar asal Puri Gerenceng, Kelurahan Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini.
Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali ini menyebutkan, beberapa objek pariwisata di kabupaten/kota memang menjadi sasaran kunjungan para delegasi. Namun, pengusaha lokal di kabupaten/kota tidak mendapatkan dampaknya secara merata, terutama para UMKM. “Karena delegasinya menginap di Nusa Dua,” ujar Ngurah Agung.
“G20 ini kan nafasnya kita mau bangkit dan pulih bersama-sama. Kawan-kawan UMKM di Bali nggak semua kebagian secara ekonomi. Jadi harapan kita, semua harus dapat cipratan rejeki dari event dunia ini,” ujar Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali ini.*nat
Kata Ngurah Agung, perhelatan KTT G20 membuka peluang kerja bagi pekerja pariwisata, karena event dunia ini membangkitkan sektor pariwisata di Bali. Namun, kata dia, hujan rejekinya tidak merata. “Perhelatan KTT G20 di Bali ini kita sangat dukung dan apresiasi. Karena mampu menjadi obat bagi dunia pariwisata Bali yang terpuruk karena Pandemi Covid-19. Tetapi, harus dipertimbangkan juga agar dampaknya secara ekonomi menyentuh usaha rakyat kecil. Hujannya (rejeki) nggak merata,” ujar Ngurah Agung di Denpasar, Selasa (8/11).
Pria yang juga pengelola usaha kerajinan tangan di Denpasar ini menyebutkan, perhelatan G20 di Nusa Dua, Badung, yang kecipratan rejeki hanya hotel-hotel berbintang di Kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan. “Sementara pengusaha hotel di luar Nusa Dua Badung yang kebanyakan pengusaha lokal masih megap-megap nggak kebagian rejeki G20. Ini harus jadi perhatian semua pemangku kepentingan di Bali agar dampak G20 merata,” ujar politisi Golkar asal Puri Gerenceng, Kelurahan Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini.
Wakil Sekretaris DPD I Golkar Bali ini menyebutkan, beberapa objek pariwisata di kabupaten/kota memang menjadi sasaran kunjungan para delegasi. Namun, pengusaha lokal di kabupaten/kota tidak mendapatkan dampaknya secara merata, terutama para UMKM. “Karena delegasinya menginap di Nusa Dua,” ujar Ngurah Agung.
“G20 ini kan nafasnya kita mau bangkit dan pulih bersama-sama. Kawan-kawan UMKM di Bali nggak semua kebagian secara ekonomi. Jadi harapan kita, semua harus dapat cipratan rejeki dari event dunia ini,” ujar Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali ini.*nat
1
Komentar