Pemikiran Indrawan Selalu 'Out of the Box'
DENPASAR, NusaBali
Amor ing Acintya. Dunia hiburan khususnya musik Bali berduka. Pentolan grup musik rock Harley Angels, Putu Indrawan, meninggal dunia dalam usia 62 tahun, pada Selasa (8/11) siang di Denpasar.
Indrawan dikabarkan meninggal dunia akibat sakit pernapasan yang dideritanya. Indrawan dikenal sebagai bassis Harley Angels, grup musik rock legendaris asal Bali yang menjadi jawara dalam Festival Rock Indonesia I besutan promotor Log Zhelebour pada tahun 1984 di Tambaksari, Surabaya. Band ini digawangi oleh Indrawan (bass), Dodot (keyboard), Manto (gitar), Kabe (drum), dan Bambang (vocal).
Kemenangan Harley Angels pada Festival Rock Indonesia tersebut tidak mampu diikuti band-band di Bali selanjutnya. Hal itu yang menjadikan para personel Harley Angels, termasuk Putu Indrawan, sebagai idola para musisi dan penggemar musik rock di Pulau Dewata.
Salah satu yang merasa sangat kehilangan sosok Indrawan adalah sutradara muda Erick EST. Erick yang mengenal dekat almarhum mengaku terkejut dengan kepergian Putu Indrawan yang terkesan mendadak. Bagi Eric, Indrawan sudah seperti kakaknya sendiri.
Erick mengenal dekat Indrawan karena sering ngumpul bareng di Warung Tresni yang dipunyai Indrawan di kawasan Jalan Drupadi Denpasar. Erick menyebut Indrawan adalah sosok rendah hati yang selalu mau mendengarkan curhatan dan ide-ide dari para seniman juniornya.
Bukan hanya seniman musik, seniman film seperti Eric juga mendapat banyak inspirasi dari Indrawan. "Orangnya selalu mau mendengar dan memberikan masukan jika diminta," kenang Eric dikonfirmasi NusaBali, Rabu (9/11).
Eric menuturkan kumpul-kumpul para seniman di Warung Tresni pada akhirnya menghasilkan sebuah ruang yang diberi nama DOK (Dapur Olah Kreatif) yang terbentuk pada 2008. Di dalamnya para seniman bebas bergabung menuangkan ide kreatifnya masing-masing.
Sosok Indrawan sedikit banyak mempengaruhi perjalanan seni seorang Erick EST. Indrawan di mata Erick adalah sosok yang berpikiran out of the box, selalu berbeda dari orang kebanyakan. "Ide-idenya berbeda, unik. Tidak memikirkan hari esok, hari ini harus dikerjakan. Karena hari esok belum tentu ada kesempatan, begitu katanya," cerita Erick.
Terkait prosesi upacara pengabenan Indrawan, Eric mengungkapkan jenazah Putu Indrawan saat ini sudah disemayamkan di rumah duka Jalan Sandat Denpasar. Rencananya pada 14 November 2022 jenazah akan dibawa pulang ke Banjar Pandean, Mengwi, Badung, rumah asal Indrawan. Sebelum nantinya dilaksanakan upacara ngaben pada 17 November 2022. *cr78
1
Komentar