Beralasan Mau Masak ke Suami, Malah Lakukan Ulah Pati
IRT di Tabanan Nekat Ceburkan Diri ke Sumur
TABANAN, NusaBali
Warga Banjar Umadiwang Kauh, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga, Tabanan geger gara-gara seorang warga Ni ND,40, bunuh diri dengan cara menceburkan diri di sumur rumahnya, Kamis (10/11).
Sebelum nekat bunuh diri, ibu rumah tangga (IRT) ini berdalih hendak memasak di dapur. Suami korban, I Wayan Sumadana sempat melakukan pertolongan menyelamatkan korban yang sudah ada di dalam sumur. Hanya saja korban tak berhasil ditemukan mengingat kedalaman sumur mencapai 13 meter. Akhirnya proses evakuasi dilakukan petugas Basarnas Bali. Informasi yang dihimpun pada, Kamis dinihari pukul 03.30 Wita korban Ni ND bangun tidur dan keluar kamar menuju halaman rumahnya. Namun saat itu suami korban sempat menyusul menanyakan bangunnya korban yang terlalu pagi.
Hanya saja korban saat itu berdalih akan memasak dan mengambil beras kemudian meminta suaminya tidur kembali. Selang beberapa menit atau sekitar pukul 04.00 Wita, suami korban, yakni Wayan Sumadana mendengar ada suara benda jatuh ke dalam sumur. Sumadana langsung keluar kamar mencari istrinya di dapur, hanya saja tak ditemukan. Sementara tutup sumur yang ada di tengah rumahnya sudah dalam kondisi terbuka.
Secara spontan Sumadana langsung mengambil senter dan tali turun ke dalam sumur. Dengan dibantu saudaranya tali tersebut diikatkan di badan. Hanya saja Sumadana tak berhasil menemukan istrinya Ni ND sehingga memutuskan untuk naik ke permukaan kembali. Peristiwa ini pun langsung dilaporkan ke Kepala Kewilayahan atau Kadus dan diteruskan ke Polsek Marga.
Kapolsek Marga AKP I Wayan Suta Arcana mengatakan setelah mendapat laporan, tim langsung diturunkan pada Kamis pagi itu. Karena sumur sangat dalam untuk menghindari hal yang tak diinginkan, akhirnya diminta bantuan Basarnas untuk melakukan evakuasi "Evakuasi berlangsung sebentar, persiapannya yang lama. Jenazah korban dinaikkan dengan cara dikerek menggunakan tali. Pertama tim Basarnas yang masuk terlebih dahulu kemudian tali diikatkan di badan korban. Saat dievakuasi badan korban sudah muncul di permukaan air. Awalnya belum muncul," beber AKP Suta Arcana.
Dari hasil evakuasi tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya dari hidung sebelah kanan keluar darah akibat tekanan air karena korban tenggelam di sumur. Sementara dari mulutnya keluar busa. "Kita tidak temukan adanya kekerasan dalam tubuh korban ini," imbuhnya. Sementara mengenai motif korban nekat melakukan aksi tersebut karena dugaan depresi masalah keluarga.
Sesuai interogasi dari suami dan keluarganya korban ini sering menyendiri sejak sebulan lalu. Bahkan saat ada kematian di rumahnya korban sempat tak keluar kamar. "Dugaannya hanya depresi, pastinya itu kita tidak menggali lebih jauh karena suaminya masih shock. Lagi pula itu adalah masalah privasi. Namun sejak sebulan terakhir ini korban memang sering menyendiri. Korban ini hanya ibu rumah tangga dan sudah memiliki anak," terangnya.
Dengan kondisi itu keluarga pun tak mau melakukan otopsi terhadap jenazah korban Ni Nyoman Darmini karena sudah menerima dengan ikhlas. Apalagi dalam peristiwa ini kecil kemungkinan adanya korban sengaja dimasukkan ke sumur karena melihat dari usaha suaminya yang sempat mencari, namun tidak berhasil ditemukan karena sumurnya dalam. "Sumur ini masih digunakan oleh keluarga korban karena dinaikkan dengan mesin pompa bukan secara manual," tandas AKP Suta Arcana. *des
Komentar