Bandara Buka Posko Terpadu Monitoring KTT G20
MANGUPURA, NusaBali
Guna menyukseskan perhelatan KTT G20 yang diselenggarakan pada 15-16 November mendatang, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, membuka Posko Terpadu Monitoring KTT G20 pada Kamis (10/11).
Sesuai rencana posko tersebut akan beroperasi selama 13 hari. Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, mengatakan Posko Terpadu Monitoring KTT G20 beroperasi mulai 10-22 November mendatang. Pembukaan posko ini ditujukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur, fasilitas, serta layanan di bandara pendukung KTT G20. “Khusus di Bandara Ngurah Rai sebagai gerbang utama bagi para kepala negara dan kepala pemerintahan, sangat fokus dengan mempersiapkan banyak hal, malai dari infrastruktur bandara, penerapan standar layanan, penerapan rekayasa operasional bandara baik di sisi udara dan sisi darat, untuk memastikan kelancaran operasional penanganan penerbangan dan delegasi,” ujarnya.
Selain Bandara Ngurah Rai yang berfungsi sebagai bandara utama untuk penempatan pesawat delegasi KTT G20, sebanyak delapan bandara yang dikelola Angkasa Pura I ditetapkan sebagai bandara lokasi penempatan pesawat VVIP dan pendukung berdasar atas Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 12 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Adapun delapan bandara pendukung tersebut adalah Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. “Ada delapan bandara yang dikelola Angkasa Pura I ditetapkan sebagai bandara lokasi penempatan pesawat VVIP dan pendukung berdasar SE,” jelas Faik Fahmi.
Untuk mendukung kelancaran penanganan penempatan pesawat VIP dan pesawat pendamping delegasi KTT G20, Angkasa Pura I telah menyiapkan sebanyak 66 parking stand pesawat di bandara tersebut, yang terdiri dari 27 parking stand yang diperuntukkan untuk pesawat berbadan lebar (wide body) dan 39 parking stand untuk pesawat berbadan sempit (narrow body). Khusus di Bandara Ngurah Rai, Angkasa Pura I telah menyiapkan sebanyak 16 parking stand pesawat, dengan rincian 13 parking stand untuk pesawat berbadan lebar (wide body) dan 3 parking stand untuk pesawat berbadan sempit (narrow body).
“Selama periode operasional, Posko Terpadu Monitoring KTT G20 akan diawaki sebanyak 4.498 personel yang berasal dari internal Angkasa Pura I serta dari instansi stakeholder terkait, di antaranya dari TNI AU, TNI AL, TNI AD, Basarnas, Kepolisian, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, Imigrasi, Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Balai Karantina, maskapai penerbangan, ground handling, serta anak usaha Angkasa Pura I,” jelas Faik Fahmi.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan KTT G20, Angkasa Pura I akan menjalankan sejumlah langkah, di antaranya memastikan kelancaran operasional bandara, melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mengoptimalkan kapasitas bandara untuk melayani pesawat utama, pendamping, dan komersial, serta mengatur slot penerbangan komersial untuk menyesuaikan dengan penerbangan VVIP delegasi KTT G20. “Terkait keamanan, Angkasa Pura I telah melaksanakan koordinasi dengan berbagai instansi termasuk desa adat penyangga Bandara Ngurah Rai,” sambungnya.
Sesuai dengan SE 12 Tahun 2022, Bandara Ngurah Rai akan memberlakukan pembatasan operasional penerbangan (limited operation) untuk penerbangan reguler pada 13-17 November. Terkait dengan penerbangan komersial pada masa limited operation ini, Faik Fahmi menyatakan akan dilakukan penataan ulang jadwal penerbangan. “Konsepnya bukan pengurangan, tetapi menata ulang. Kami mengupayakan penerbangan komersial tidak akan terdampak secara signifikan. Yang sebelumnya Bandara Ngurah Rai tidak beroperasi selama 24 jam, kini kami operasikan 24 jam,” tegas Faik Fahmi. dar
Komentar