Penerbangan ke Jepang Minta Diperbanyak
Pelaku pariwisata sebut Jepang merupakan pasar potensial untuk datangkan wisman
DENPASAR,NusaBali
Pelaku pariwisata Bali senang dengan dibukanya kembali penerbangan langsung Narita (Tokyo) – Bandara I Gusti Ngurah Rai (Denpasar) oleh maskapai nasional Garuda, per 1 November lalu. Dengan kembali ‘hidup’nya jalur Tokyo-Denpasar, wisman Jepang kini sudah bisa berwisata ke Bali. Dan memang sudah ada wisman dari ‘Negeri Sakura’ itu yang kini mulai berdatangan ke Pulau Dewata.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asita Bali Putu Winastra, mengapresiasi adanya penerbangan kembali langsung dari Narita, Tokyo ke Denpasar.
“Ini kebijakan mengembirakan. Karena Jepang merupakan salah satu pasar potensial kita (Bali),” ujarnya Kamis (10/11).
Penerbangan langsung Narita, Tokyo- Denpasar menyusul meredanya pandemi Covid-19, disusul dengan kebijakan- kebijakan pemerintah yang memberi pelonggaran syarat pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
“Asita mengapresiasi pembukaan kembali penerbangan langsung ini ,” kata Winastra. Ke depan, kata dia penerbangan Tokyo-Denpasar dan sebaliknya, bisa diperbanyak lagi, sehingga potensi jumlah wisman Jepang khususnya semakin banyak ke Bali.
“Maksudnya direct flight,” ujarnya.
Karena dengan jumlah penumpang yang semakin banyak, logikanya harga tiket pesawat bisa menjadi lebih murah. Karena penerbangan itulah salah satu kunci untuk bisa mendatangkan lebih banyak wisman ke Bali.
“Selain Jepang, wisman Korea juga sudah mulai datang. Keduanya, merupakan pasar potensial pasar pariwisata Bali,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Untuk memperkuat kebijakan pelonggaran bagi PPLN dan penerbangan langsung, Winastra berharap free visa kembali diberlakukan, sebagaimana sebelum pandemi Covid-19. Sehingga jadi klop semuanya.
Terpisah Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Bali I Komang Puji, menyampaikan hal senada. Dikatakan Komang Puji, sejumlah travel agent atau biro perjalanan wisata sudah mulai mempekerjakan kembali pramuwisatanya, untuk melakukan kepemanduan. “Hanya saja masih belum banyak,” ujar pramuwisata kelahiran Karangasem.
Dikatakan Komang Puji, dari 800 anggota pramuwisata Divisi Bahasa Jepang, yang sudah kembali meng-guiding, tidak lebih dari 20 persen. “Atau kurang. Jadi masih sedikit,” kata Komang Puji.
Namun demikian, Komang Puji mengatakan senang dengan kembali dibukanya penerbangan Tokyo-Denpasar, setelah sebelumnya terhenti, semasa pandemi Covid-19.
Karena itu Komang Puji berharap frekuensi penerbangan diperbanyak, sehingga jumlah pesawat dan penumpang lebih meningkat. “Itu yang kami harapkan. Sehingga teman- teman guide kembali bisa bekerja, bertambah banyak,” ujarnya.
Menurut Komang Puji, Tokyo, Osaka, Nagoya adalah kota- kota di Jepang yang menjadi sumber wisatawan Jepang ke Bali selama ini. Juga dari kota Fukuoka. “Itu sesuai dengan pengalaman selama ini,” ucap Komang Puji.
Sementara berdasar data Dinas Pariwisata Bali, jumlah wisman yang berkunjung ke Bali per September 1.185.829. Sedang maskapai telah melayani penerbangan ke Bali sebanyak 26 maspakai, dari 13 negara. Kemudian menghubungi 20 kota di dunia. *k17
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asita Bali Putu Winastra, mengapresiasi adanya penerbangan kembali langsung dari Narita, Tokyo ke Denpasar.
“Ini kebijakan mengembirakan. Karena Jepang merupakan salah satu pasar potensial kita (Bali),” ujarnya Kamis (10/11).
Penerbangan langsung Narita, Tokyo- Denpasar menyusul meredanya pandemi Covid-19, disusul dengan kebijakan- kebijakan pemerintah yang memberi pelonggaran syarat pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
“Asita mengapresiasi pembukaan kembali penerbangan langsung ini ,” kata Winastra. Ke depan, kata dia penerbangan Tokyo-Denpasar dan sebaliknya, bisa diperbanyak lagi, sehingga potensi jumlah wisman Jepang khususnya semakin banyak ke Bali.
“Maksudnya direct flight,” ujarnya.
Karena dengan jumlah penumpang yang semakin banyak, logikanya harga tiket pesawat bisa menjadi lebih murah. Karena penerbangan itulah salah satu kunci untuk bisa mendatangkan lebih banyak wisman ke Bali.
“Selain Jepang, wisman Korea juga sudah mulai datang. Keduanya, merupakan pasar potensial pasar pariwisata Bali,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Untuk memperkuat kebijakan pelonggaran bagi PPLN dan penerbangan langsung, Winastra berharap free visa kembali diberlakukan, sebagaimana sebelum pandemi Covid-19. Sehingga jadi klop semuanya.
Terpisah Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) Bali I Komang Puji, menyampaikan hal senada. Dikatakan Komang Puji, sejumlah travel agent atau biro perjalanan wisata sudah mulai mempekerjakan kembali pramuwisatanya, untuk melakukan kepemanduan. “Hanya saja masih belum banyak,” ujar pramuwisata kelahiran Karangasem.
Dikatakan Komang Puji, dari 800 anggota pramuwisata Divisi Bahasa Jepang, yang sudah kembali meng-guiding, tidak lebih dari 20 persen. “Atau kurang. Jadi masih sedikit,” kata Komang Puji.
Namun demikian, Komang Puji mengatakan senang dengan kembali dibukanya penerbangan Tokyo-Denpasar, setelah sebelumnya terhenti, semasa pandemi Covid-19.
Karena itu Komang Puji berharap frekuensi penerbangan diperbanyak, sehingga jumlah pesawat dan penumpang lebih meningkat. “Itu yang kami harapkan. Sehingga teman- teman guide kembali bisa bekerja, bertambah banyak,” ujarnya.
Menurut Komang Puji, Tokyo, Osaka, Nagoya adalah kota- kota di Jepang yang menjadi sumber wisatawan Jepang ke Bali selama ini. Juga dari kota Fukuoka. “Itu sesuai dengan pengalaman selama ini,” ucap Komang Puji.
Sementara berdasar data Dinas Pariwisata Bali, jumlah wisman yang berkunjung ke Bali per September 1.185.829. Sedang maskapai telah melayani penerbangan ke Bali sebanyak 26 maspakai, dari 13 negara. Kemudian menghubungi 20 kota di dunia. *k17
Komentar