Panglima TNI Pastikan Sterilisasi Venue
TNI/Polri Gelar Gladi Utuh Pengamanan VVIP KTT G20
Dalam gladi kemarin terdapat 42 kegiatan yang disimulasikan pengawalan dan penyambutan para kepala negara mulai tiba hingga berpindah lokasi.
DENPASAR, NusaBali
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa memeriksa sterilisasi kawasan objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park yang berada di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (11/11) siang. GWK yang merupakan venue welcoming dinner para delegasi dan kepala negara yang menghadiri pertemuan puncak KTT G20 pada 15-16 disterilisasi aparat keamanan TNI dan Polri.
Jenderal Andika datangi GWK didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto selaku Dansatgas Pamwil VVIP dan Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono selaku Dansatgas Evakuasi. Kedatangan Panglima TNI disambut oleh Danyonzipur 18/YKR selalu Danplek Satgas Pamwil GWK Letkol Czi Damai Adi Setyawan. Di hadapan Panglima TNI, Danplek GWK Letkol Damai Adi Setyawan memaparkan kesiapan pengamanan Venue GWK dari segala aspek, baik kesiapan personel Satgas yang terlibat maupun kesiapan materiil yang digunakan dalam pengamanan para tamu undangan.
"Personel Satgas telah siap di tiap titik-titik pengamanan dengan perlengkapan senjata lengkap. Dalam pelaksanaan tugasnya, kami berkolaborasi dengan Satgas lainnya seperti Satgas Evakuasi, Satgas Pam VVIP dari Paspampres dan Satgas Kepolisian," jelas Danplek melaporkan kesiapannya kepada Panglima TNI.
Setelah melakukan pengecekan, Panglima TNI memberikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh personel Satgas Pamwil yang bertugas di GWK yang telah menyiapkan tugasnya dengan baik sesuai tugas pokok. Seluruh prajurit yang bertugas telah masuk kedudukan dan menempatkan posisi pada tempat yang krusial.
Pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana GWK sendiri memastikan bahwa kawasan GWK telah siap menjadi salah satu lokasi kegiatan dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. "Sudah 100 persen, sudah selesai," kata Direktur Operasional Taman Budaya GWK Stefanus Yonathan Astayasa, Jumat kemarin.
Presiden Joko Widodo dan kepala delegasi anggota G20 dijadwalkan untuk makan malam di Taman Budaya GWK pada 15 November. Menurut Stefanus, lokasi yang akan digunakan untuk acara adalah Lotus Pond, tengara (landmark) terbesar yang ada di GWK. Sejumlah lokasi di GWK, termasuk Lotus Pond, tidak dibuka untuk umum karena sedang disiapkan untuk tempat jamuan forum internasional tersebut. Lokasi yang masih dibuka untuk umum di GWK per hari ini antara lain adalah Plaza Kura-Kura dan area patung besar.
"Kami menyiapkan kelayakan, keindahan dan kerapian yang memang dituntut untuk menjadikan acara G20 sempurna," kata Stefanus. Stefanus dan timnya sudah menyiapkan GWK untuk menjadi lokasi rangkaian acara KTT G20 sejak Juni, setelah mereka dinyatakan terpilih sebagai tempat untuk jamuan makan malam. Selain makan malam, delegasi G20 juga akan menyaksikan penampilan budaya di Taman Budaya GWK.
Menurut dia, salah satu tantangan yang mereka hadapi dalam menyiapkan GWK untuk lokasi jamuan makan malam KTT G20 adalah menyiapkan akses supaya tidak ada antrean. "Kita dituntut membuat beberapa akses alternatif dan itu membutuhkan waktu," kata Stefanus. Kurang dari satu minggu menuju acara puncak Presidensi G20 Indonesia, saat ini GWK sedang mempercantik sejumlah aspek di Taman Budaya supaya terlihat lebih memikat.
Pada, Jumat kemarin TNI dan Polri menggelar gladi utuh pasukan pengamanan VVIP di seluruh lokasi kegiatan KTT G20. Pelaksanaan gladi ini dilakukan dimulai dari Hotel Apurva Kempinski, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dalam gladi ini terdapat 42 rangkaian kegiatan yang disimulasikan pengawalan dan penyambutan para kepala negara mulai dari tiba di lokasi hingga berpindah lokasi. "Hari ini (kemarin) dilaksanakan gladi secara utuh oleh pasukan pengamanan VVIP di seluruh lokasi kegiatan KTT G20," ungkap Irjen Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat kemarin.
Jenderal bintang dua di pundak ini menjelaskan, gladi ini digelar dua sesi. Pertama, pagi hingga siang, gladi dilakukan di Hotel Apurva Kempinski. Kedua, sore hari gladi digelar di Hutan Raya Mangrove Ngurah Rai, Di Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, dan sore harinya di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. "Dalam gladi ini ditinjau langsung oleh bapak Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan," ujarnya.
Dalam pelaksanaan KTT G20, Irjen Dedi menuturkan Indonesia telah menyiapkan kendaraan listrik untuk mobilitas para peserta delegasi dan kepala negara. Ada sebanyak 962 mobil listrik, 454 motor listrik dan 41 bus listrik. "Karena nantinya pada perhelatan puncak KTT G20 tanggal 15-16 November, di kawasan Nusa Dua Bali hanya kendaraan listrik saja yang diperbolehkan untuk beroperasi," katanya.
Menurut Irjen Dedi, penggunaan kendaraan listrik dalam KTT G20 di Bali adalah wujud komitmen Indonesia mendukung transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. "Selain kepala negara yang akan hadir dalam G20 nanti, sejumlah nama besar juga dikonfirmasi hadir," tandasnya.
Sebelumnya pada, Kamis (10/11) Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga melakukan pengecekan setiap Satgas pengamanan KTT G20. Jenderal Andika melakukan pengecekan untuk memastikan para prajuritnya yang telah dibagikan dalam bentuk Satgas sudah berada pada posisi masing-masing dan memahami lingkungan dan tugas yang diberikan.
Sebelum turun meninjau lokasi tempat acara, terlebih dahulu Panglima TNI menerima laporan kesiapan pengamanan yang disampaikan oleh Letkol Inf I Dewa Ketut Darmada, selaku Komandan Komplek (Danplek) Pengamanan Hotel The Apurva Kempinski. Untuk memastikan para prajuritnya sudah memahami masing-masing tugas yang diembankan, Jenderal Andika tetap melakukan pengecekan detail.
Panglima melakukan pengecekan detail di setiap pos, utamanya di Hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang merupakan tempat pertemuan para kepala negara pada 15-16 November ini. Pengecekan pengamanan ini sangat penting dan perlu dilakukan mengingat pertemuan nanti dihadiri para elite dari berbagai negara.
TNI menjadi garda terdepan dan penanggungjawab Keamanan KTT G20 bekerja berdasarkan Keppres RI Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Dalam kegiatan pengecekan itu, Panglima TNI didampingi Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, selaku Dansatgas Pamwil VVIP Presidensi KTT G20 dan Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Sachono, selaku Dansatgas Evakuasi.
Selesai mendampingi Panglima TNI dalam melaksanakan peninjauan, Pangdam IX/Udayana memberikan arahan kepada para Dansubsatgas Pengamanan Wilayah. Pangdam menegaskan bahwa tugas ini merupakan kehormatan negara, sehingga semuanya harus selalu fokus dalam melaksanakan tugas. “Selalu laksanakan koordinasi dengan baik di lapangan dan mari kita bersama-sama berjuang untuk mensukseskan kegiatan ini agar hasilnya sesuai harapan kita semua,” tegas jenderal bintang dua di pundak ini.
Di sisi lain, Satgas Medis Pam VVIP, gelar latihan evakuasi medis. Satgas medis yang tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu pengamanan (Kogabpadpam) VVIP KTT G-20 melaksanakan latihan evakuasi medis dalam hal ini penggunaan Mini ICU Helly yang terbang dari Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kita, Badung, menuju hellypad Peninsula Nusa Dua Bali, Kecamatan Kita Selatan, Badung.
Mini ICU Helly, merupakan suatu alat transportasi medis udara yang dilengkapi peralatan medis pendukung pasien, untuk bisa ditransfer dengan stabil sampai di tempat tujuan rumah sakit rujukan. Mini ICU Helly diperlukan dalam rangka mempercepat proses evakuasi pasien menuju RS rujukan, dan juga menjadi alternatif apabila via darat tidak memungkinkan karena alasan keamanan. Fungsi alat ini adalah untuk mendukung kestabilan pasien sampai RS rujukan.
Pengawak Mini ICU Helly adalah Dokter Anestesiologist dan Konsultan Intensif Care (KIC) yang memiliki kualifikasi flight Surgeon, kemudian perawat/paramedis yang memiliki kualifikasi Perawat ICU. Dalam pelaksanaannya harus menjadi satu team yang solid dengan Crew pesawat Helly karena setiap pergerakan harus sepengetahuan pilot dan Crew. Sedangkan peralatannya, diantaranya alat monitor tanda vital tensi, nadi, saturasi, irama jantung, Sumber oxygen, alat DC shock, alat ventilator, alat pengelolaan jalan nafas, seperti laryngoskopy, tube, alat bagging dan alat pendukung lainnya. Kemudian Alat infus pump, alat syrng pump, Alat suction, obat-obat emergensi, alat atau bahan medis habis pakai, dan Brankar, Strecher. Selain Mini ICU Helly, dalam pelaksanaan KTT G20, Satgas Medis juga menempatkan Mini ICU di Hotel Apurva, Hotel Sofitel, Garuda Wisnu Kencana, Taman Manggrove, dan Pantai Serangan. *pol, ant
Jenderal Andika datangi GWK didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto selaku Dansatgas Pamwil VVIP dan Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono selaku Dansatgas Evakuasi. Kedatangan Panglima TNI disambut oleh Danyonzipur 18/YKR selalu Danplek Satgas Pamwil GWK Letkol Czi Damai Adi Setyawan. Di hadapan Panglima TNI, Danplek GWK Letkol Damai Adi Setyawan memaparkan kesiapan pengamanan Venue GWK dari segala aspek, baik kesiapan personel Satgas yang terlibat maupun kesiapan materiil yang digunakan dalam pengamanan para tamu undangan.
"Personel Satgas telah siap di tiap titik-titik pengamanan dengan perlengkapan senjata lengkap. Dalam pelaksanaan tugasnya, kami berkolaborasi dengan Satgas lainnya seperti Satgas Evakuasi, Satgas Pam VVIP dari Paspampres dan Satgas Kepolisian," jelas Danplek melaporkan kesiapannya kepada Panglima TNI.
Setelah melakukan pengecekan, Panglima TNI memberikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh personel Satgas Pamwil yang bertugas di GWK yang telah menyiapkan tugasnya dengan baik sesuai tugas pokok. Seluruh prajurit yang bertugas telah masuk kedudukan dan menempatkan posisi pada tempat yang krusial.
Pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana GWK sendiri memastikan bahwa kawasan GWK telah siap menjadi salah satu lokasi kegiatan dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. "Sudah 100 persen, sudah selesai," kata Direktur Operasional Taman Budaya GWK Stefanus Yonathan Astayasa, Jumat kemarin.
Presiden Joko Widodo dan kepala delegasi anggota G20 dijadwalkan untuk makan malam di Taman Budaya GWK pada 15 November. Menurut Stefanus, lokasi yang akan digunakan untuk acara adalah Lotus Pond, tengara (landmark) terbesar yang ada di GWK. Sejumlah lokasi di GWK, termasuk Lotus Pond, tidak dibuka untuk umum karena sedang disiapkan untuk tempat jamuan forum internasional tersebut. Lokasi yang masih dibuka untuk umum di GWK per hari ini antara lain adalah Plaza Kura-Kura dan area patung besar.
"Kami menyiapkan kelayakan, keindahan dan kerapian yang memang dituntut untuk menjadikan acara G20 sempurna," kata Stefanus. Stefanus dan timnya sudah menyiapkan GWK untuk menjadi lokasi rangkaian acara KTT G20 sejak Juni, setelah mereka dinyatakan terpilih sebagai tempat untuk jamuan makan malam. Selain makan malam, delegasi G20 juga akan menyaksikan penampilan budaya di Taman Budaya GWK.
Menurut dia, salah satu tantangan yang mereka hadapi dalam menyiapkan GWK untuk lokasi jamuan makan malam KTT G20 adalah menyiapkan akses supaya tidak ada antrean. "Kita dituntut membuat beberapa akses alternatif dan itu membutuhkan waktu," kata Stefanus. Kurang dari satu minggu menuju acara puncak Presidensi G20 Indonesia, saat ini GWK sedang mempercantik sejumlah aspek di Taman Budaya supaya terlihat lebih memikat.
Pada, Jumat kemarin TNI dan Polri menggelar gladi utuh pasukan pengamanan VVIP di seluruh lokasi kegiatan KTT G20. Pelaksanaan gladi ini dilakukan dimulai dari Hotel Apurva Kempinski, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dalam gladi ini terdapat 42 rangkaian kegiatan yang disimulasikan pengawalan dan penyambutan para kepala negara mulai dari tiba di lokasi hingga berpindah lokasi. "Hari ini (kemarin) dilaksanakan gladi secara utuh oleh pasukan pengamanan VVIP di seluruh lokasi kegiatan KTT G20," ungkap Irjen Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat kemarin.
Jenderal bintang dua di pundak ini menjelaskan, gladi ini digelar dua sesi. Pertama, pagi hingga siang, gladi dilakukan di Hotel Apurva Kempinski. Kedua, sore hari gladi digelar di Hutan Raya Mangrove Ngurah Rai, Di Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, dan sore harinya di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. "Dalam gladi ini ditinjau langsung oleh bapak Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan," ujarnya.
Dalam pelaksanaan KTT G20, Irjen Dedi menuturkan Indonesia telah menyiapkan kendaraan listrik untuk mobilitas para peserta delegasi dan kepala negara. Ada sebanyak 962 mobil listrik, 454 motor listrik dan 41 bus listrik. "Karena nantinya pada perhelatan puncak KTT G20 tanggal 15-16 November, di kawasan Nusa Dua Bali hanya kendaraan listrik saja yang diperbolehkan untuk beroperasi," katanya.
Menurut Irjen Dedi, penggunaan kendaraan listrik dalam KTT G20 di Bali adalah wujud komitmen Indonesia mendukung transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. "Selain kepala negara yang akan hadir dalam G20 nanti, sejumlah nama besar juga dikonfirmasi hadir," tandasnya.
Sebelumnya pada, Kamis (10/11) Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga melakukan pengecekan setiap Satgas pengamanan KTT G20. Jenderal Andika melakukan pengecekan untuk memastikan para prajuritnya yang telah dibagikan dalam bentuk Satgas sudah berada pada posisi masing-masing dan memahami lingkungan dan tugas yang diberikan.
Sebelum turun meninjau lokasi tempat acara, terlebih dahulu Panglima TNI menerima laporan kesiapan pengamanan yang disampaikan oleh Letkol Inf I Dewa Ketut Darmada, selaku Komandan Komplek (Danplek) Pengamanan Hotel The Apurva Kempinski. Untuk memastikan para prajuritnya sudah memahami masing-masing tugas yang diembankan, Jenderal Andika tetap melakukan pengecekan detail.
Panglima melakukan pengecekan detail di setiap pos, utamanya di Hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang merupakan tempat pertemuan para kepala negara pada 15-16 November ini. Pengecekan pengamanan ini sangat penting dan perlu dilakukan mengingat pertemuan nanti dihadiri para elite dari berbagai negara.
TNI menjadi garda terdepan dan penanggungjawab Keamanan KTT G20 bekerja berdasarkan Keppres RI Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022. Dalam kegiatan pengecekan itu, Panglima TNI didampingi Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, selaku Dansatgas Pamwil VVIP Presidensi KTT G20 dan Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Sachono, selaku Dansatgas Evakuasi.
Selesai mendampingi Panglima TNI dalam melaksanakan peninjauan, Pangdam IX/Udayana memberikan arahan kepada para Dansubsatgas Pengamanan Wilayah. Pangdam menegaskan bahwa tugas ini merupakan kehormatan negara, sehingga semuanya harus selalu fokus dalam melaksanakan tugas. “Selalu laksanakan koordinasi dengan baik di lapangan dan mari kita bersama-sama berjuang untuk mensukseskan kegiatan ini agar hasilnya sesuai harapan kita semua,” tegas jenderal bintang dua di pundak ini.
Di sisi lain, Satgas Medis Pam VVIP, gelar latihan evakuasi medis. Satgas medis yang tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu pengamanan (Kogabpadpam) VVIP KTT G-20 melaksanakan latihan evakuasi medis dalam hal ini penggunaan Mini ICU Helly yang terbang dari Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kita, Badung, menuju hellypad Peninsula Nusa Dua Bali, Kecamatan Kita Selatan, Badung.
Mini ICU Helly, merupakan suatu alat transportasi medis udara yang dilengkapi peralatan medis pendukung pasien, untuk bisa ditransfer dengan stabil sampai di tempat tujuan rumah sakit rujukan. Mini ICU Helly diperlukan dalam rangka mempercepat proses evakuasi pasien menuju RS rujukan, dan juga menjadi alternatif apabila via darat tidak memungkinkan karena alasan keamanan. Fungsi alat ini adalah untuk mendukung kestabilan pasien sampai RS rujukan.
Pengawak Mini ICU Helly adalah Dokter Anestesiologist dan Konsultan Intensif Care (KIC) yang memiliki kualifikasi flight Surgeon, kemudian perawat/paramedis yang memiliki kualifikasi Perawat ICU. Dalam pelaksanaannya harus menjadi satu team yang solid dengan Crew pesawat Helly karena setiap pergerakan harus sepengetahuan pilot dan Crew. Sedangkan peralatannya, diantaranya alat monitor tanda vital tensi, nadi, saturasi, irama jantung, Sumber oxygen, alat DC shock, alat ventilator, alat pengelolaan jalan nafas, seperti laryngoskopy, tube, alat bagging dan alat pendukung lainnya. Kemudian Alat infus pump, alat syrng pump, Alat suction, obat-obat emergensi, alat atau bahan medis habis pakai, dan Brankar, Strecher. Selain Mini ICU Helly, dalam pelaksanaan KTT G20, Satgas Medis juga menempatkan Mini ICU di Hotel Apurva, Hotel Sofitel, Garuda Wisnu Kencana, Taman Manggrove, dan Pantai Serangan. *pol, ant
1
Komentar