Kematian Akibat Rabies Tinggi
Buleleng Rancang Vaksinasi Rabies ala PMK
SINGARAJA, NusaBali
Jumlah kasus kematian akibat rabies di Kabupaten Buleleng cukup tinggi.
Sepanjang bulan Januari hingga awal November tahun 2022, sudah ada 9 oramg korban yang meninggal suspek rabies. Terbaru, seorang bocah berumur 4 tahun di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Buleleng, meninggal, Senin (8/11), akibat penyakit ini.
Jumlah kasus Gigitan Hewan Penyebar Rabies (GHPR) juga meningkat pada tahun ini. Hingga menjelang tutup tahun tercatat ada 6.026 kasus gigitan. Angka ini meningkat drastis dibanding tahun 2021 lalu dengan sebanyak 2.487 kasus. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, terus berupaya menekan tingginya kasus gigitan anjing rabies dengan vaksinasi.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Made Sumiarta mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kasus kematian akibat rabies di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan. Ia masih menunggu kesiapan desa tersebut, untuk melakukan vaksinasi atau eliminasi tertarget terhadap anjing-anjing liar yang ada wilayah tersebut.
"Kami masih berkoordinasi untuk menentukan langkah-langkah yang dilakukan, seperti pelaksanaan vaksinasi atau eliminasi anjing liar di wilayah tersebut," ujarnya, dikonfirmasi Jumat (11/11) siang.
Kata Sumiarta, pihaknya tekah menerjunkan tim penyuluh lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait tata cara penanganan kasus gigitan anjing. Serta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meliarkan anjing peliharaannya. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi.
Sumiarta menyebutkan, akan membuat skema penanganan vaksinasi mirip dengan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Yakni dilakukan dengan masif ke desa-desa. Tim Dinas Pertanian akan disebar untuk melakukan penyisiran ke desa yang masuk dalam zona merah rabies, untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing.
"Kami sisir zona merah dulu, ada sekitar 90 desa yang masuk zona merah dengan total 174 kasus gigitan. Sedangkan progres vaksinasi anjing sudah sekitar 50 persen dari total 93.000 ekor populasi anjing sekitar Buleleng. Untuk jumlah vaksin yang digunakan sejauh ini masih cukup," kata Sumiarta.
Dalam kegiatan pencegahan rabies itu pihak Dinas Pertanian juga akan melibatkan seluruh desa adat dan desa dinas, untuk membuat aturan dan awig-awig atau perarem rabies. Dengan aturan itu masyarakat diharapkan lebih disiplin memelihara anjing, dengan tidak meliarkannya.*mz
1
Komentar