IPB Internasional Resmikan 'Paon Bali', Tempat Belajar Kuliner Tradisional Bali
IPB Internasional
IPB Internasional Bali
Paon Bali
Kuliner Bali
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Institut Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional melaunching 'Paon Bali' sebagai wadah pelestarian kuliner khas Bali.
Peresmian Paon Bali dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di Kampus IPB Internasional, Jalan Kecak Nomor 12, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara, Sabtu (12/11/2022).
Wagub dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas upaya IPB Internasional membuat Paon Bali untuk melestarikan budaya masakan yang diwariskan leluhur Bali.
Wagub mengatakan, paon bagi orang Bali bukan sekadar tempat mengolah bahan makanan, namun ada filosofi yang dijadikan dasar pembangunannya. "Paon (dapur) Bali punya pemahaman yang sangat kompleks sekali," kata Wagub Cok Ace.
Paon dalam tradisi Bali, lanjut Wagub, dibangun pada bagian selatan area rumah, di mana Dewa Brahma berstana sebagai penguasa arah selatan. Ditambahkannya, bahwa dapur orang Bali biasanya berdekatan dengan gapura rumah, sehingga setiap tamu yang datang selalu melewati area paon.
"Secara filosofi adalah sebagai pengeruatan, kalau ada yang datang membawa keletehan, hal-hal yang tidak baik, kalau sudah melewati dapur, sudah dilebur Batara Brahma," kata Guru Besar ISI Denpasar ini.
Paon Bali IPB Internasional merupakan area khusus yang dilengkapi arsitektur kuno khas Bali seperti angkul-angkul (gapura) khas Bali, jineng, paon, serta museum yang berisikan alat-alat tradisional yang digunakan leluhur Bali untuk memasak dan menghidangkan makanan, seperti semprong, sepit, dandang, siut,dan lainnya.
Rektor IPB Internasional Dr I Made Sudjana SE MM CHT CHA, menyampaikan Paon Bali dibangun dengan semangat melestarikan tradisi-tradisi Bali.
Sudjana mengajak masyarakat Bali untuk menjaga dan mengembangkan warisan leluhur, sehingga generasi muda Bali nantinya tidak lupa dengan akar budayanya. Sudjana juga berharap masakan Bali dapat lebih diperkenalkan kepada masyarakat dunia.
Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun yang menaungi IPB Internasional, Dr Drs I Nyoman Gede Astina MPd CHT CHA, dalam sambutannya melalui daring juga menyampaikan bahwa Paon Bali bertujuan untuk menggali dan mengembangkan kuliner warisan leluhur Bali.
"Untuk siapa saja, terutama mahasiswa yang melakukan penelitian-penelitian tentang masakan Bali," kata Astina.
Astina mengungkapkan, saat ini masakan Bali belum banyak disajikan di restoran-restoran internasional di Bali, baru berkisar 5-10 persen dari seluruh masakan yang disajikan.
"Ini sangat memprihatinkan, oleh karena itu kita harus berbuat sesuatu, supaya masakan Bali bisa diterima internasional," sebutnya.
Menurut Astina, wisatawan asing menghargai makanan mulai dari penampilan makanan, rasa, kebersihan, hingga nilai gizinya. Untuk itu Astina mengatakan, Paon Bali juga memberikan kesempatan pengembangan kuliner tradisional Bali agar mengikuti kemajuan zaman.
Paon Bali, kata Astina, akan terus dikembangkan hingga nantinya juga bisa menjadi sebuah museum tempat masyarakat maupun mahasiswa termasuk mahasiswa asing belajar tentang masakan Bali. *cr78
1
Komentar