Vaksinasi PMK di Tabanan Capai 80,82 Persen
TABANAN, NusaBali
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tabanan sudah mencapai 80,82 persen untuk sapi, kambing dan babi.
Capaian ini sudah menyasar di 10 kecamatan, namun belum seluruhnya tuntas. Petugas pun saat ini fokus melakukan vaksinasi di Kecamatan Pupuan.
Dari data Dinas Pertanian Tabanan, vaksinasi sapi sudah mencapai 31.347 ekor, sementara booster di angka 8.114 dari populasi 38.114. Untuk babi sudah mencapai 25.998, dari populasi 30.331 ekor. Sementara untuk booster masih belum dilakukan. Lalu vaksinasi kambing sudah mencapai 246 dari jumlah populasi 2.812 orang.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Gede Parta Ariana mengatakan, Dinas Pertanian masih terus fokus melaksanakan vaksinasi PMK. Saat ini populasi kambing, sapi, dan babi di 10 kecamatan sudah menjadi atensi untuk divaksin. "Sasaran kita sudah sampai 10 kecamatan tapi belum tuntas karena bertahap," kata Parta Ariana, Minggu (13/11).
Menurutnya dari 10 kecamatan ini Kecamatan Pupuan yang sekarang tengah digenjot untuk pelaksanaanya. Pupuan sekarang menjadi sasaran karena diambil terakhir mengingat jumlah populasi sapi, babi, dan kambing paling sedikit dibandingkan kecamatan lain. "Kami awalnya vaksinasi menyasar daerah yang memiliki populasi terbanyak," jelasnya.
Kendatipun sasaran vaksinasi belum tuntas, kata Parta Ariana, capaian vaksinasi PMK di Tabanan sudah mencapai 80,82 persen. Populasi yang belum disasar akan dilakukan secara bertahap. "Setiap harinya vaksinasi terus dilakukan jadwal dibuat langsung oleh masing-masing Puskeswan," tegasnya.
Sementara di sisi lain untuk pelaksanaan vaksinasi rabies massal di Tabanan tahun ini tak diadakan. Namun akan dijadwalkan tahun 2023. Sayangnya untuk kepastian bulannya masih belum diketahui menunggu petunjuk Provinsi Bali. "Vaksinasi rabies tahun depan mulai, bulannya belum kita tahu, masih nunggu," tandasnya.
Mengenai kasus rabies di Tabanan saat ini hingga bulan Mei 2022 tercatat sudah terjadi enam kasus, salah satunya menggigit bocah usia 6 tahun. Sedangkan di tahun 2021 hanya ada satu kasus. *des
1
Komentar