Fraksi Hanura Pertanyakan Gelar Pahlawan Ida I Dewa Agung Jambe
Bupati Suwirta mengatakan Ida I Dewa Agung Jambe masih dalam daftar antrean penetapan pahlawan nasional.
SEMARAPURA, NusaBali
Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, memimpin rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2023 di ruang sidang Sabha Nawa Natya DPRD Klungkung, Senin (14/11). Rapat paripurna yang dihadiri Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ini disiarkan secara live melalui video conference disaksikan para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Klungkung. Fraksi Hanura pertanyakan penetapan gelar pahlawan nasional untuk Raja Klungkung Ida I Dewa Agung Jambe yang belum terwujud.
Luh Andriani yang membacakan pemandangan umum Fraksi Hanura juga menanyakan pembangunan patung Ida I Dewa Agung Jambe yang belum terwujud. “Kami mohon penjelasan saudara Bupati, kenapa Ida I Dewa Agung Jambe belum mendapat gelar pahlawan nasional. Kenapa patung Raja Klungkung ini juga belum terwujud?” tanya Andriani. Terkait perubahan nama dari monumen dan Lapangan Puputan Klungkung menjadi Monumen Ida Dewa Agung Jambe dan Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Fraksi Partai Hanura mengusulkan agar diikuti perubahan nama jalan yaitu Jalan Untung Surapati menjadi Jalan Ida I Dewa Agung Jambe.
Fraksi Hanura mengusulkan perubahan nama Jalan Untung Surapati menjadi Jalan Ida I Dewa Agung Jambe agar generasi penerus tahu jika di Kabupaten Klungkung pernah ada raja yang gigih berjuang melawan penjajah. Hanya saja pertanyaan dan usulan dari Fraksi Hanura akan dijawab oleh bupati pada rapat paripurna selanjutnya. Sebelumnya, Pemkab Klungkung mengusulkan Ida I Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional. Namun Presiden Jokowi belum menetapkan Ida I Dewa Agung Jambe yang gugur dalam perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908 sebagai pahlawan nasional pada Tahun 2022 ini.
Ada 5 pahlawan nasional yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, di Jakarta, Kamis (3/11). Masing-masing Dr dr H R Soeharto asal Jawa Tengah, KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam pada tahun 1937-1989 dari Daerah Istimewa Yogyakarta, dr Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, H Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, dan KH Ahmad Sanusi (alm) dari Jawa Barat. Bupati Suwirta mengatakan Ida Dewa Agung Jambe sudah masuk dalam daftar sebagai pahlawan nasional, masih dalam daftar antrean penetapan. “Kami berharap tahun depan sudah bisa ditetapkan,” harap Bupati Suwirta. *wan
Luh Andriani yang membacakan pemandangan umum Fraksi Hanura juga menanyakan pembangunan patung Ida I Dewa Agung Jambe yang belum terwujud. “Kami mohon penjelasan saudara Bupati, kenapa Ida I Dewa Agung Jambe belum mendapat gelar pahlawan nasional. Kenapa patung Raja Klungkung ini juga belum terwujud?” tanya Andriani. Terkait perubahan nama dari monumen dan Lapangan Puputan Klungkung menjadi Monumen Ida Dewa Agung Jambe dan Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Fraksi Partai Hanura mengusulkan agar diikuti perubahan nama jalan yaitu Jalan Untung Surapati menjadi Jalan Ida I Dewa Agung Jambe.
Fraksi Hanura mengusulkan perubahan nama Jalan Untung Surapati menjadi Jalan Ida I Dewa Agung Jambe agar generasi penerus tahu jika di Kabupaten Klungkung pernah ada raja yang gigih berjuang melawan penjajah. Hanya saja pertanyaan dan usulan dari Fraksi Hanura akan dijawab oleh bupati pada rapat paripurna selanjutnya. Sebelumnya, Pemkab Klungkung mengusulkan Ida I Dewa Agung Jambe sebagai pahlawan nasional. Namun Presiden Jokowi belum menetapkan Ida I Dewa Agung Jambe yang gugur dalam perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908 sebagai pahlawan nasional pada Tahun 2022 ini.
Ada 5 pahlawan nasional yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, di Jakarta, Kamis (3/11). Masing-masing Dr dr H R Soeharto asal Jawa Tengah, KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam pada tahun 1937-1989 dari Daerah Istimewa Yogyakarta, dr Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, H Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, dan KH Ahmad Sanusi (alm) dari Jawa Barat. Bupati Suwirta mengatakan Ida Dewa Agung Jambe sudah masuk dalam daftar sebagai pahlawan nasional, masih dalam daftar antrean penetapan. “Kami berharap tahun depan sudah bisa ditetapkan,” harap Bupati Suwirta. *wan
1
Komentar