Razia di Gilimanuk, Duktang dan WNA Diperiksa
Razia kependudukan dilaksanakan untuk mendukung serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka event KTT G20 di Bali.
NEGARA, NusaBali
Dalam upaya mendukung pengamanan KTT G20, petugas gabungan di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, menggelar sidak penduduk pendatang (duktang), Minggu (13/11) malam. Selain ke tempat kos, sidak duktang bersama petugas Imigrasi ini juga turun ke sejumlah pondok wisata.
Kegaiatan sidak duktang tersebut dilaksanakan pada sekitar pukul 20.30 Wita. Sidak duktang yang dipimpin oleh Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, itu melibatkan berbagai petugas gabungan. Di antaranya dari Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Singaraja, Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, pihak BIN, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para Kepala Lingkungan (Kaling) beserta RT se-Gilimanuk, Linmas, Banser, serta Pecalang Desa Adat Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma alias Gus Tony, Senin (14/11), mengatakan, sidak kependudukan serentak di 6 lingkungan se-Kelurahan Gilimanuk. Target dalam kegiatan sidak tersebut, tidak hanya fokus menyasar para duktang di rumah-rumah kos. Namun turut menyasar para Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di sejumlah tempat penginapan ataupun home stay (pondok wisata) di Gilimanuk. "Selain ke kos-kosan dan home stay, kami juga ada menyasar para karyawan tempat perusahaan ikan hias dan terumbu karang di Gilimanuk. Perusahaan-perusahaan itu kita sasar karena disanyalir di sana ada beberapa penduduk non permanen yang belum lapor diri," ujar Gus Tony.
Dari hasil sidak tersebut, ditemukan sebanyak 47 orang duktang yang belum melengkapi surat keterangan penduduk non permanen (SKPNP). Di samping itu, juga ditemukan 3 orang WNA yang menginap di beberapa home stay di Gilimanuk. Dari 3 WNA itu, 2 orang asal Inggris dan 1 orang asal Belanda.
Terhadap para duktang yang belum lapor diri, petugas sempat mengamankan KTP masing-masing duktang tersebut. Mereka pun diminta datang mengambil KTP ke Kantor Lurah Gilimanuk pada Senin kemarin, untuk mendapat pembinaan dan segera mengurus SKPNP.
Sedangkan 3 WNA yang ditemukan dalam sidak tersebut, hanya didata oleh pihak Imigrasi. Kemudian dari Lurah juga menyarankan kepada para pemilik home stay agar lebih pro aktif melaporkan para tamu mereka ke pihak kepolisian dan kelurahan.
"Sementara belum ada ditemukan hal-hal yang mencurigakan. Namun kita juga imbau kepada para penduduk non permanen, termasuk para pemilik rumah kos, home stay, termasuk pengusaha-pengusaha untuk ikut menjaga situasi keamanan di Gilimanuk," ucap Gus Tony. *ode
Kegaiatan sidak duktang tersebut dilaksanakan pada sekitar pukul 20.30 Wita. Sidak duktang yang dipimpin oleh Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, itu melibatkan berbagai petugas gabungan. Di antaranya dari Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Singaraja, Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, pihak BIN, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para Kepala Lingkungan (Kaling) beserta RT se-Gilimanuk, Linmas, Banser, serta Pecalang Desa Adat Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma alias Gus Tony, Senin (14/11), mengatakan, sidak kependudukan serentak di 6 lingkungan se-Kelurahan Gilimanuk. Target dalam kegiatan sidak tersebut, tidak hanya fokus menyasar para duktang di rumah-rumah kos. Namun turut menyasar para Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di sejumlah tempat penginapan ataupun home stay (pondok wisata) di Gilimanuk. "Selain ke kos-kosan dan home stay, kami juga ada menyasar para karyawan tempat perusahaan ikan hias dan terumbu karang di Gilimanuk. Perusahaan-perusahaan itu kita sasar karena disanyalir di sana ada beberapa penduduk non permanen yang belum lapor diri," ujar Gus Tony.
Dari hasil sidak tersebut, ditemukan sebanyak 47 orang duktang yang belum melengkapi surat keterangan penduduk non permanen (SKPNP). Di samping itu, juga ditemukan 3 orang WNA yang menginap di beberapa home stay di Gilimanuk. Dari 3 WNA itu, 2 orang asal Inggris dan 1 orang asal Belanda.
Terhadap para duktang yang belum lapor diri, petugas sempat mengamankan KTP masing-masing duktang tersebut. Mereka pun diminta datang mengambil KTP ke Kantor Lurah Gilimanuk pada Senin kemarin, untuk mendapat pembinaan dan segera mengurus SKPNP.
Sedangkan 3 WNA yang ditemukan dalam sidak tersebut, hanya didata oleh pihak Imigrasi. Kemudian dari Lurah juga menyarankan kepada para pemilik home stay agar lebih pro aktif melaporkan para tamu mereka ke pihak kepolisian dan kelurahan.
"Sementara belum ada ditemukan hal-hal yang mencurigakan. Namun kita juga imbau kepada para penduduk non permanen, termasuk para pemilik rumah kos, home stay, termasuk pengusaha-pengusaha untuk ikut menjaga situasi keamanan di Gilimanuk," ucap Gus Tony. *ode
Komentar