Ratusan Wisman Berwisata di Sekitar Pulau Menjangan hingga Gelar City Tour
Kapal Pesiar Oceania Regatta Sandar di Buleleng, Pertama Kali Setelah Pandemi Melandai
Wisatawan yang datang rata-rata sudah berumur 60 tahun ke atas, dari 341 orang yang memutuskan untuk berwisata di Buleleng di hari pertama sejumlah 180 orang.
SINGARAJA, NusaBali
Kapal Pesiar Oceania Regatta Cruise sandar di Pelabuhan Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Selasa (15/11) pukul 7.15 Wita. Kapal pesiar yang membawa 341 orang wisatawan mancanegara (Wisman) ini akan menginap di perairan Buleleng sebelum melanjutkan perjalanan ke Singapura pada, Rabu (16/11) malam. Oceania Regatta Cruise, menjadi kapal pesiar pertama yang bersandar di Buleleng setelah pandemic Covid-19 melandai. Terakhir kapal pesiar bersandar sebelum pandemi pada tahun 2019 lalu.
Terpantau kemarin, setelah kapal sandar, seratusan wisatawan mulai turun dari kapal. Mereka disambut tari pendet sebelum berwisata di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) yang ditawarkan. Kunjungan kapal pesiar ini sebelumnya memang sudah direncanakan. Oceania Regatta dialihkan ke Buleleng karena tak diizinkan bersandar di Pelabuhan Benoa terkait pelaksanaan KTT G20.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan wisatawan yang datang kali ini rata-rata sudah berumur 60 tahun ke atas. Dari 341 orang penumpang, yang memutuskan untuk berwisata di Buleleng di hari pertama sejumlah 180 orang. "Sebanyak 24 orang memilih untuk berwisata di seputaran Pulau Menjangan dan Plataran (Plataran Resort) wilayah Gerokgak.
Mereka yang tergolong lansia ini memilih hanya melihat hutan, snorkling, melihat burung, jungle tracking, lebih banyak kegiatan bersantai di seputaran kawasan wisata," jelas Dody. Selain di kawasan Buleleng barat, sebagian pelayaran yang turun juga ada yang memilih berwisata di Buleleng selatan dengan melihat perkebunan kopi dan industri pengolahannya hingga pemandangan terasering.
City tour di seputaran Kota Singaraja yang menyuguhkan wisata sejarah kolonial hingga masa kerajaan, hingga wisata religi di wilayah Buleleng timur. Di luar yang mendaftarkan diri di agensi mereka, para wisatawan kapal pesiar juga menyiapkan transportasi lain yang standby di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang. Dody pun berharap kapal pesiar bisa datang ke Buleleng secara berkelanjutan. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi kapal dan sudah menjadwalkan kedatangannya pada tahun 2024 mendatang.
Sementara itu salah seorang wisatawan, Marvin asal Australia mengatakan merasa penasaran dengan cerita orang-orang yang pernah berwisata di Buleleng. “Kami tidak sabar untuk menikmati sesuatu yang berbeda dari Buleleng ini. Kami dengar dari orang-orang tempatnya sangat nyaman dan asri,” kata dia. *k23
Terpantau kemarin, setelah kapal sandar, seratusan wisatawan mulai turun dari kapal. Mereka disambut tari pendet sebelum berwisata di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) yang ditawarkan. Kunjungan kapal pesiar ini sebelumnya memang sudah direncanakan. Oceania Regatta dialihkan ke Buleleng karena tak diizinkan bersandar di Pelabuhan Benoa terkait pelaksanaan KTT G20.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan wisatawan yang datang kali ini rata-rata sudah berumur 60 tahun ke atas. Dari 341 orang penumpang, yang memutuskan untuk berwisata di Buleleng di hari pertama sejumlah 180 orang. "Sebanyak 24 orang memilih untuk berwisata di seputaran Pulau Menjangan dan Plataran (Plataran Resort) wilayah Gerokgak.
Mereka yang tergolong lansia ini memilih hanya melihat hutan, snorkling, melihat burung, jungle tracking, lebih banyak kegiatan bersantai di seputaran kawasan wisata," jelas Dody. Selain di kawasan Buleleng barat, sebagian pelayaran yang turun juga ada yang memilih berwisata di Buleleng selatan dengan melihat perkebunan kopi dan industri pengolahannya hingga pemandangan terasering.
City tour di seputaran Kota Singaraja yang menyuguhkan wisata sejarah kolonial hingga masa kerajaan, hingga wisata religi di wilayah Buleleng timur. Di luar yang mendaftarkan diri di agensi mereka, para wisatawan kapal pesiar juga menyiapkan transportasi lain yang standby di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang. Dody pun berharap kapal pesiar bisa datang ke Buleleng secara berkelanjutan. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi kapal dan sudah menjadwalkan kedatangannya pada tahun 2024 mendatang.
Sementara itu salah seorang wisatawan, Marvin asal Australia mengatakan merasa penasaran dengan cerita orang-orang yang pernah berwisata di Buleleng. “Kami tidak sabar untuk menikmati sesuatu yang berbeda dari Buleleng ini. Kami dengar dari orang-orang tempatnya sangat nyaman dan asri,” kata dia. *k23
1
Komentar