Pagi Ini, Pemimpin Negara G20 Tanam Bibit Mangrove
DENPASAR, NusaBali
Kawasan hutan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai akan menjadi saksi bisu para pemimpin negara G20 melakukan penanaman bibit pohon mangrove.
Pada Rabu (16/11) pagi ini sekitar pukul 09.00 Wita para kepala negara atau kepala pemerintahan akan melakukan 'ritual' menanam bibit mangrove jenis Rhizopora mucronata pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Ada 41 lubang tanam yang dipersiapkan untuk para kepala negara G20 dan negara undangan menanam bibit mangrove. Lokasi persis penanaman bibit mangrove dilakukan di tengah-tengah bangunan kayu berbentuk elips di area Tahura Estuari DAM, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Sebagai salah satu venue utama gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pembangunan beberapa fasilitas penunjang telah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di kawasan Tahura Ngurah Rai ini.
Penataan kawasan Tahura Ngurah Rai sebagai showcase mangrove dibagi menjadi dua area, yakni area Estuari DAM dan area MIC (Mangrove Information Center) yang berada di sebelah timur area Estuari DAM. Adapun penataan Estuary DAM melingkupi monumen G20 di pintu masuk, parkir kepala negara, bangunan wantilan, area Beji, tracking kepala negara, production house area, germination house area, open growth area, pura melasti, Pura Ratu Mas Kongco, dan waduk muara (Estuari DAM). Sementara pada area MIC mencakup penataan bangunan ticketing, tracking pejalan kaki, menara pandang, dan viewing dock.
Khusus pada bagian area penyemaian bibit mangrove terdapat bangunan Germination House (GH) dengan kapasitas 600 ribu bibit per tahunnya dan Nursery Bed (OGA) dengan kapasitas hingga 6 juta per tahun. Pada Germination House terdapat berbagai jenis pohon mangrove, meliputi Avicenia alba, Avicenia marina, Bruguiera cylindrica, Bruguiera hainesii, Bruguiera parviflora, Bruguiera sexangula, Ceriops australis, dan Ceriops zippeliana.
Sementara itu pada Nursery Bed terdapat bibit mangrove jenis Avicenia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, dan Rhizopora stylosa. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, I Made Teja, dimintai keterangan pada, Selasa (15/11) mengatakan jika agenda penanaman bibit mangrove para kepala negara sudah siap 100 persen. Pantauan NusaBali, Selasa sore tampak panitia sibuk melakukan persiapan. Di tengah wantilan sudah ditempatkan beberapa kursi dan rangkaian bunga yang siap menyambut para pemimpin negara.
Ratusan penjor berukuran besar juga tampak menghiasi area venue, mulai dari jalan masuk di mana berdiri megah Monumen G20 hingga jalur keluar kawasan penanaman mangrove. Personel TNI/Polri dan pecalang juga tampak bersiaga di kawasan yang juga terdapat tempat ibadah Pura Candi Narmada dan Griya Kongco Dwipayana tersebut. Mereka berjaga mulai dari pintu masuk, di sekitar wantilan, dan di pintu keluar.
Made Teja mengungkapkan kegiatan penanaman mangrove akan dihadiri peserta secara sangat terbatas. "Itu terbatas sekali, saya pun tidak bisa masuk," ujarnya. Kadis Made Teja mengatakan event di Tahura Ngurah Rai akan menunjukkan kepada dunia bahwa Bali memiliki kawasan hutan mangrove yang terjaga baik dan punya potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Lebih jauh disampaikannya setelah pergelaran KTT G20 pemanfaatan kawasan Tahura Ngurah Rai yang sudah dipercantik masih belum dipastikan. Meskipun Tahura Ngurah Rai berada di bawah wewenang Pemprov Bali, namun akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai pengelolaannya pasca KTT G20. "Nanti Pak Gubernur punya rencana lebih lanjut dengan Pemerintah Kota Denpasar dengan Pemerintah Pusat, nanti kita kolaborasi," ungkapnya.
Perlu diketahui, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB (Produk Domestik Bruto) dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 nanti, Indonesia mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 Tahun 2022. Dalam presidensi ini Indonesia mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger' atau 'Pulih Bersama, Bangkit Perkasa'. *cr78
1
Komentar