HUT Ke-13 Mangupura Jadi Momentum Introspeksi
MANGUPURA, NusaBali.com – HUT ke-13 ibukota Kabupaten Badung menjadi momentum introspeksi bagi jajaran pemerintahan kabupaten berlambang keris.
Seruan ini kompak disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Badung I Putu Parwata dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pada acara puncak HUT Ke-13 Mangupura, Rabu (16/11/2022) usai upacara bendera dan sidang paripurna istimewa.
“Menghadapi tahun 2023, kita harus introspeksi. Bagaimana kita memberdayakan dan mendorong potensi-potensi yang ada di Kabupaten Badung,” ujar Parwata usai memimpin upacara bendera peringatan HUT Mangupura di Lapangan Puspem Badung.
Seruan sekaligus peringatan ini merujuk kepada masa pandemi Covid-19 yang sudah dilalui selama dua tahun ke belakang. Pada masa tersebut, Kabupaten Badung yang bergantung pada sektor pariwisata benar-benar gigit jari karena kehilangan sumber pemasukan.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa potensi lain di Badung harus segera dikembangkan sebagai penunjang pariwisata maupun sebagai sektor independen apabila kondisi global kembali merusak dunia pelancongan.
Parwata mengutip pernyataan Gubernur Koster yang mengarahkan agar ada pengembangan sektor lain di Bali seperti perkebunan, perikanan, pertanian, industri kreatif, dan UMKM yang selama pandemi jadi buffer (penyangga) perekonomian.
“Ini yang perlu didorong sehingga apa yang dikhawatirkan seperti krisis pangan itu, Badung bisa mengantisipasi lebih awal. Karena bagaimana pun krisis pangan akan memantik krisis yang lain,” tegas Parwata.
Pernyataan yang serupa diutarakan oleh Wabup Suiasa yang menyerukan agar ada tindakan introspeksi bersama mengenai apa yang sudah dikerjakan, sedang dikerjakan, dan akan dikerjakan oleh jajaran Pemkab Badung.
“HUT Mangupura ini momentum introspeksi dan kontemplasi atas apa yang sedang dikerjakan, sudah dan akan dikerjakan,” ungkap Suiasa dalam sambutannya pada sidang istimewa DPRD Kabupaten Badung.
Bedanya, ia menegaskan bahwa Pemkab Badung pada tahun 2023 akan berkutat pada masalah penyejahteraan masyarakat pasca diterjang pandemi. Termasuk di dalamnya adalah menekan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen. Target ini dinilai realistis lantaran saat ini hanya terdapat 0,04 persen atau sekitar 310 keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem.
“Ini yang mau dinolkan pada tahun 2023,” tandas Wabup Suiasa usai menghadiri sidang istimewa. *rat
1
Komentar