Genangan di Jalan Siligita Sempat Bikin Khawatir, Ternyata Airnya Cepat Surut
MANGUPURA, NusaBali.com – Kawasan Nusa Dua yang menjadi lokasi KTT G20 akhirnya diguyur hujan deras pada Rabu (16/11/2022) siang. Bahkan Jalan Siligita yang menjadi salah satu akses delegasi sempat mengalami genangan yang membuat khawatir masyarakat akan mengganggu akses para delegasi.
Setelah KTT G20 hari pertama berlangsung dalam cuaca cerah, termasuk pada Rabu pagi hingga siang bersahabat, curah hujan tak tertahankan sekitar pukul 14.00. Hujan yang berlangsung di Nusa Dua, Jimbaran hingga Denpasar itu pun berlangsung sekitar dua jam.
Curah hujan yang lumayan tinggi membuat Jalan Siligita yang sebelumnya memang langganan tergenang, tidak terelakkan kembali tergenang.
Jalan Siligita sendiri menjadi vital karena menjadi akses jalan menuju akomodasi delegasi seperti The St Regis Bali Resort, Mulia Resort, The Ritz Carlton, hingga The Apurva Kempinski.
Beruntung genangan yang sempat viral di media sosial ini tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 17.00 Wita, jalanan ini sudah terlihat kering.
Kepada NusaBali.com, salah satu warga, Ayu Ratih mengungkapkan kejadian banjir ini sering terjadi.
“Memang sering terjadi banjir kalau hujan,” ujar Ayu Ratih ketika ditemui di toko sembako miliknya, Rabu (16/11/2022) petang.
Lebih lanjut ia mengungkapkan penyebab kebanjiran ini karena kawasan tersebut merupakan dataran rendah dan mendapat kiriman air dari atas. Kendati demikian, akibat air kiriman dari atas tersebut membuat luapan banjir tersebut sampai masuk ke teras tokonya.
“Terkendala sekali, apalagi banjirnya sampai di halaman toko saya. Tadi lumpurnya sampai masuk juga, jadi setelah banjir saya langsung membersihkan lumpur-lumpur tersebut. Sudah biasa kalau hujan lebat kendalanya pasti banjir dan lumpur,” papar wanita yang tinggal di kawasan Banjar Pemingi, Nusa Dua.
Ia memperkirakan genangan air tidak berlangsung lama, setelah hujan berhenti sekitar pukul 16.00 Wita, genangan air sudah surut sebelum pukul 17.00 Wita. Mengingat, kawasan tersebut digunakan sebagai salah satu akses utama bagi delegasi KTT G20 membuat sejumlah jalan yang tergenang banjir langsung ditangani oleh petugas.
“Tadi ada petugas kebersihan yang membuka penutup got agar airnya biar cepet surut karena gotnya sudah penuh dengan lumpur,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, salah satu pedagang yang tak jauh dari lokasi Toko Ayu Ratih, I Made Pindah, mengungkapkan banjir yang terjadi saat ini cepat surut.
“Cepat surut karena ada penanganan langsung, tetapi air banjir tetap masuk sampai ke dalam warung,” ujar pemilik warung Melati, I Made Pindah.
Lebih lanjut, salah satu warga yang tinggal di kawasan Jalan Siligita, Nusa Dua menjelaskan terjadinya banjir setiap hujan di daerah tersebut dikarenakan kapasitas got yang tidak mencukupi debit air yang mengalir saat terjadi hujan.
Karena sering kalau tidak adanya pembersihan sisa-sisa endapan lumpur yang ada di got serta adanya pemasukan kabel yang membuat kapasitas atau daya tampung air pada got berkurang.
“Sehingga dengan hal itu terjadi perubahan arah pengaliran air dikarenakan adanya pembangunan hotel di daerah Pemingi,” duga pria yang tidak ingin disebutkan namanya ini.
Biasanya, kata dia, banjir berlangsung cukup lama karena curah hujan yang tinggi. Tetapi dengan adanya anggota kebersihan maupun personel kepolisian yang bertindak cepat untuk mengatasi banjir yang ada di kawasan ini membuat banjir bisa surut lebih cepat dari biasanya.
“Mungkin dibantu agar akses jalan dapat digunakan kembali untuk para delegasi KTT G20. Sehingga genangan banjir terjadi kurang lebih selama satu jam,” paparnya.
Ia dan warga sekitar pun berharap, pemerintah mengadakan pembersihan got secara menyeluruh dan berkala terutama pada sumber banjir di kawasan Jalan Siligita, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. *ris
1
Komentar