Diduga Dipicu Api Dupa, Warung Ludes Terbakar
NEGARA, NusaBali
Satu unit bangunan warung kelontong di Lingkungan/Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, terbakar pada Selasa (15/11) tengah malam.
Kebakaran yang diduga dipicu karena api dupa, menghanguskan bangunan dan sejumlah barang dagangan di dalam warung. Dari informasi yang dihimpun, kebakaran warung milik Ni Wayan Kari, 64, ini terjadi pada sekitar pukul 24.00 Wita. Kebakaran warung itu, pertama kali diketahui salah seorang tetangga korban, Supiati, 46. Saat itu, saksi Supiati yang hendak menutup korden rumah dan akan beristirahat setelah menonton televisi di dalam rumahnya, sepintas melihat ada cahaya merah dari lubang ventilasi bangunan warung korban.
Merasa penasaran dengan cahaya merah itu, saksi Supiati pun berusaha mengecek keluar rumah, dan melihat ada kobaran api di dalam warung korban. Begitu melihat kebakaran di dalam warung korban, saksi langsung berteriak meminta tolong dan memberitahu keluarga korban.
Sontak sejumlah warga sekitar termasuk keluarga korban yang sedang beristirahat di dalam rumah, langsung berhamburan keluar rumah dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Sejumlah warga juga langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana.
Setelah berusaha dipadamkan warga dan dibantu 3 mobil damkar, api di dalam warung berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 00.40 Wita. Namun sejumlah barang dagangan termasuk areal bangunan di dalam warung hangus terbakar.
Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika saat dikonfirmasi, Rabu (16/11), mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran warung tersebut. Saat terjadi kebakaran itu, warung sudah tutup dan keluarga korban sedang tidur di dalam rumah. Namun kebakaran warung itu diperkirakan mengakibatkan kerugian material sebesar Rp 20 juta.
"Saat diketahui terjadi kebakaran, api sudah membesar. Hampir seluruh barang dagangan korban sudah terbakar. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 20 juta,” ujar Iptu Budi.
Sesuai keterangan korban, sambung Iptu Budi, peristiwa kebakaran itu, diduga berasal dari api dupa yang sempat digunakan korban sembahyang di dalam warung. Sebelum menutup warung pada sekitar pukul 20.00 Wita, korban sempat meninggalkan dupa yang masih nyala pada pelangkiran di dalam warung.
“Diperkirakan karena api dupa. Kemarin juga sudah dicek, memang bekas sumber api itu ada dekat pelangkiran di dalam warung,” ucap Iptu Budi. *ode
Komentar