PD Swatantra Rancang Bangun Gudang RMU

Gudang penyosohan dan penyimpanan beras ini dinilai sangat penting mengingat dua tahun terakhir PD Swatantra mengembangkan unit usaha distribusi beras.

Dirut PD Swatantra Buleleng, I Gede Bobi Suryanto, Kamis (17/11) mengatakan, saat ini untuk gudang penyimpanan beras, memang sudah ada. Hanya saja luasan dan sarana penunjangnya masih sangat standar. "Kalau sekarang masih gudang penyimpanan biasa. Harapan kami ke depan bisa berkembang tidak hanya gudang penyimpanan, tetapi juga langsung penyosohan beras," jelas Bobi.

Dia pun menekankan, rencana pembangunan gudang RMU ini menjadi sangat penting. Selain sebagai distributor beras di Buleleng, PD Swatantra juga dipercaya oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng untuk mengelola Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CPPD) untuk situasi kebencanaan.

Jumlah beras yang didistribusi PD Swatantra setiap tahunnya rata-rata seratusan ton. Sehingga memerlukan gudang yang lebih representatif untuk menjamin kualitas beras yang dipasarkan. Seperti pada tahun 2020 lalu jumlah beras yang didistribusi sebanyak 187 ton, kemudian 98 ton di tahun 2021  dan 120 ton ditarget tahun 2022 ini. Jumlah tersebut di luar jumlah CPPD yakni sebanyak 11 ton lebih.

"Gudang RMU ini kami nilai sangat penting, kalau ada RMU, kami bisa menyerap langsung gabah-gabah petani, yang selama ini masih banyak lari ke luar Bali, karena keterbatasan kapasitas usaha penyosohan beras di Buleleng," ungkap Bobi.

Untuk membangun gudang RMU dengan sarana pendukung, memerlukan anggaran sekitar Rp 11 miliar. Anggaran yang diperlukan itu sudah termasuk mesin penyosohan beras yang didatangkan langsung dari Vietnam.

Sementara ini, usaha distribusi beras yang dilakukan PD Swatantra, dipasarkan kepada masyarakat umum, pegawai pemerintah, perbankan dan RSUD Buleleng sebagai pelanggan tetap. RSUD Buleleng untuk pemenuhan konsumsi pasien dalam sebulan mengambil beras dari PD Swatantra sebanyak 1,2 ton per bulan. *k23