'Spedagi United GORo Nusantara G20' Diluncurkan di Nusa Dua
Menhub-Menkop Beri Pujian, Dinilai Sebagai Inovasi Green Mobility
MANGUPURA, NusaBali
Diluncurkan di Nusa Dua, Spedagi United GORo Nusantara G20 mendapatan apresiasi luar biasa dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Kedua bahkan memuji sepeda bambu Spedagi United GORo Nusantara G20 sebagai inovasi untuk mendukung green mobility atau mobilitas hijau. “Ini wajib kita apresiasi. Sesudah apresiasi tentunya wajib kita utilisasi, kita gunakan dan kembangkan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya pada peluncuran Spedagi United GORo Nusantara G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (17/11).
Peluncuran sepeda yang dirancang oleh kreator desa dengan prestasi dunia, Singgih S Kartono, itu ditandai dengan kedua menteri secara bersama-sama mengangkat Spedagi United GORo Nusantara G20 di pavilliun Hutan Bambu Nusantara G20, komplek Bali Collection, Nusa Dua. Menhub seperti keterangan tertulis yang diterima Antara, menyampaikan sepeda tersebut bagus untuk lingkungan dan bisa menjadi sebuah produk ekspor.
Di daerah perkotaan, lanjut dia, masyarakat bisa menggunakan sepeda bambu sebagai alat transportasi pergi-pulang dari rumah ke stasiun-stasiun kereta api maupun angkutan umum lainnya sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil serta menurunkan emisi karbon.
Terciptanya sistem transportasi umum dan massal yang rendah emisi dan tidak berbahan bakar fosil merupakan salah satu tujuan green mobility. Tujuan lainnya, kata Menhub, adalah mengurangi polusi udara dan polusi suara, serta berbagai masalah kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh polusi tersebut.
Sementara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengaku sangat gembira dengan launching Spedagi United GORo Nusantara G20. “Sepeda ini didesain untuk event G20, sebagai tanda bahwa Indonesia mulai menggerakkan green mobility, menjaga lingkungan dengan mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar fosil,” ujarnya.
Sebelum upacara peluncuran, kedua Menteri didampingi puluhan pesepeda sempat menjajal ketangguhan Spedagi United GORo Nusantara G20 dengan bersepeda di dalam Kawasan ITDC maupun ke tepian Pantai Nusa Dua. Selama perjalanan melintasi rute sepanjang 5 kilometer itu, puluhan Spedagi United GORo Nusantara G20 menarik perhatian warga setempat, terutama karena warna merah-putih yang mendominasi seat tube, head tube, rear and front rack-nya.
Jenama atau merek ‘GORo’ pada Spedagi United GORo Nusantara G20 adalah singkatan dari kata gotong-royong. Gagasan Spedagi United GORo Nusantara G20 lahir dari gotong-royong kreatif Yayasan Bambu Lestari dan Spedagi Movemen. Hal ini merupakan wujud gotong-royong kreatif dari desa-kota, pusat-daerah melibatkan mama-mama bambu di Nusa Tenggara Timur, artisan, aktivis lingkungan, dan gerakan sosial, industri sepeda nasional serta usaha kecil dan menengah.
Spedagi United GORo Nusantara G20 diharapkan dapat menjadi alat yang tepat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bambu, dan penerapan nilai gotong-royong dalam kehidupan modern. “Dalam merancang setiap jenis sepeda bambu Spedagi, kami selalu berupaya menyediakan sepeda bambu berkualitas dengan harga terjangkau untuk mewujudkan green mobility,” kata Singgih S Kartono, penggagas gerakan Spedagi yang berbasis di Temanggung, Jawa Tengah.
Bahan utama dari kerangka sepeda bambu berasal dari bambu Nusantara, tanaman istimewa yang mampu merestorasi lahan kritis, menyimpan air, serta menyerap karbon. Bambu Petung (Dendrocalamus asper) yang digunakan sebagai bahan utama Spedagi United GORo Nusantara G20 berasal dari hutan bambu di Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Manggarai (Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur), Ketapang dan Katingan (Kalimantan), Mojokerto dan Temanggung (Jawa).
Spedagi United GORo Nusantara G20 merupakan buah gotong-royong Yayasan Bambu Lestari, Spedagi, Bambubos, PT YPTI, EIGER, United Bike, Multi Bintang Indonesia, Rimba Makmur Utama Katingan- Mentaya Project, dan Diageo Indonesia. Yayasan Bambu Lestari bersama 388 Mama Bambu di 21 desa di Nusa Tenggara Timur berhasil menyemai 3,3 juta bibit bambu dan merestorasi lahan kritis di sana. *ant
1
Komentar