Komunitas Sastra Lentera Baca Puisi dan Musikalisasi Puisi
Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali
Komunitas Sastra Lentera Smadara (SMAN 2 Semarapura) tampil memukau saat pentas baca puisi dan musikalisasi puisi pada peringatan Hari Pahlawan di depan Monumen Ida I Dewa Agung Jambe, Kota Semarapura, Sabtu (12/11).
Pementasan ini melibatkan guru dan siswa. Pembina Komunitas Sastra Lentera Ida Bagus Pawanasuta baca puisi Aku Melihat Indonesia karya Ir Soekarno. Sementara Ni Luh Komang Chika Widi Sari baca puisi berjudul Perjalanan Sang Pejuang karya Agung Sugianti.
Pawanasuta mengatakan, musikalisasi puisi dengan menyajikan tiga puisi. Ketiga puisi itu yakni Matahari Sudah Tua karya Subagio Sastro Wardoyo, Di Pesisir Pelabuhan Buleleng, Aku Tak Lagi Menyapamu karya GM Sukawidana, dan puisi berbahasa Bali berjudul Ilang Yeh, Ilang Urip karya Ida Bagus Pawanasuta. Musikalisasi puisi diperkuat oleh trio vokal Tita, Ratna, dan Sella. Pemain gitar Cakra dan Budi, penabuh kajon Alit. “Anak-anak tampil penuh semangat dan penghayatan. Mereka menjiwai puisi yang dibawakan,” ungkap Pawanasuta, Kamis (17/11). Suasana semakin ramai ketika seluruh anggota Komunitas Sastra Lentera menyanyikan lagu Laskar Pelangi.
Menurut Pawanasuta, Komunitas Sastra Lentera menerbitkan buku antologi puisi berjudul Menyemai Kata Merayakan Makna pada tahun 2020. Peluncuran antologi puisi itu untuk perayaan 12 tahun Komunitas Sastra Lentera. Buku puisi bersama ini menjadi tempat anak-anak mengungkapkan dan menuangkan proses kreatif, memberi ruang imajinasi tentang kata dan makna. Guru Bahasa Inggris di SMAN 2 Semarapura ini menambahkan, Komunitas Sastra Lentera sebagai rumah bermain kata, melagukan puisi, dan mendramakan kata. Dari sekadar bermain, mendramakan dan melagukan puisi, anak-anak juga meninggalkan jejak berupa karya puisi. *k21
Pawanasuta mengatakan, musikalisasi puisi dengan menyajikan tiga puisi. Ketiga puisi itu yakni Matahari Sudah Tua karya Subagio Sastro Wardoyo, Di Pesisir Pelabuhan Buleleng, Aku Tak Lagi Menyapamu karya GM Sukawidana, dan puisi berbahasa Bali berjudul Ilang Yeh, Ilang Urip karya Ida Bagus Pawanasuta. Musikalisasi puisi diperkuat oleh trio vokal Tita, Ratna, dan Sella. Pemain gitar Cakra dan Budi, penabuh kajon Alit. “Anak-anak tampil penuh semangat dan penghayatan. Mereka menjiwai puisi yang dibawakan,” ungkap Pawanasuta, Kamis (17/11). Suasana semakin ramai ketika seluruh anggota Komunitas Sastra Lentera menyanyikan lagu Laskar Pelangi.
Menurut Pawanasuta, Komunitas Sastra Lentera menerbitkan buku antologi puisi berjudul Menyemai Kata Merayakan Makna pada tahun 2020. Peluncuran antologi puisi itu untuk perayaan 12 tahun Komunitas Sastra Lentera. Buku puisi bersama ini menjadi tempat anak-anak mengungkapkan dan menuangkan proses kreatif, memberi ruang imajinasi tentang kata dan makna. Guru Bahasa Inggris di SMAN 2 Semarapura ini menambahkan, Komunitas Sastra Lentera sebagai rumah bermain kata, melagukan puisi, dan mendramakan kata. Dari sekadar bermain, mendramakan dan melagukan puisi, anak-anak juga meninggalkan jejak berupa karya puisi. *k21
Komentar