Rendah, Konsumsi Makan Ikan di Tabanan
TABANAN, NusaBali
Kabupaten Tabanan dinilai rendah tingkat konsumsi makan ikan. Dari hasil riset tercatat hanya 32,4 kilogram per kapita per tahun.
Jumlah ini masih jauh di bawah nasional yang mencapai 59 kilogram per kapita per tahun. Untuk mengatasi itu Dinas Perikanan dan Kelautan akan melaksanakan kegiatan gemar makan ikan menyasar anak sekolah.
Rendahnya tingkat konsumsi ikan tak sebanding dengan produksi ikan di Tabanan yang cukup melimpah. Di tahun 2021, rata-rata Kabupaten Tabanan menghasilan ikan sebanyak 762 ton pertahun, belum lagi perikanan budidaya mencapai 3.102 ton per tahun.
Kepala Dinas Perikanan Tabanan, I Made Yudiana mengatakan, mengatasi rendahnya tingkat konsumsi makan ikan rendah ini sudah dilakukan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah stunting. "Bahkan kami juga sudah lakukan sosialiasi di dua SD di Tabanan untuk gemar makan ikan," ujarnya, Kamis (17/11).
Menurutnya meskipun tahun 2021 tingkat konsumsi makan ikan rendah, namun sudah mulai ada peningkatan. Dimana di tahun 2020, capaian konsumsi sebesar 31,49 kilogram per kapita per tahun. Sejumlah faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi. "Manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan termasuk juga faktor ekonomi yang juga sangat berpengaruh," katanya.
Sementara itu ditambahkan Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan dinas perikanan Tabanan, I Nyoman Arta Sukma Witra, untuk mengetahui tingkat konsumsi ikan di tahun 2022 ini baru bisa diketahui pada akhir tahun. Karena harus dihitung dan validasi bersama untuk bisa dikelurkan angka oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Secara umum diperhitungkan dari produksi ikan dibagi dengan jumlah penduduk wilayah, produksi ikan dikurangi dengan yang dipasarkan keluar daerah, serta ditambah dengan yang didatangkan dari luar daerah,” terangnya.
Disisi lain, dia mengakui jika hasil perikanan di Tabanan cukup melimpah tidak hanya tangkapan hasil laut juga ada ikan tawar. "Termasuk juga sudah banyak kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan pengolahan ikan menjadi sajian seperti nugget, sate, fillet, krupuk ikan dan masih banyak lagi," kata Suksma Witra. *des
Rendahnya tingkat konsumsi ikan tak sebanding dengan produksi ikan di Tabanan yang cukup melimpah. Di tahun 2021, rata-rata Kabupaten Tabanan menghasilan ikan sebanyak 762 ton pertahun, belum lagi perikanan budidaya mencapai 3.102 ton per tahun.
Kepala Dinas Perikanan Tabanan, I Made Yudiana mengatakan, mengatasi rendahnya tingkat konsumsi makan ikan rendah ini sudah dilakukan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah stunting. "Bahkan kami juga sudah lakukan sosialiasi di dua SD di Tabanan untuk gemar makan ikan," ujarnya, Kamis (17/11).
Menurutnya meskipun tahun 2021 tingkat konsumsi makan ikan rendah, namun sudah mulai ada peningkatan. Dimana di tahun 2020, capaian konsumsi sebesar 31,49 kilogram per kapita per tahun. Sejumlah faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi. "Manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan termasuk juga faktor ekonomi yang juga sangat berpengaruh," katanya.
Sementara itu ditambahkan Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan dinas perikanan Tabanan, I Nyoman Arta Sukma Witra, untuk mengetahui tingkat konsumsi ikan di tahun 2022 ini baru bisa diketahui pada akhir tahun. Karena harus dihitung dan validasi bersama untuk bisa dikelurkan angka oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Secara umum diperhitungkan dari produksi ikan dibagi dengan jumlah penduduk wilayah, produksi ikan dikurangi dengan yang dipasarkan keluar daerah, serta ditambah dengan yang didatangkan dari luar daerah,” terangnya.
Disisi lain, dia mengakui jika hasil perikanan di Tabanan cukup melimpah tidak hanya tangkapan hasil laut juga ada ikan tawar. "Termasuk juga sudah banyak kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan pengolahan ikan menjadi sajian seperti nugget, sate, fillet, krupuk ikan dan masih banyak lagi," kata Suksma Witra. *des
1
Komentar